Modus yang ada pada lagu Bocah Lapar adalah nada G A B C D E , yang
mempunyai aturan langka ½ , 1, ½, 1, 1. Sementara modus yang ada pada lagu Mendidik Untuk Berjuang adalah nada yang
berlaku pada tangga nada barat, yakni C D E F G A B C , yang mempunyai aturan langkah 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½ .
4.2.6 Range
Adalah wilayah nada, dengan melihat nada tertinggi atau terendah dari sebuah lagu. Pada lagu Bocah Lapar range lagu dimulai dari E oktaf pertama, hingga nada E
oktaf ketiga. Sementara pada lagu Mendidik Untuk Berjuang nada terendah dimulai dari nada E oktaf pertama, sampai nada C oktaf ke tiga.
4.2.7 Tonika
Adalah nada yang paling sering muncul dan biasanya digunakan pada awal atau akhir sebuah komposisi lagu. Nada yang ditinjau bisa dari nada yang memiliki ritmis
yang besar, nada yang paling rendah dan paling tengah, nada yang dipakai bersama oktafnya.
Pada lagu
Bocah Lapar, tonika yang ada pada lagu adalah nada A oktaf pertama, nada G kruis G
oktaf pertama, nada C oktaf ke dua dan nada E oktaf ke dua Sementara tonika yang ada pada lagu Mendidik Untuk Berjuang adalah nada E
oktaf pertama, nada G oktaf pertama, nada F oktaf pertama, nada D oktaf pertama dan nada A oktaf pertama.
Universitas Sumatera Utara
4.2.8 Nada
Merupakan susunan bunyi yang mempunyai tinggi dan frekuensi yang telah ditentukan atau di standarisasikan. Misalnya nada A dengan frekuensi
Dari ke 2 lagu yang ditranskripkan terdapat pemakaian nada yang tidak terlalu banyak variasi di dalamnya. Khususnya pada lagu Mendidik Untuk Berjuang, di
dalamnya tidak banyak variasi yang terjadi. Untuk dapat melihat gambaran yang lebih terperinci tentang nada dari setiap lagu,
dapat dilihat pada table pendistribusian nada dan ritem berikut.
Nada Mendidik Untuk Berjuang
Ritem A B C D E F G A
B C
.
1 3
3 2
1 1
E
13 15 24 7 10 11 4
4 4
1 3
1 1
Nada Bocah Lapar
Ritem E G A B C D E G A B C’ D’ E’
.
_ _ _ _ _ _ _ _ 4 4 _ _ _
w.
_ _ 4 3 _ _ _ _ _ _ _ _ _
Universitas Sumatera Utara
E .
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
E
_ _ _ _ 7 2 _ _ 4 4 4 _ _
r.
_ _ _ _ _ _ _ _ 8 _ 8 4 _
_ _ 19 9 6 _ 7 _ _ 12
4 4 _
3 8 11 14 17 13 5 _ 4 8 _ _ 4
_ 3 6 6 12 _ _ _ _ _ _ _ _
4.2.9 Frase
Merupakan sebuah komposisi musik dengan jumlah ketukan yang lebih kecil dari bentuk. Biasanya sebuah frase mengandung dua motif atau melodi, tetapi juga dapat lebih
dari dua. Menurut Ramlan, frase dalam bahasa adalah satuan grammatical yang terdiri dari
2 kata atau lebih 1981 : 121. Uraian akan frase dari ke dua lagu dapat kita lihat pada table berikut
Universitas Sumatera Utara
Judul Lagu Bentuk
Frase Birama
Bocah Lapar A
A1 B
B1 C
C1 D
D1 a
b c
d e
f a1
b1 c1
d1 e1
f1 a
b c
d e
f a1
b1 c1
d1 e1
f1 a
b a
b a
b c
d a1
b1 c1
d1 1 – 4
5 – 8 9 – 12
13 – 16 17 – 18
19 – 22 23 – 26
27 – 30 31 – 34
35 – 38 39 – 40
41 – 44 55 – 58
59 – 60 61 – 64
65 – 68 69 – 70
71 – 74 75 – 78
79 – 80 81 – 84
85 – 88 89 – 90
91 – 94 95 – 98
99 – 102 103 – 106
107 – 110 131 – 134
135 – 138 139 – 142
143 – 146 147 – 150
151 – 154 155 – 158
159 – 162
Universitas Sumatera Utara
Mendidik Untuk Berjuang
D2 D3
A A1
A2 A3
A4 A5
a2 b2
c2 d2
a3 b3
c3 d3
a b
c d
a1 b1
c1 d1
a2 b2
c2 d2
a3 b3
c3 d3
a4 b4
c4 d4
a5 163 – 166
167 – 170 171 – 174
175 – 178 179 – 182
183 – 186 187 – 190
190 – 193 1 – 3
4 – 6 7 – 9
10 – 12 13 – 15
16 – 18 19 – 21
22 – 24 25 – 27
28 – 30 31 – 33
34 – 36 37 -39
40 – 42 43 – 45
46 – 48 49 – 51
52 – 54 55 – 57
58 – 60 61 – 63
Universitas Sumatera Utara
A6 A7
B B1
b5 c5
d5 a6
b6 c6
d6 a7
b7 c7
d7 a
b c
d e
f a1
b1 c1
d1 e1
f1 g1
h1 i1
j1 64 – 66
67 – 69 70 – 72
73 – 75 76 – 78
79 – 81 82 – 84
85 – 87 88 – 90
90 – 92 92 – 94
109 – 111 112 – 114
115 – 117 118 – 120
121 – 123 124 – 126
139 – 141 142 – 144
145 – 147 148 – 150
151 – 153 154 – 156
157 – 159 160 – 162
163 – 165 166 – 168
4.2.9.1 Analisis Frase a Lagu Bocah Lapar
Frase yang terdapat pada bentuk A, sebanyak enam buah. Pada pengulangan bentuk A1 juga terdapat sebanyak enam buah divisi pembagian. Pengidentifikasian pada
Universitas Sumatera Utara
frase yang terdapat pada bentuk A, dibedakan ke dalam bentuk Aa, Ab, Ac, Ad, Ae, dan Af. Pada frase Aa menunjukkan awal lagu tersebut, dengan pergerakan melodi yang naik
ke atas, yang di mulai dari nada A hingga naik ke nada D. Sedangkan pada Frase Ab, menunjukkan pergerakan melodi yang fluktuatif dan akfhirnya menurun, yang berawal
dari E, turun ke G dan berakhir pada nada D. Pada bentuk Ac, pergerakan melodi naik
dari nada C hingga ke D, dan bentuk Ad mengalami pergerakan melodi yang menurun dari E ke nada C. Pada bagian Ae kedudukan melodi cenderung stagnant, dan bentuk
akhir Af pergerakan melodi turun dari C ke A. Pada Bentuk A1 dan bagian kecilnya dari bentuk tersebut, seluruhnya hamper
sama dengan bentuk A, hanya mengalami sedikit perbedaan pada bentuk Ab1. Frase yang terdapat pada bentuk B juga sebanyak enam buah, dengan
pengidentifikasian yang juga sama dengan frase A, yakni Ba, Bb, Bc, Bd, Be, dan Bf. Pada frase Ba, gerakan melodi nampak naik dari A ke B, selanjutnya pada bagian Bb
pergerakan melodi stagnant pada awal dan akhir, namun pada bagian tengah ada pergerakan melodi yang menurun. Bagian Bc, pergerakan melodi mengalami penurunan
dari nada B hingga ke nada E. Bentuk Bd merupakan bentuk pengulangan dari bentuk Ba, demikian juga halnya dengan bentuk Be, juga merupakan bentuk pengulangan dari Bb.
Bentuk akhir Bf juga merupakan bentuk pengulangan dari Bc. Bagan dari frase B1 merupakan pengulangan keseluruhan dari bentuk B.
Bentuk frase C, hanya terbagi dua bentuk, yakni Ca dan Cb. Pada frase Ca melodi bergerak naik pada awalnya dan turun diakhir melodi, sedangkan pada bentuk
frase Cb meodi terus mendatar selama 2 ketuk, dan kemudian diam sebanyak 2 ketuk. Bentul C1 merupakan perulangan dari bentuk C.
Universitas Sumatera Utara
Pada Bentuk frase D terbagi empat, dimana pada bagian Da melodi mendapat pergerakan naik dari A ke B, pada bagian Db melodi bergerak turun dari C ke A. Di
bagian bentuk Dc melodi bergerak turun dari D ke A, bagian akhir Dd melodi tetap, hanya terjadi sedikit pergerakan legato di dalamnya. Bentuk frase D1, D2, dan D3
merupakan pengulangan yang sama dari bentuk D.
b Lagu Mendidik Untuk Berjuang
Frase yang terdapat pada bentuk A ada sebanyak empat buah. Identifikasi frase dapat dibedakan menjadi Aa, Ab, Ac, Ad. Pada frase Aa melodi mengalami penurunan
dari G ke E, pada bagian Ab melodi mengalami penurunan dari D ke C, namun kembali lagi ke nada D. Pada bentuk Ac hampir sama dengan bentuk Ab, bedanya adalah melodi
mengalami penaikan dari F ke A, dan kembali lagi ke A. Bagian akhir bentuk Ad tidak mengalami penaikan maupun penurunan, hanya saja pada nada tengah kosong.
Bentuk frase A1 hingga kepada bentuk frase A7, keseluruhannya merupakan pengulangan dari bentuk frase A.
Bentuk frase B, juga di bagi kedalam empat bentuk. Pengidentifikasian yang dilakukan juga sama dengan bentuk sebelumnya, yakni Ba, Bb, Bc, dan Bd. Bentuk frase
Ba terjadi penaikan melodi dari A ke B, sedangkan pada bentuk frase Bb terjadi penurunan melodi dari A ke G. Pada frase Bc melodi bergerak naik dari E ke G,
sementara pada frase Bd, Be dan Bf melodi tetap, tidak mengalami perubahan. Pada frase B1 sebagian bentuk dari frase ini merupakan pengulangan dari frase B,
hanya pada bagian frase B1g, B1h, B1i, B1j terjadi penambahan yang menandakan akhir dari sebuah lagu. Pada frase B1g, B1h, B1i, B1j keseluruhan melodi pada frase ini tidak
mengalami pergerakan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.10 Motif