Penentuan Panjang Gelombang Absorbansi Maksimum Kalsium Penentuan Linieritas Kalibrasi Larutan Baku Kalsium Analisis Kalsium dalam Sampel Perhitungan Kadar Kalsium dalam Sampel

dalam tabung reaksi. Tabung reaksi yang berisi sampel dipanaskan di dalam penangas air. Gas CO 2

3.5.6 Analisis Kuantitatif Kalsium

yang dihasilkan mengalir melalui pipa ke dalam tabung reaksi lain yang berisi air barit. Kekeruhan yang dihasilkan menunjukkan adanya karbonat Vogel, 1985.

3.5.6.1 Penentuan Panjang Gelombang Absorbansi Maksimum Kalsium

Penentuan panjang gelombang absorbansi maksimum kalsium dilakukan dengan terlebih dahulu menghidupkan tombol power pada alat Spektrofotometer Serapan Atom. Kemudian diatur lampu yang digunakan yaitu lampu katoda berongga kalsium. Kemudian diatur panjang gelombang yang digunakan yaitu pada 422,7 nm. Maka secara otomatis alat akan memberikan kurva absorbansi maksimum untuk kalsium. Kurva absorbansi maksimum kalsium dapat dilihat pada Lampiran 1. Panjang gelombang yang diperoleh pada absorbansi maksimum digunakan untuk pengukuran kalsium.

3.5.6.2 Penentuan Linieritas Kalibrasi Larutan Baku Kalsium

Larutan baku kalsium 1000 mcgml dipipet sebanyak 20 ml, dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 200 ml lalu diencerkan dengan air suling bebas CO 2 hingga garis tanda. Dari larutan tersebut 100 mcgml dipipet 5, 10, 15, 20, 25, 32,5 ml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan ditambahkan 5 ml larutan strontium klorida, setelah itu diencerkan dengan air suling bebas CO 2 hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, 50, 65 mcgml. Larutan tersebut diukur dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang absorbansi maksimum Universitas Sumatera Utara 422,38 nm dan dibuat kurva kalibrasi untuk larutan standar kalsium Berdasarkan Orientasi.

3.5.6.3 Analisis Kalsium dalam Sampel

Larutan sampel sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan diencerkan dengan air suling bebas CO 2 hingga garis tanda. Dari larutan tersebut dipipet 15 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, lalu ditambahkan 5 ml larutan strontium klorida dan diencerkan dengan air suling bebas CO 2

3.5.6.4 Perhitungan Kadar Kalsium dalam Sampel

hingga garis tanda faktor pengenceran=100015. Larutan sampel diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang absorbansi maksimum 422,38 nm. Data dapat dilihat pada Lampiran 3. Konsentrasi kalsium dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi linier dari linieritas kalibrasi. Dan kadar kalsium dalam sampel ditentukan menggunakan rumus : Kadar mcgml = W CxVxFp Keterangan : C = Konsentrasi larutan sampel mcgml V = Volume larutan sampel ml Fp = faktor pengenceran W = Berat sampel g Data dapat dilihat pada Lampiran 3. Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4. Universitas Sumatera Utara 3.5.7 Analisis Statistik 3.5.7.1 Uji Q Test