Konsepsi Analisis Atas Keabsahan Perkawinan Beda Agama Yang Dilangsungkan Di Luar Negeri

mereka memiliki sikap bahwa perkawinan tidak dapat dihalang-halangi hanya karena beda agama keyakinan. 26

2. Konsepsi

Berdasarkan judul yang dibahas, maka penulis membuat konsepsi sebagai berikut: 1. Analisis atau analisa adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Kamus Umum Bahasa Indonesia memberikan defenisi analisa: ”Penyelidikan sesuatu peristiwa karangan, perbuatan dan sebagainya untuk mengetahui apa sebab- sebabnya, bagaimana duduk perkaranya dan sebagainya.” 27 2. Keabsahan berarti pengesahan, pengakuan undang-undang terhadap sahnya perkawinan tersebut. 3. Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 28 26 Perkawinan Antar-agama Rawan Penyelundupan Hukum, http:www.kompas.com kompas-cetak 030331dikbud229187.htm 27 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1993 hal. 39 28 Lihat Republik Indonesia, Pasal 1 Undang-undang Perkawinan, UU No. 1 Tahun 1974, 4. Perkawinan beda agama adalah perkawinan yang dilakukan oleh pasangan yang berbeda agama. 5. Luar negeri merupakan wilayah yang berada di luar wilayah Republik Indonesia. Kamus Umum Bahasa Indonesia menyebutkan luar negeri sebagai wilayah asing. 29

G. Metode Penelitian 1.

Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif terutama untuk mengkaji peraturan perundang-undangan dan Putusan Pengadilan. Metode penelitian hukum normatif adalah penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Hal ini sejalan dengan pendapat Ronald Dworkin menyebut metode penelitian normatif juga sebagai penelitian doktrinal atau doctrinal research, yaitu suatu penelitian yang menganalisis baik hukum sebagai law as it written in the book; maupun hukum sebagai law as it is decided by the judge through judicial process. 30 Sedikitnya ada tiga alasan penggunaan penelitian hukum normatif yang bersifat kualitatif. 29 W. J. S. Poerwadarminta, Op.Cit, hal. 609. 30 Bismar Nasution, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum, Makalah Disampaikan Pada Dialog Interaktif Tentang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Penelitian Hukum Pada Makalah Akreditasi Fakultas Hukum USU Tanggal 18 Februari 2003, hal. 1. Pertama, analisis kualitatif didasarkan pada paradigma hubungan dinamis antara teori, konsep-konsep dan data yang merupakan umpan balik atau modifikasi yang tetap dari teori dan konsep yang didasarkan pada data yang dikumpulkan. Kedua, data yang akan dianalisis beraneka ragam, memiliki sifat dasar yang berbeda antara yang satu dengan lainnya, serta tidak mudah untuk dikuantifisir. Ketiga, sifat dasar data yang akan dianalisis dalam penelitian adalah bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang integral holistic dimana hal itu menunjukkan adanya keanekaragaman data serta memerlukan informasi yang mendalam atau indepth information. 31

2. Teknik Pengumpulan Data