BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet merupakan suatu media komunikasi yang sangat berperan penting dalam berbagai aktivitas kegiatan manusia sehari-hari. Di era modernisasi saat
ini, internet bahkan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dimana pun dan apapun aktivitas yang manusia lakukan. Internet memberikan manfaat,
keuntungan, serta kemudahan bagi pemakainya. Menurut O’Brien 2005: 175
internet adalah internet merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat
dari jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah penggunanya lebih dari 200 negara.
Internet telah menjadi kekuatan yang sangat besar pada dunia saat ini. Dengan menggunakan komputer pribadi, seseorang dengan akses internet dapat
bertukar informasi dengan individu di belahan dunia lain yang juga mempunyai komputer dan akses internet Sukoco 2007: 71. Penggunaan internet di dunia
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini dapat kita perhatikan melalui tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Statistik Pengguna Internet di Dunia
No. Regional
Estimasi Populasi 2015
Pengguna Internet
31 Des. 2000 Data Pengguna
Internet Terakhir
1. Afrika
1.158.353.014 4.514.400
318.633.889 2.
Asia 4.032.654.624
114.304.000 1.405.121.036
3. Eropa
827.566.464 105.096.093
582.441.059 4.
Timur Tengah 236.137.235
3.284.800 113.609.510
5. Amerika Utara
357.172.209 108.096.800
310.322.257 6.
Amerika LatinKaribia 615.583.127
18.068.919 322.422.164
7. OceaniaAustralia
37.157.120 7.620.480
26.789.942 World Total
7.264.623.793 360.985.492
3.079.339.857
Universitas Sumatera Utara
Sumber: www.internetworldstats.com
Menurut Internet World Stats, data pengguna internet terakhir di tahun 2015 berjumlah 3,079 milyar penduduk dunia dengan prosentasi populasi
pengguna internet
netter
sebesar 42,4. Benua Asia sendiri menjadi salah satu benua yang populasi pengguna internetnya terbilang besar yakni 1.045
milyar pengguna. Hal ini membuktikan bahwa penduduk di belahan benua Asia sebagian besar menggunakan media internet sebagai bagian dari aktivitas
mereka sehari-hari baik dari kegiatan sosial, ekonomi, budaya, teknologi, politik, dan sebagainya. Menurut data yang dirilis oleh APJIII Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia yang dikutip dari Tekno Kompas, jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta dan
angka tersebut mengalami peningkatan tahun sebelumnya yang hanya berkisar 72,1 juta.
Ashbaugh
et al
. 1999 dalam Lai
et al
. 2009 menyatakan bahwa dengan perkembangan teknologi internet yang sangat cepat, komunikasi melalui
internet telah diadopsi oleh sektor bisnis sebagai alat yang penting untuk memberikan informasi. Internet dipandang sebagai salah satu media pelaporan
yang penting, sehingga informasi tentang kinerja perusahaan dapat dijangkau oleh seluruh investor secara global, selain melalui cara-cara tradisional, oleh
berbagai pihak seperti kreditor, pemegang saham, dan analis. Internet menawarkan suatu bentuk unik pengungkapan yang menjadi media bagi
perusahaan dalam menyediakan informasi kepada masyarakat luas sesegera mungkin Abdelsalam
et al
., 2007.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perkembangan dunia ekonomi dan bisnis, tentunya penerapan media internet sangatlah berperan penting terutama untuk menarik para
konsumen dan investor untuk lebih tertarik akan bisnis yang perusahaan tersebut jalankan. Ashbaugh
et al
. 1999; Debrency
et al
. 2002 dalam Lai
et al
. 2009 mengungkapkan bahwa internet mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan seperti mudah menyebar
pervasiveness
, tidak mengenal batas
borderless-ness
,
real-time
, berbiaya rendah
low cost
, dan mempunyai interaksi yang tinggi
high interaction
. Dengan adanya karakteristik internet
yang lengkap tersebut, media internet dapat di terima dengan mudah, cepat, dan bahkan sangat populer di kalangan masyarakat.
Hal ini akan memberikan
benefit
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan media internet dalam aktivitas
usahanya.
Benefit
yang diperoleh perusahaan yang telah menerapkan media internet didalamnya dapat menjadi lebih besar lagi apabila perusahaan tersebut
memperdagangkan sahamnya atau mendaftarkan saham yang mereka miliki di bursa efek. Hal ini akan semakin menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku
penanam modal investor untuk membeli saham yang diperdagangkan di perusahaan tersebut. Tidak cukup hanya mendaftarkan atau memperdagangkan
saham mereka di bursa efek. Para pelaku usaha dan bisnis, juga dapat menambah daya tarik usaha yang mereka rintis melalui adanya transparansi
laporan keuangan serta membuat suatu
website
yang mana
website
tersebut dapat berisi berbagai informasi serta perkembangan perusahaan tersebut setiap
periodenya. Oleh karena itu, para pelaku usaha dan bisnis dapat menerapkan
Universitas Sumatera Utara
teknologi dan informasi yang mampu menambah nilai jual usaha mereka melalui dua cara yaitu:
Internet Financial Reporting
IFR dan Pengungkapan Informasi
Website.
Perusahaan yang mengunggah laporan keuangannya melalui internet dan
website
mereka masing-masing akan mengurangi biaya informasi bagi perusahaan mereka. Internet menyajikan akses informasi lebih
banyak mengenai saham asing bagi investor, memudahkan investor mengambil keputusan tanpa perlu membeli informasi atas saham tersebut. Akibatnya,
investor lebih nyaman dalam menilai saham asing Madura 2006:113.
Internet Financial Reporting
adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui
website
yang dimiliki perusahaan dan praktik
Internet Financial Reporting
ini selalu berkembang dari waktu ke waktu Asbaugh
et al
., 1999. Ettredge
et al
. 2001; Oyelere
et al
. 2003 dalam Lestari dan Chariri 2005, menyatakan bahwa informasi keuangan yang disajikan dalam
Internet Financial Reporting
IFR mencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk di dalamnya
footnotes
, bagian laporan keuangan,
financial highlights
dan ringkasan laporan keuangan.
Demikian halnya dengan adanya peranan penting dengan adanya pengungkapan informasi pada
website
. Tidak hanya mencantumkan profil perusahaan saja, akan tetapi
website
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut memuat data keuangan, informasi, perkembangan pasar, kegiatan yang
dilaksanakan, serta bermacam-macam informasi lainnya yang bisa diakses oleh pengguna internet
netter
lainnya yang ingin mengetahui bagaimana informasi
Universitas Sumatera Utara
serta perkembangan perusahaan tersebut. Tentunya dalam hal ini, perusahaan harus aktif dan
update
dalam mengunggah serta memberikan informasi yang mereka miliki demi pemenuhan pengetahuan para pengguna serta
kesejahteraan perusahaan itu sendiri. Menurut Work
et al
. 2000 dalam Kusumawardani 2011 pengungkapan informasi pada
website
juga merupakan sebagai suatu upaya dari perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi
antara perusahaan dengan pihak luar. Pengungkapan informasi pada
website
tersebut merupakan suatu sinyal dari perusahaan pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi
ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang. Aktivitas
Internet Financial Reporting
IFR dan pengungkapann
website
sebenarnya tidak menjadi suatu kewajiban bagi perusahaan. Hal ini dilakukan secara sukarela oleh perusahaan dengan tujuan agar perkembangan bisnis
perusahaan mereka dapat diakses oleh siapapun yang membutuhkan informasi yang diinginkan oleh para pengguna yang tentunya berkaitan dengan
perusahaan tersebut.
Internet Financial Reporting
juga berfungsi untuk memberikan transparansi laporan keuangan serta perkembangan perusahaan
dibidang
financial
yang nantinya dibutuhkan oleh pihak pemangku kepentingan yang membutuhkan akses informasi akan keadaan perusahaan
tersebut sebagai pedoman dalam kegiatan pengambilan keputusan yang tepat. Menurut Sukanto 2011:83 pengungkapan informasi pada
website
merupakan suatu sinyal dari perusahaan pada pihak luar, salah satunya berupa informasi
Universitas Sumatera Utara
keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.
Melalui
Internet Financial Reporting
dan pengungkapan informasi
website
yang dilaksanakan oleh perusahaan, perusahaan diharapkan agar mampu untuk semakin meningkatkan kompetensi mereka dalam menjalin hubungan dengan
para investor dan pihak yang berkepentingan di pasar modal. Karena dengan adanya perkembangan internet sebagai media global dapat membantu
perusahaan dalam menutupi berbagai kelemahan pelaporan keuangan tersebut. Lai
et al
. 2009 dalam Hargyantoro 2010 mengatakan bahwa pertengahan tahun 2000,
United State Securities and Exchange Commision
SEC US membuat pernyataan bahwa semua perusahaan publik direkomendasikan untuk membuat dan memberikan semua informasi legal
yang dimandatkan tentang kinerja perusahaan untuk diberikan kepada semua pihak yang berkepentingan di waktu yang sama. Dengan kata lain, kreditor,
pemegang saham, analis dan investor harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi di internet. Pernyataan
Securities and Exchange Commision
ini mendorong lebih banyak perusahaan agar lebih menggunakan
Internet Financial Reporting
sebagai cara untuk menghindari diskriminasi informasi. Akan tetapi, perusahaan telah diberi kebebasan dalam menentukan
bagaimana dan apa yang harus diungkap. Di Indonesia Bapepam mengeluarkan peraturan melalui Keputusan Ketua Bapepam No.86 Tahun 1996 mengenai
keterbukaan informasi yang harus diumumkan kepada publik yang berbunyi : “Setiap Perusahaan Publik atau Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah
Universitas Sumatera Utara
menjadi efektif, harus menyampaikan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2
kedua setelah keputusan atau terdapatnya Informasi atau Fakta Material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek perusahaan atau keputusan investasi
pemodal” Melalui keputusan tersebut, diharapkan perusahaan-perusahaan dapat
secepatnya mengumumkan kepada masyarakat mengenai informasi atau hal- hal yang berkaitan dengan perusahaan yang mungkin dapat mempengaruhi
suatu efek. Beberapa tahun belakangan ini,
Internet Financial Reporting
muncul dan berkembang sebagai media yang paling cepat untuk menginformasikan hal-hal yang terkait dengan perusahaan. Beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan yang menerapkan
Internet Financial Reporting
dan pengungkapan informasi
website
yaitu dapat menghemat biaya perusahaan, mempermudah komunikasi dengan para
investor, lebih cepat mudah untuk masuk ke bursa efek, menarik investor, meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya agensi, dan tentunya berbagai
keuntungan tersebut akan bermuara kepada adanya peningkatan kesejahteraan daripada perusahaan itu sendiri.
Beberapa penelitian telah dilakukan berkenaan dengan
Internet Financial Reporting
ini. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Hargyantoro 2010 yang meneliti bagaimana pengaruh
Internet Financial
Reporting
dan tingkat pengungkapan informasi
website
terhadap frekuensi perdagangan saham. Dengan mengambil sampel perusahaan yang tercatat di
Universitas Sumatera Utara
Kompas 100, penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa
Internet Financial Reporting
dan tingkat pengungkapan informasi
website
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham di
perusahaan yang tercatat di Kompas 100. Selain penelitian dari Hargyantoro, penelitian tentang
Internet Financial Reporting
dan pengungkapan informasi
website
ini juga dilakukan oleh Manullang
et al
. 2014. Penelitiannya dilakukan dengan mengambil sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Hasil daripada penelitian ilmiah ini adalah
Internet Financial Reporting
dan tingkat pengungkapan informasi
website
berpengaruh positif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham.
Untuk menindaklanjuti penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis berniat untuk melanjutkan penelitian tersebut dengan sektor yang
berbeda. Perusahaan yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian penulis ialah perusahaan
Property
dan
Real Estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penulis sangat tertarik untuk meneliti judul ini dikarenakan di era
modernisasi saat ini, perusahaan-perusahaan dituntut untuk lebih agresif dan aktif lagi dalam mempublikasikan laporan keuangan mereka melalui suatu
media yang dinilai sangat cepat, mudah, dan murah yaitu internet. Melalui internet, perusahaan akan mampu untuk lebih menjalin komunikasi yang lebih
cepat dengan publik terutama kepada
stakeholders
.
Website
merupakan suatu media yang dinilai menjadi suatu sarana bagi perusahaan dalam
menggambarkan bagaimana perkembangan daripada perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, perusahaan yang cenderung lebih menerapkan
Internet Financial Reporting
akan memiliki pergerakan harga saham yang tinggi. Karena secara logika semakin banyak perusahaan yang memberikan informasi yang mereka
miliki kepada publik ataupun kepada para investor maka akan semakin banyak pula investor yang tertarik dengan perusahaan tersebut. Reaksi yang
ditimbulkan oleh para investor inilah yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran harga saham yang berujung pada peningkatan frekuensi
perdagangan saham. Berkaitan dengan frekuensi perdagangan saham, terdapat beberapa
perusahaan
property
dan
real estate
yang frekuensi perdagangan sahamnya masih terbilang rendah selama satu tahun. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 1.2
berikut ini:
Tabel 1.2 Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan
Property
dan
Real Estate
Terendah Tahun 2012-2014
No. Nama Perusahaan
2012 2013
2014
1. Danayasa Arthatama Tbk.
0,14 kali 0,10 kali
0,45 kali 2.
Duta Anggada Realty Tbk. 37.000 kali
16.000 kali 3.000 kali
3. Duta Pertiwi Tbk.
0,41 kali 0,28 kali
0,32 kali 4.
Fortune Mate Indonesia Tbk. 2.000 kali
2.000 kali 2.000 kali
5. Gowa
Makassar Tourism
Development Tbk. 0,01 kali
1.000 kali 1.000 kali
6. Greenwood Sejahtera Tbk.
32.000 kali 22.000 kali
4.000 kali 7.
Indonesia Prima Property Tbk. 0,01 kali
0,01 kali -
8. Jaya Real Property Tbk.
0,17 kali 3.000 kali
3.000 kali 9.
Megapolitan Developments
Tbk. 29.000 kali
4.000 kali 3.000 kali
10. Metro Realty Tbk.
0,03 kali 0,002 kali
0,004 kali 11.
Metropolitan Kentjana Tbk. 0,02 kali
0,05 kali 0,5 kali
12. Roda Vivatex Tbk.
0,05 kali 0,03 kali
0,02 kali 13.
Plaza Indonesia Realty Tbk. 0,30 kali
0,37 kali 0,2 kali
14. Bekasi Asri Pemula Tbk.
199.000 kali 158.000 kali
2.000 kali 15.
Suryamas Dutamakmur Tbk. 29.000 kali
27.000 kali 12.000 kali
Sumber: www.idx.co.id
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, dapat kita perhatikan bahwa beberapa perusahaan
property
dan
real estate
di atas memiliki frekuensi perdagangan saham yang terbilang kecil selama satu tahun, seperti Danayasa Arthatama,
Metro Realty Tbk. Terdapat juga beberapa perusahaan
property
dan
real estate
pada tabel 1.2 di atas yang memiliki frekuensi perdagangan saham yang cenderung stagnantetap seperti Fortune Mate Indonesia Tbk, dan perusahaan
yang frekuensi perdagangan sahamnya cenderung turun seperti Duta Anggada Realty Tbk, Greenwood Sejahtera Tbk, Indonesia Prima Property Tbk,
Megapolitan Developments Tbk, Bekasi Asri Pemula Tbk, dan Suryamas Dutamakmur Tbk.
Hal yang ingin penulis ketahui melalui penelitian untuk sektor ini ialah berkenaan dengan apakah dengan adanya penerapan
Internet Financial Reporting
dan tingkat pengungkapan informasi
website
dapat mempengaruhi frekuensi perdagangan saham di perusahaan
property
dan
real estate
. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil penelitian yang berjudul
“Pengaruh
Internet Financial Reporting
dan Tingkat Pengungkapan Informasi
Website
Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham di Perusahaan
Property
dan
Real Estate
yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia
”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah