Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas

Hasil regresi yang baik adalah hasil regresi yang mana model regresi tersebut tidak menghasilkan heterokedastisitas. Metode uji heterokedastisitas yang digunakan adalah Spearman Rho yang mana uji ini mengkorelasikan nilai absolut residual dengan masing-masing variabel independen. Berikut hasil uji heterokedastisitas Spearman Rho penelitian ini: Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas Spearman Rho Correlations IFR INFO ABS_RES Spearmans rho IFR Correlation Coefficient 1.000 .374 .010 Sig. 2-tailed . .016 .953 N 41 41 41 INFO Correlation Coefficient .374 1.000 -.128 Sig. 2-tailed .016 . .426 N 41 41 41 ABS_RES Correlation Coefficient .010 -.128 1.000 Sig. 2-tailed .953 .426 . N 41 41 41 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber: Output Statistik, 2015 Berdasarkan hasil uji heterokedasttisitas Spearman Rho di atas nilai korelasi variabel independen dengan nilai absolut residual yaitu 0,953 dan 0,426. Nilai korelasi kedua variabel tersebut lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, tidak terdapat heterokedastisitas di dalam model regresi ini.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson. Uji Durbin-Watson digunakan di dalam penelitian ini dikarenakan penelitian ini menggunakan data time-series . Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .334 a .111 .065 362.00306 1.737 a. Predictors: Constant, INFO, IFR b. Dependent Variable: SQRTFREK Sumber: Output Statistik, 2015 Autokorelasi Positif Daerah Ragu- Ragu Tidak Ada Autokorelasi Daerah Ragu- Ragu Autokorelasi Negatif dL dU 4-dU 4-dL 4 Gambar 4.1 Grafik Durbin-Watson Keterangan: d dl : terdapat gejala autokorelasi positif d 4-dl : terdapat gejala autokorelasi negatif dl d 4-du : tidak ada autokorelasi dl d du : pengujian tidak meyakinkan Autokorelasi Positif Daerah Ragu- Ragu Tidak Ada Autokorelasi Daerah Ragu- Ragu Autokorelasi Negatif 1,737 1,44927 1,54895 2,45105 2,55073 4 Gambar 4.2 Grafik Durbin-Watson Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson di atas diperoleh nilai Durbin-Watson d = 1,737. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen dengan jumlah sampel sebanyak 41. Oleh karena itu, berdasarkan tabel Durbin-Watson diperoleh nilai batas bawah dL = 1,44927 dan batas atas dU = 1,54895. Kesimpulannya, du d 4-du = 1,54895 1,737 2,45105. Artinya, tidak terdapa autokorelasi positif maupun negatif, karena nilai d yaitu 1,737 lebih besar dari nilai dU yaitu 1,54895 dan kurang dari nilai 4-dU yaitu 2,45105. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

9 29 95

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 11 87

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP VOLUME Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek In

0 1 15

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP VOLUME Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek In

0 2 15

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN

0 0 9