Pokok Permasalahan Tujuan dan manfaat Penelitian Metode penelitian

Ada dua hal yang penulis titik beratkan fokus dalam musik sampah ini, yang pertama adalah mengungkapkan struktur yang ada, dan mengungkapkan substansi teks lagu yang ada dalam lagu-lagu yang dinyanyikan. Analisis yang penulis kaji tidak terlepas dari unsur-unsur musik yang ada secara umum, mulai dari melihat bentuk alat-alat musik sampahorganologi, warna suaratimbre, melodi-melodi, modus yang dipakai, range, meter, tempo maupun jenis interval yang ada di dalamnya. Dalam hal pengkajian teks lagu musik sampah, penulis menelaah frase yang ada di dalamnya, melihat hubungan teks dengan melodi, jenis bait yang ada pada pemakaian syair lagu dan menganalisis makna lagu. Setelah mengamati struktur alat musik komunitas The Bamboes dan teks lagu yang ada, dan tentunya komunitas The Bamboes itu sendiri, penulis menuangkannya ke dalam bentuk tulisan berupa skripsi ini, dengan mengambil judul “Musik Sampah Anak Jalanan The Bamboes, Analisis Struktur dan Teks”

1.2 Pokok Permasalahan

Guna lebih mengarahkan tulisan ini sesuai dengan judul yang ada, maka penulis mengkaji pokok permasalahannya pada masalah komunitas The Bamboes yang merupakan subyek dari musik sampah itu sendiri, kemudian terhadap masalah struktur musik sampah yang ada pada komunitas The Bamboes, yang meliputi tangga nada, modus, interval, nada, melodi, dan lainnya, serta mengkaji teks lagu yang ada didalamnya terhadap bentuk nyanyian, makna serta gaya bernyanyi yang ada. Universitas Sumatera Utara Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dalam tulisan ini, maka penulis membatasi pokok permasalahan ini pada: 1. Bagaimana struktur musik sampah 2. Bagaimana substansi dan latar belakang pemikiran teks lagu dalam musik sampah

1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Setiap kegiatan penelitian tentunya berorientasi kepada tujuan tertentu. Demikian juga halnya dengan penulisan skripsi ini, dimana tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang telah penulis kemukakan sebelumnya, yakni: 1. Untuk mengungkapkan stuktur musik sampah 2. untuk mengungkapkan substansi teks lagu dan gaya yang ada di dalamnya.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat bermanfaat sebagai: 1. Bahan informasi tentang musik sampah 2. Bahan informasi kepada masyarakat,pihak pemerintah, atau lembaga yang mengemban visi dan misi dalam upaya pembinaan pemusik jalanan kota Medan 3. Bahan referensi dan acuan untuk penelitian lebih lanjut yang relevan dengan topik penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

1.4 Konsep dan Kerangka teori

1.4.1 Konsep yang digunakan

Penulis sangat menyadari pentingnya konsep digunakan dalam skripsi ini, yang digunakan sebahai acuan, agar pokok permasalahan tidak melebar. Konsep maupun pengertian, merupakan unsur pokok dari sebuah penelitian. Bila masalahnya serta kerangka teoritisnya sudah jelas, maka dengan mudah dapat diketahui pula fakta mengenai gejala-gejala yang merupakan pusat perhatian. Defenisi konsep itu sendiri secara singkat berarti sekelompak fakta atau gejala Koentjaraningrat 1981:32. Seperti yang dikatakan oleh R.Merton bahwa konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati. Konsep menentukan antara variabel-variabel mana kita ingin menentukan adanya hubungan empiris ibid 1981:32. Di dalam masyarakat ada suatu kecenderungan untuk menyebutkan maupun memberikan sebuah istilah berdasarkan atas apa yang mereka lihat maupun mereka dengar. Demikian juga halnya dengan istilah musik sampah yang diberikan oleh masyarakat. Musik sampah yang dimaksudkan dalam hal ini mengarahkan kita terhadap musik dimana alat-alatnya secara umum berasal atau diperoleh dari tempat sampah. Penulis membatasi kepada hal di atas agar tidak adanya asumsi yang mengira bahwa musik sampah mengacu kepada pemainnya yang merupakan sampah masyarakat karena secara umum dimainkan oleh anak jalanan, ataupun menganggap bahwa kwalitas musik yang rendah sehingga dikategorikan kedalam sampah. Dalam pemaparan berikut penulis akan menjelaskan satu persatu tentang anak jalanan, The Bamboes, Analisis Teks dan Analisis Struktur sesuai dengan judul yang penulis ambil. Universitas Sumatera Utara Dalam buku Kick Andy yang bertajuk Anak Langit, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah anak jalanan, yang penulis telusuri melalui internet, disebutkan bahwa anak jalanan dalam hal ini adalah mereka anak-anak yang sehari-harinya hidup dan beraktivitas di jalanan. Hal ini biasanya terjadi karena himpitan ekonomi yang memaksa anak-anak turun kejalanan, atau bisa saja anak-anak turun ke jalan karena mereka tidak mendapatkan kasih sayang dalam keluarga mereka. Sementara menurut Pusat Pembinaan Bahasa 1990:345 disebutkan anak-anak adalah mereka yang berusia dibawah 17 tahun, dan jalan menunjukkan kepada tempat untuk lalu lintas orang maupun kendaraan. Hal ini mengartikan bahwa anak-anak jalanan adalah mereka yang berusia di bawah 17 tahun yang ada hidup di tempat orang berlalu lintas. Dari pemaparan diatas jelas menunjukkan bahwa anak-anak jalanan yang di maksudkan adalah anak-anak yang sehari-harinya hidup dijalanan. Sementara The Bamboes merupakan sekelompok anak-anak jalanan dari seluruh anak-anak jalanan yang tinggal dalam Rumah Musik, yang bertempat di Jl. A.H Nasution, Gg Mandor. Anggota keseluruhan The bamboes ini sekitar 15 orang. Analisis struktur yang penulis dikaji dalam skripsi ini meliputi aspek bentuk, dan bunyi. Analisis bentuk akan melihat struktur susunan dan bahan dari alat-alat musik sampah yang di pakai oleh komunitas The Bamboes, sementara analisis struktur bunyi akan mengkaji nada, tonika, range melodi, tempo dan aspek musik lainnya. Dalam menganalisis teks penulis mengkaji gaya bernyanyi yang ada, gaya bahasa, dan melihat makna-makna yang terkandung di dalamnya. Universitas Sumatera Utara Konsep teks yang penulis maksudkan hanya tertuju pada teks lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh anak-anak jalanan komunitas The Bamboes. Adanya teks lagu atau syair, dan melodi dalam musik sampah menunjukkan bahwa musik sampah merupakan bagian dari suatu kegiatan kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga yang disebut seni suara Koentjaraningrat 180:395-396]

1.4.2 Teori yang digunakan

Untuk menganalisis suatu musik dalam hal ini penulis menggunakan teori Weighted Scale, yang dikemukakan oleh Malm 1977:15 yang menyebutkan beberapa point yang akan penulis bahas antara lain; 1 Tangga nada scale, 2 Nada dasar Pitch Center, 3 Jumlah pemakaian nada, 4 Wilayah nada Range, 5 Jarak antar nada Interval, 6 formula melodi, 7 Pola-pola kadens dan 8 Kontur. Dalam menotasikan musik sampah yang di mainkan oleh kelompok The Bamboes penulis menggunakan notasi preskiptif, hal ini sesuai dengan penulis tulisan Seeger 1971:23-24 yang mengatakan bahwa ada dua jenis notasi musik yang dapat kita bedakan, antara lain: 1 notasi preskriptif, adalah notasi yang bertujuan untuk seorang penyaji bagaimana ia harus menyajikan sebuah komposisi dari musik, 2 notasi deskriptif, adalah notasi yang bertujuan untuk menyampaikan kepada pembaca siri-ciri atau detail dari komposisi musik yang memang belum diketahui pembaca. Secara umum isi lagu yang dimainkan atau dinyanyikan oleh kelompok The Bamboes kebanyakan bercerita tentang kehidupan keseharian merekaanak-anak jalanan, aktifitas mereka, maupun cita-cita dan harapan mereka. Jauh lebih kedalam lagi, sesungguhnya isi lirik lagu yang dinyanyikan oleh anak-anak jalanan ini menggambarkan irama aktifitas dalam kehidupan manusia Danandjaya 1984:146 Universitas Sumatera Utara

1.5 Metode penelitian

Menurut Nettl 1964:62-64 ada dua hal yang essensial untuk melakukan aktivitas penelitian dalam disiplin etnomusikologi yaitu kerja lapangan field work dan kerja laboratorium. Kerja lapangan ini meliputi pemilihan informan, pendekatan dan pengambilan data, pengumpulan dan perekaman data, latar belakakang perilaku sosial ataupun mempelajari seluruh perilaku pemakaian musik, sedangkan kerja laboratorium meliputi pengolahan data yang di dapat dari lapangan, menganalisa dan membuat kesimpulan dari keseluruhan data-data yang diperoleh. Sebagai langkah awal dalam penelitian ini penulis terlebih dahulu melihat langsung penampilan komunitas anak jalanan The Bamboes di gedung Paramount, lalu kemudian mencoba berinteraksi dan membahas tentang lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Kemudian penulis menyusun jadwal bertemu dengan salah seorang yang mengetahui lebih banyak tentang musik yang mereka mainkan, yang berlokasi di pajak USU. Setelah bertemu dengan informan awal, penulis kemudian masuk kedalam komunitas dan tempat tinggal mereka yang mereka sebut Rumah Musik, dan tinggal beberapa bulan lamanya guna mengamati perilaku dan pola hidup mereka, dan tentunya mengamati alat-alat musik yang mereka miliki serta proses pembuatannya. Setelah mengamati dan berinteraksi sambil wawancara, penulis lalu merekam lagu-lagu yang mereka mainkan sewaktu mereka latihan, dan kemudian membawa pulang data-data yang ada. Universitas Sumatera Utara Untuk mendeskripsikan musik tersebut, penulis mengacu pada pendapat Nettl 1964:84 yang mengemukakan adanya dua pendekatan yang diajukan untuk mendeskripsikan musik yaitu: 1 Menganalisis dan mendeskripsikan apa yang kita dengar. 2 Mendeskripsikan dan menuliskan di atas kertas apa yang kita lihat. Untuk mendukung jauh lebih dalam lagi terhadap pembahasan dari aspek-aspek diatas diperlukan adanya suatu transkripsi. Menurut Bruno Nettl 1964:99 bahwa transkripsi adalah suatu proses menotasikan bunyi atau membuat menjadi sumber visual.

1.6 Pemilihan Lokasi Penelitian dan Informan