BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu kondisi perubahan fisik, psikis dan sosial. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal namun terkadang dapat terjadi
gangguan ataupun kelainan sehingga kehamilan tersebut menjadi abnormal. Hal ini sulit untuk diketahui, oleh sebab itu semua ibu hamil harus dimonitoring secara seksama dan
teliti. Bagi ibu muda, apalagi yang baru pertama kali menghadapi kehamilan, saat-saat menjelang persalinan merupakan masa yang mencemaskan bahkan kondisi kehamilan
yang baik dan sehat serta rajin berkunjung ke dokter, sering tidak menjamin ketentraman hati mereka Musbikin, 2006.
Kehamilan adalah hal yang luar biasa karena menyangkut perubahan yang fisiologis, biologis dan psikis yang mengubah hidup seorang wanita Maulana, 2008.
Kehamilan juga merupakan suatu perubahan hormonal, yang merupakan bagian dari respon ibu terhadap kehamilan yang dapat menimbulkan stres, dapat menjadi perubahan
mood, hampir sama seperti saat mereka akan menstruasi atau selama menopause Bolak, Lowdermilk Jensen, 2005.
Stress atau perasaan tertekan dapat mempengaruhi dan merugikan bayi lewat perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil. Seperti peningkatan detak jantung dan
peningkatan hormone stress. Stress psikologis memiliki efek fisik kuat pada persalinan. Hormon stress, seperti adrenalin berinteraksi dengan reseptor – beta di dalam otot uterus
dan menghambat kontraksi, memperlambat persalinan Cluctt, 2000.
1
Universitas Sumatera Utara
Pada ibu hamil yang mempunyai tingkat stress yang tinggi dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi premature bahkan keguguran. Ibu yang mengalami stress mungkin
mengalami tekanan yang sangat berat saat melahirkan. Faktor lainnya yaitu karena proses persalinan yang membuat trauma dan kurangnya dukungan pada saat kehamilan
dan persalinan. Perasaan belum siap menjadi ibu, misalnya karena usia terlalu muda Junita, 2004.
Ketika seorang ibu akan menghadapi proses persalinan diiringi dengan ketakutan, stress dan sangat cemas serta tegang, tak yakin pada dirinya sendiri, maka
ketegangan ini bisa menyebabkan tekanan pada serviks dan rahim, sehingga lebih banyak rasa sakit yang ditimbulkan Ross, 2005. Ketakutan karena rasa sakit
melahirkan lebih dirasakan oleh calon ibu yang baru pertama kali melahirkan karena belum ada pengalaman hamil serta melahirkan sebelumnya. Hal ini diperburuk oleh
adanya informasi yang salah dan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat tentang kehamilan dan persalinan Fitri, 2007.
Cemas saat menjelang kelahiran bayi dialami oleh sebagian besar wanita baik yang pertama kali melahirkan primipara maupun untuk yang kedua kalinya atau lebih
multipara maupun untuk yang kedua kalinya atau lebih multipara. Mengidentifikasi bahwa kelahiran bayi pertama merupakan salah satu peristiwa yang pang membuat stres
dalam kehidupan seseorang. Hasil penelitian menunjukkan ibu primipara memiliki tingkat intensitas stres, nyeri dan cemas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
multipara Moore, 1994 dalam Henderson, 2005. Bantuan yang diberikan oleh bidan tenaga kesehatan selama proses persalinan
memungkinkan ibu untuk mempertahankan integritas dirinya untuk mengontrol dan
Universitas Sumatera Utara
menurunkan stress serta mengakhiri dengan baik Ladewig, London Old, 1989, Gorrie, Mc. Kinney Murray, 1998.
Caplan 1960 menemukan bahwa 85 dari sampel wanita yang akan mempunyai bayi untuk pertama kalinya primapara mengakui perasaan kecewa dan
ansietas saat mengetahui bahwa mereka hamil. Cobliner 1965 menemukan bahwa 47 dari sampel wanita di New York secara terbuka mengakui bahwa awal kehamilan
mereka tidak menginginkan anak yang sedang mereka kandung. Walaupun demikian, Cartwrigth 1976 melakukan survey pada wanita primipara di Inggris dan menemukan
bahwa 67 dari wanita tersebut merasa senang bahwa mereka hamil. Penemuan yang berbeda ini dapat dijelaskan pertama-tama dengan waktu kehamilan saat wawancara
dilakukan. Sikap yang ditunjukkan terhadap kelahiran dapat berubah selama kehamilan terutama jika ibu atau ayah dapat merasakan kehadiran bayi dalam kandungan
quickening. Kedua, kehamilan yang direncanakan mempunyai korelasi psikologis yang berbeda dari kehamilan yang tidak direncanakan.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik dan berminat untuk mengadakan penelitian mengenai pengalaman ibu hamil dalam menghadapi stres
persalinan di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008-2009.
B. Perumusan Masalah