1.4 Konsep dan Kerangka teori
1.4.1 Konsep yang digunakan
Penulis sangat menyadari pentingnya konsep digunakan dalam skripsi ini, yang digunakan sebahai acuan, agar pokok permasalahan tidak melebar.
Konsep maupun pengertian, merupakan unsur pokok dari sebuah penelitian. Bila masalahnya serta kerangka teoritisnya sudah jelas, maka dengan mudah dapat diketahui
pula fakta mengenai gejala-gejala yang merupakan pusat perhatian. Defenisi konsep itu sendiri secara singkat berarti sekelompak fakta atau gejala Koentjaraningrat 1981:32.
Seperti yang dikatakan oleh R.Merton bahwa konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati. Konsep menentukan antara variabel-variabel mana kita ingin menentukan
adanya hubungan empiris ibid 1981:32. Di dalam masyarakat ada suatu kecenderungan untuk menyebutkan maupun
memberikan sebuah istilah berdasarkan atas apa yang mereka lihat maupun mereka dengar. Demikian juga halnya dengan istilah musik sampah yang diberikan oleh
masyarakat. Musik sampah yang dimaksudkan dalam hal ini mengarahkan kita terhadap musik dimana alat-alatnya secara umum berasal atau diperoleh dari tempat sampah.
Penulis membatasi kepada hal di atas agar tidak adanya asumsi yang mengira bahwa musik sampah mengacu kepada pemainnya yang merupakan sampah masyarakat karena
secara umum dimainkan oleh anak jalanan, ataupun menganggap bahwa kwalitas musik yang rendah sehingga dikategorikan kedalam sampah.
Dalam pemaparan berikut penulis akan menjelaskan satu persatu tentang anak jalanan, The Bamboes, Analisis Teks dan Analisis Struktur sesuai dengan judul yang
penulis ambil.
Universitas Sumatera Utara
Dalam buku Kick Andy yang bertajuk Anak Langit, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah anak jalanan, yang penulis telusuri melalui internet, disebutkan
bahwa anak jalanan dalam hal ini adalah mereka anak-anak yang sehari-harinya hidup dan beraktivitas di jalanan. Hal ini biasanya terjadi karena himpitan ekonomi yang
memaksa anak-anak turun kejalanan, atau bisa saja anak-anak turun ke jalan karena mereka tidak mendapatkan kasih sayang dalam keluarga mereka.
Sementara menurut Pusat Pembinaan Bahasa 1990:345 disebutkan anak-anak adalah mereka yang berusia dibawah 17 tahun, dan jalan menunjukkan kepada tempat
untuk lalu lintas orang maupun kendaraan. Hal ini mengartikan bahwa anak-anak jalanan adalah mereka yang berusia di bawah 17 tahun yang ada hidup di tempat orang berlalu
lintas. Dari pemaparan diatas jelas menunjukkan bahwa anak-anak jalanan yang di
maksudkan adalah anak-anak yang sehari-harinya hidup dijalanan. Sementara The Bamboes merupakan sekelompok anak-anak jalanan dari seluruh
anak-anak jalanan yang tinggal dalam Rumah Musik, yang bertempat di Jl. A.H Nasution, Gg Mandor. Anggota keseluruhan The bamboes ini sekitar 15 orang.
Analisis struktur yang penulis dikaji dalam skripsi ini meliputi aspek bentuk, dan bunyi. Analisis bentuk akan melihat struktur susunan dan bahan dari alat-alat musik
sampah yang di pakai oleh komunitas The Bamboes, sementara analisis struktur bunyi akan mengkaji nada, tonika, range melodi, tempo dan aspek musik lainnya.
Dalam menganalisis teks penulis mengkaji gaya bernyanyi yang ada, gaya bahasa, dan melihat makna-makna yang terkandung di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
Konsep teks yang penulis maksudkan hanya tertuju pada teks lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh anak-anak jalanan komunitas The Bamboes.
Adanya teks lagu atau syair, dan melodi dalam musik sampah menunjukkan bahwa musik sampah merupakan bagian dari suatu kegiatan kesenian yang dinikmati
oleh manusia dengan telinga yang disebut seni suara Koentjaraningrat 180:395-396]
1.4.2 Teori yang digunakan