Teori Keagenan Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

investor. Manajer bisa melakukan pengungkapan informasi lebih, sebagai sinyal yang lebih credible Hanafi, 2005:316. Menurut Sulistyanto 2008:65, teori sinyal signaling theory digunakan untuk menjelaskan bahwa pada dasarnya laporan keuangan dimanfaatkan perusahaan untuk untuk member sinyal positif maupun negtaif kepada pemakainya. Teori sinyal berkaitan dengan Internet Financial Reporting dikarenakan teori ini dapat memberikan alasan sinyal berupa informasi yang diberikan oleh perusahaan yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengurangi asimetris informasi yang antara perusahaan dengan pihak investor dan publik. Asimetris informasi yang terjadi biasanya muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya.

2.3 Teori Keagenan

Agency Theory Teori keagenan agency theory dikembangkan tahun 1970-an oleh Jensen dan Meckling 1976 pada tulisannya yang berjudul “ Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs, and ownership structure ”. Jensen dan Meckling 1976 menjelaskan bahwa hubungan agensi terjadi ketika satu orang atau lebih principal mempekerjakan orang lain agent untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan. Dalam hal ini principal adalah pihak investor dan yang disebut dengan agent adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Hubungan keagenan berarti terdapat adanya pemisahan fungsi antara kepemilikan di pihak investor dan Universitas Sumatera Utara pengendalian di pihak manajemen. Teori keagenan akan muncul apabila terjadi perbedaan dalam hal kepentingan masing-masing pihak dalam rangka memperbesar keuntungan. Dalam teori keagenan, terdapat tiga macam hubungan keagenan, yaitu: 1. hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik Bonus Plan Hypothesis , 2. hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur DebtEquity Hypothesis dan 3. hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah Political Cost Hypothesis . David 2006:47 menyatakan bahwa teori keagenan agency teory adalah sekelompok gagasan mengenai pengendalian organisasi yang didasarkan pada keyakinan bahwa pemisahan kepemilikan dengan manajemen menimbulkan potensi bahwa keinginan pemilik diabaikan. Hubungan keagenan, seperti hubungan antara pemegang saham dengan manajer, akan efekti selama manajer mengambil keputusan investasi yang konsisten dengan kepentingan pemegang saham. Masalah keagenan sering terjadi prinsipal dan agen. Masalah ini dapat diatasi dengan beberapa cara, dengan mendesain suatu penghargaan reward yang memotivasi agen agar bertindak sesuai dengan kepentingan prinsipal. Cara lain adalah dengan mengawasi tindakan dari agen, dan itu adalah ketika informasi keuangan ditampilkan. Jika prinsipal memiliki akses kepada laporan keuangan yang informatif, mereka dapat menilai prestasi dari agen Dunn, Universitas Sumatera Utara 2010:8. Praktik Internet Financial Reporting dapat dijadikan alat bagi agen untuk menyampaikan informasi sebagaimana yang dikehendaki dalam kontrak keagenan. Alasan yang mendasari perlunya praktek pengungkapan laporan keuangan oleh manajemen perusahaan kepada shareholder dijamin dalam hubungan antara prinsipal dan agen. Laporan keuangan merupakan sarana akuntabilitas manajemen kepada pemilik. Sehingga sebagai wujud pertanggungjawaban, agen akan berusaha memenuhi seluruh keinginan prinsipal, dalam hal ini adalah pengungkapan sukarela yang lebih luas Dunn, 2010:8. 2.4 Pengungkapan Laporan Keuangan 2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

9 29 95

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 11 87

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP VOLUME Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek In

0 1 15

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP VOLUME Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek In

0 2 15

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN

0 0 9