SKT Surat Keterangan Tanah

5. KLD Keterangan Labuhan Deli

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa KLD tersebut singkatan dari Keterangan Labuhan Deli, yaitu surat keterangan yang dikeluarkan oleh Asisten Wedana Ketjamatan Labuhan Deli tahun 1961 yang diberi judul “Surat Keterangan Haq Memperusahai Tanah” yang ditandatangani oleh Machmud Saidin selaku Asisten Wedana Ketjamatan Labuhan Deli masa itu.. KLD tersebut berasal dari pecahan Grant Sultan yang telah koyak-koyak dan tidak dapat dibaca lagi. Oleh karena tidak dapat dibaca lagi, maka grant Sultan tersebut diganti oleh Asisten Wedana Ketjamatan Labuhan Deli dengan menerbitkan surat keterangan. KLD ini umumnya berada di daerah-daerah paluh di Kelurahan Bagan Deli dan karena disebut sebagai pecahan Grant Sultan yang berarti status tanahnya merupakan tanah milik adat, maka oleh Kantor Pertanahan pernah ditingkatkan haknya menjadi Hak Milik melalui proses konversi pengakuan hak. Kesulitan yang ditemui dalam KLD ini adalah dalam hal mengidentifikasi atau merekonstruksi batas-batas bidang tanah tersebut di lapangan, karena dalam KLD tersebut hanya mencantumkan sket peta kasar yang tidak ditemui lagi titik ikatnya serta tidak ada lagi pihak-pihak yang mengetahui dan dapat menunjuk lokasinya, terlebih-lebih pemilik KLD yang bersangkutan tidak menguasai tanahnya secara fisik di lapangan.

6. SKT Surat Keterangan Tanah

Edi Sahputra : Tinjauan Hukum Terhadap Pengaturan Penguasaan Dan Penggunaan Tanah Di Kawasan Pantai Studi Di Kecamatan Medan Belawan, 2009 SKT atau Surat Keterangan Tanah ini dikeluarkan oleh Camat Medan Belawan atas permintaan pemilik tanah yang bersangkutan. SKT ini ada yang diterbitkan di kawasan sempadan pantai dan sudah merupakan perkampungan nelayan yang diserahkan oleh pihak pelabuhan Belawan. SKT tersebut sampai saat ini masih terus diterbitkan oleh Camat Medan Belawan, namun menurut Abdul Chalik, Sekretaris Camat Medan Belawan, apabila tanah yang dimohonkan tesebut diketahui berada di kawasan sempadan pantai yang masuk dalam lokasi Hak Pengelolaan, permohonan untuk diterbitkan SKT pasti akan ditolak. Secara umum SKT tersebut tidak hanya diterbitkan oleh Camat Medan Belawan, namun hampir seluruh Camat yang ada di Provinsi Sumatera Utara menerbitkannya. Dalam hal ini semula Camat diberikan kewenangan untuk menerbitkan surat-surat mengenai tanah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1972, sungguhpun kewenangan itu telah dicabut berdasarkan Instuksi Menteri Dalam Negeri kepada pada Gubernur KDH dengan suratnya Nomor 5735707SJ tanggal 22 Mei 1984, 69 dan untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara larangan penggunaan kewenangan oleh Camat tersebut ditindaklanjuti dengan Surat Gubernur Sumatera Nomor 59315634 Tanggal 27 Juni 1984, kendati demikian hingga saat ini Camat tetap menerbitkan surat keterangan mengenai status tanah seseorang di wilayahnya. 69 Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah Jakarta : Djambatan, 1986, hal. 367. Edi Sahputra : Tinjauan Hukum Terhadap Pengaturan Penguasaan Dan Penggunaan Tanah Di Kawasan Pantai Studi Di Kecamatan Medan Belawan, 2009 Dalam dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 jo. Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah tidak ada aturan yang menyatakan Camat dapat bertindak membuat surat keputusan maupun surat keterangan menyangkut pengelolaa pertanahan, Camat bersama Kepala Desa atau Lurah hanya dapat bertindak selaku wasitpengawas, maksudnya apabila ada warganya yang melakukan perikatanperjanjian jual beli tanah secara di bawah tangan, misalnya untuk tanah garapan atau tanah negara yang dikuasai warga, maka Camat dan Kepala DesaLurah hanya sebatas mengetahui, karena pejabat perangkat Daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas pemerintahan di daerahnya adalah Camat dan yang terendah adalah Kepala DesaLurah di wilayahnya. Bila Camat dan Kepala DesaLurah bertindak menguatkan perikatan perjanjian jual beli tanah tersebut dengan membuatkan akta jual belinya, hal itu bertentangan dengan hukum yang berlaku. 70 Camat dapat saja menerbitkan surat tanah namun dalam kedudukannya selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara PPAT-Sementara memang diberikan kewenangan untuk membuat akta yang menguatkan peralihan hak atas tanah, khususnya untuk tanah bersertipikat dan tanah milik adat, dengan syarat harus terlebih dahulu diangkat dan dilantik sebagai PPAT-Sementara .

7. Surat Yang Dibuat di Bawah Tangan