44
J. Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum
regresi linier sederhana adalah:
17
Y=
Keterangan Y
= Variabel dependen pembentukan akhlak α
= Konstanta b
= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik, dan bila - maka arah garis turun.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
K. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas X menjelaskan variabel terikat Y. Dalam output
SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R Square
yang telah disesuaikan Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel bebas yang digunakan dalam penelitian.
Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu time
17
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,Bandung : CV.ALFABETA, 2008, h. 261
45 series memiliki R Square maupun Adjusted R Square dikatakan cukup tinggi
dengan nilai di atas 0,5.
18
L. Uji t-test Sederhana
Uji parsial dengan t-test ini berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas X secara individual parsial terhadap
variabel terikat Y. Adapun nilai taraf signifikansinya sebesar α = 5 Hipotesis untuk hasil uji t ini adalah :
a. Ha : ρ ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendidikan
Agama keluarga dengan pembentukan konsep diri anak di keluarga pemulung.
b. Ho : ρ = 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendidikan Agama dengan pembentukan konsep diri anak di keluarga
pemulung.
18
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung : CV.AlFABETA, 2008, h. 50-51
46
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum dan Lokasi Peneliti
Perkampungan lapak pemulung di daerah Jurang Mangu Barat RT 003 sudah terbentuk sejak lama sekali. Tidak ditemukan waktu yang tepat kapan
pastinya mereka pertama kali datang ke Jurang Mangu. Warga mengatakan sudah terlalu lama sehingga mereka lupa kapan tepatnya mereka menghuni lapak
tersebut. Diperkirakan sudah lebih dari 13 atau 14 tahun yang lalu. Mereka datang sekitar tahun 1999 atau 2000. Pertama kali datang hanya beberapa orang
pemulung saja, lalu seiring berjalannya waktu pemulung lain pun datang silih berganti. Bermula dari hanya 1 lapak, bertambah menjadi 5 lapak, hingga
akhirnya menyusut kembali menjadi 3 lapak. Dan jumlah kepala keluarga tiap lapaknya memiliki jumlah yang berbeda-beda. Lokasi pemulung di RT 003 ada
tiga lapak yaitu : lapak Kembar Jaya, lapak Windi Jaya dan lapak Sanjaya. Setiap lapak memiliki sosok pemimpin yang biasa dipanggil dengan
sebutan “Bos”. Selain menjadi pemimpin seorang “Bos” juga bertidak sebagai penadah barang-barang bekas atau disebut juga dengan pembeli. Setiap harinya
para pemulung akan berkeliling untuk mencari barang-barang pulungan, dan setelah terkumpul barang-barang tersebut akan disetorkan kapada bos masing-
masing lapak.
1
Adapun batasan-batasan wilayah Kelurahan Jurang Mangu Barat terdapat 4 bagian yaitu :
1
Hasil Observasi peneliti, 2011
47 a. Sebelah Utara berbatasan dengan
: Kelurahan Peninggilan b. Sebelah Timur berbatasan dengan
: Kelurahan Jurang Mangu Timur c. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kelurahan Pondok Ranji
d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Kelurahan Pondok Aren dan Kelurahan
Pondok Jaya
B. Data-data Hasil Penelitian Lapangan 1. Klasifikasi Responden