Kawasan Industri Medan KAWASAN INDUSTRI MEDAN DAN LIMBAH

BAB III KAWASAN INDUSTRI MEDAN DAN LIMBAH

B. Kawasan Industri Medan

Kawasan Industri Medan dibangun pada tahun 1977 yang semula diberi nama proyek Industrial Estate Medan di bawah Departemen Perindustrian, dan pada tanggal 7 Oktober 1988 berubah menjadi Perusahaan Perseroan dengan nama PT. Kawasan Industri Medan Persero Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 230MSK101993 mewajibkan setiap perusahaan Kawasan Industri membuat Tata Tertib Kawasan Industri. Tata Tertib Kawasan Industri adalah peraturan dan ketentuan yang khusus disusun pengelola yang mengatur hak dan kewajiban antara perusahaan Kawasan Industri dan perusahaan – perusahaan Industri yang berlokasi di dalam Kawasan Industri tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Menteri Perindustrian, Tata Tertib Kawasan Industri disusun oleh pengelola Kawasan Industri dengan maksud untuk memperinci ketentuan – ketentuan, hak dan kewajiban dari masing – masing pihak yang terkait dalam hal ini PT. KIM Persero sebagai pihak pengelola Kawasan Industri dan setiap investor perusahaan industri sehingga akan terdapat keseragaman ketentuan – ketentuan di dalam areal Kawasan Industri Medan. Syarifuddin Siba : Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pengelolaan Limbah Di Kawasan Industri Medan KIM, 2008 USU Repository © 2008 Tata Tertib Kawasan Industri ini merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian penggunaan tanah industri yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah yang pada dasarnya memberikan kesempatan berusaha seluas – luasnya kepada dunia usaha, maka semua jenis industri dapat ditampung dalam Kawasan Industri Medan, baik penanaman modal PMDN, PMA maupun Non-Fasilitas, kecuali untuk jenis industri yang dilarang oleh pemerintah. Kawasan Industri Medan memiliki sarana penunjang yang cukup memadai sesuai dengan Standard Teknis Kawasan Indsutri yang ditetapkan, kecuali pembangunan perumahan bagi pekerja. Hal ini karena di dekat Kawasan Industri Medan telah ada perumahan yang dibangun oleh Perum Perumnas baik untuk type RSS maupun type RS. Sarana penunjang dimaksud antara lain Pengolahan Air Limbah dilengkapi dengan Laboratorium, sarana jalan dengan beton cor setebal 20 dan 15 cm, saluran pembangunan air hujan drainage, unit Pemadam Kebakaran, unit perkantoran, penerangan jalan pada setiap jalur jalan serta instalasi penyediaan air bersih oleh PDAM Tirtanadi ditahap I dan oleh PT. KIM di areal II, jaringan telekomunikasi oleh PT. TELKOM, jaringan INDOSAT dan gas oleh PT. Aneka Gas Industri dan Perum Gas Negara, jaringan listrik oleh PT. PLN dengan kapasitas 120 MW jaringan bawah tanah. Disamping sarana yang dipersyaratkan tersebut, dalam Kawasan Industri Syarifuddin Siba : Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pengelolaan Limbah Di Kawasan Industri Medan KIM, 2008 USU Repository © 2008 Medan juga terdapat prasarana – prasarana lain antara lain Pusat Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Kawasan Industri Medan, Mesjid, sarana olah raga dan mobil truck pengangkut sampah, perbankan, Kantor Pos, Cargoekspedisi, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Penyalur Tenaga Kerja. Adapun lingkup pelayanan PT.KIM adalah sebagai berikut : 1. Membantu menyusun Upaya Kelola Lingkungan UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan UPL masing – masing perusahaan industri. 2. Membantu pengurusan Izin Mendirikan Bangunan IMB, setelah perusahaan industri menyiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan. 3. Membantu mengurus Sertifikat Hak Guna Bangunan HGB termasuk perpanjangan dan pembaharuannya setelah perusahaan menyerahkan segala persyaratan yang diperlukan. 4. Membantu pengurusan untuk penyambungan listrik, air, telepon dan gas setelah melengkapi segala persyaratan yang diperlukan. 5. Memberikan pelayanan keamanan selama 24 jam yang bekerja sama dengan aparat keamanan. 6. Memberikan rekomendasi yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaan teknis di lapangan, Kawasan Industri Medan memiliki beberapa Hak dan Kewajiban. Adapun Hak PT. KIM adalah sebagai berikut : 1. Apabila perusahaan industri tidak mematuhi ketentuan tata tertib ini, maka PT. KIM berhak melarangtidak mengizinkan perusahaan industri yang berangkutan Syarifuddin Siba : Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pengelolaan Limbah Di Kawasan Industri Medan KIM, 2008 USU Repository © 2008 untuk menggunakan sebahagian atau seluruh sarana prasarana Kawasan Industri Medan atau membatalkan Surat Perjanjian Penggunaan Tanah Industrri secara sepihak. 2. Pemeriksaan Kapling dan Pengawasan Pembangunan. PT. KIM atau petugas yang ditunjukkan berhak memasuki serta memeriksa tiap kapling dan melakukan pengawasan pembangunan selama pembangunan berjalan, bila terdapat penyimpanganpelanggaran terhadap Estate Regulation, PT. KIM akan mengirim surat teguran. Jika setelah menerima surat teguran, pemilik kapling tidak memperbaiki pelanggaran tersebut maka PT. KIM atau petugas yang ditunjuk dapat memasuki kapling yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan dan biaya yang ditimbulkan ditanggung oleh pemilik kapling. 3. Pemeriksaan Air Limbah dan Air Bersih Perusahaan industri tidak dapat melarang petugas PT. KIM yang akan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengambil contoh air limbah, memeriksa jaringan limbah dan memeriksa meteran air bersih. 4. Masuk dalam keadaan darurat. PT. KIM atau petugas yang ditunjuknya dapat memasuki suatu kapling, tanpa pemberitahuan, dalam keadaan darurat yang tidak memungkinkan suatu pemberitahuan 5. Tidak diperbolehkan mendirikan atau memasang tanda – tanda atau poster – poster tanpa ijin tertulis dari PT. KIM. Syarifuddin Siba : Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pengelolaan Limbah Di Kawasan Industri Medan KIM, 2008 USU Repository © 2008 6. Dilarang mengangkut menimbun tanah diluar kaplingan, tanpa ijin tertulis dari PT. KIM. 7. Lalu – lintas kendaraan − Semua kendaraan termasuk truck container yang keluar masuk dari KIM harus mentaati peraturan yang dikeluarkan oleh PT. KIM. − Semua jenis kendaraan tidak diperbolehkan parkir di jalan umum. Sedangkan kewajiban umum yang dilaksanakan oleh Kawasan Industri Medan adalah : 1. Menyediakan fasilitas sesuai ketentuan standard teknis Kawasan Industri. 2. Pelayanan kebersihan, pengangkutan sampah dan penghijauan. 3. Menyusun studi Amdal Kawasan Industri Medan. 4. Pengamanan Kawasan Industri. 5. Pemeliharaan dan perbaikan prasarana dan sarana penunjang teknis. 6. Menyediakan hydrant untuk pemadam kebakaran pada jalur jaringan pipa pada setiap tepi jalan. 7. PT. KIM akan menyambung jaringan pipa hydrant dan air hudrant dari jalur pipa masuk ke areal pabrik 1 satu meter dari batas pagar pabrik. 8. Penyediaan air bersih dan tarifnya sesuai yang berlaku di PT. KIM. Untuk perusahaan industri yang berada di dalam kawasan Hak dan Kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan tersebut yaitu : Syarifuddin Siba : Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pengelolaan Limbah Di Kawasan Industri Medan KIM, 2008 USU Repository © 2008

1. Hak Perusahaan Industri