Derajat Desentralisasi Fiskal Dana Perimbangan DDF DP

Gambar 4.1 Rata-Rata Derajat Desentralisasi Fiskal dari Komponen PAD Pajak Daerah, Restribusi Daerah, hasil Kekayaan yang Dipisahkan, Lain-lain PAD Antar KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2013 Sangat kurangnya derajat desentralisasi fiskal dari komponen PAD menunjukan bahwa KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara selama periode 2010—2013 masih sangat tergantung kepada penerimaan yang bersumber di luar PAD, seperti dana perimbangan dan lain-lain penerimaan yang sah. Hasil temuan ini sejalan dengan studi yang dilakukan Halim dan Jamal 2006 serta Hidayat dan Sirojuzilam 2006 yang menunjukan bahwa transfer dana yang berasal dari pemerintah pusat berupa dana perimbangan DAU dan DAK masih mendominasi struktur APBD kabupatenkota di Indonesia

2. Derajat Desentralisasi Fiskal Dana Perimbangan DDF DP

Rata-rata derajat desentralisasi fiskal dana perimbangan antar kabupatenkota di Sumatera Utara dari tahun 2010-2013 yaitu rata-rata sebesar 77.6, kondisi ini menggambarkan bahwa Derajat Desentralisasi Fiskal DDF dana perimbangan sangat baik. 36 23 12 29 Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain PAD Yang Sah Jika dianalisis lebih lanjut daerah yang mendapatkan dana transfer dari pusat berupa dana perimbangan tertinggi yaitu Kabupaten Dairi rata-rata sebesar 245.6, dimana ini mengambar bahwa Kabupaten Dairi sumber penerimaan dari pusat lebih banyak dari pada sumber penerimaan pendapatan asli daerahnya. Ini juga terlihat sekali pada tahun 2010 dimana Kabupaten Dairi realisasi untuk dana perimbangan lebih besar dari pada total penerimaan kabupaten tersebut. Sedangkan untuk penerimaan dari pusat yang paling rendah yaitu kota Medan rata-rata sebesar 46.44. Rincian lebih lanjut atas derajat desentralisasi fiskal dari dana perimbangan antar kabupatenkota di Sumatera Utara selama periode 2010-2013 dapat dilihat tabel berikut : Tabel 4.4 Derajat Desentralisasi Fiskal dari Dana Perimbangan DDF DP Antar KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010-2013 KabupatenKota DDF 2010 DDF 2011 DDF 2012 DDF 2013 Rerata Nias 51.38 63.62 66.73 71.63 63.34 Mandailing natal 81.99 78.97 76 76.51 78.37 Tapanuli Selatan 80.28 66.65 69.91 67.75 71.15 Tapanuli Tengah 87.34 74.42 70.21 66.52 74.63 Tapanuli Utara 71.52 65.46 74.14 72.7 70.96 Toba Samosir 76.67 78.2 70.35 66.1 72.83 Labuhan Batu 68.17 68.37 73.76 71.59 70.47 Asahan 73.28 67.63 70.8 71.74 70.86 Simalungun 75.54 73.8 72.55 76.15 74.51 Dairi 749.1 75.13 79.25 78.88 245.6 Karo 71.69 69.91 75.64 72.35 72.39 Deli Serdang 74.17 63.86 66.51 67.02 67.89 Langkat 82.15 83.1 74.15 74.81 78.55 Nias Selatan 64.01 67.83 72.38 67.17 67.84 Humbang Hasundutan 77.32 73.75 71.29 72.91 73.82 Pakpak Bharat 84.94 72.43 83.46 81.21 80.51 KabupatenKota DDF 2010 DDF 2011 DDF 2012 DDF 2013 Rerata Samosir 67.13 66.41 74.65 70.78 69.74 Serdang Bedagai 78.61 73.4 75.63 73.45 75.27 Batubara 71.3 69.37 80.51 75.15 74.08 Padang Lawas Utara 87.04 71.79 69.73 70.55 74.78 Padang Lawas 75.33 72.4 82.59 75.51 76.46 Labuhanbatu Selatan 74.49 63.14 65.9 63.64 66.79 Labuhanbatu Utara 78.54 72.3 67.87 68.87 71.89 Nias Utara 89.42 76.94 74.69 73.15 78.55 Nias Barat 81.16 84.14 84.11 73.19 80.65 Silboga 82.54 70.59 74.35 78.73 76.55 Tanjung Balai 72.79 79.84 70.22 76.89 74.93 Pematang Siantar 73.9 68.63 71.98 72.06 71.64 Tebing Tinggi 67.09 60.88 66.56 65.5 65.01 Medan 48.88 45.35 46.03 45.51 46.44 Binjai 79.9 66.26 64.67 66.13 69.24 Padang Sidempuan 82.27 71.18 74.08 74.16 75.42 Gunung Sitoli 85.37 79.22 77.97 75.78 79.58 Rata-Rata 77.6 Sumber : BPS Sumut diolah Sementara itu untuk derajat desentralisasi dari komponen dana perimbangan yang diterima antar kabupatenkota di Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.2 Rata-Rata Derajat Desentralisasi Fiskal dari Dana bagi hasil pajakbagi hasil bukan pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Antar KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2013 8 82 10 Dana bagi hasil pajakbagi hasil bukan pajak Dana alokasi umum Dana alokasi khusus Dari gambar 4.1 diatas terlihat bahwa komponen dana perimbangan yang diterima antar kabupatenkota di Sumatera Utara selama periode 2010-2013 yang disalurkan untuk dana alokasi umum rata-rata sebesar 82. Ini berarti banyak kabupatenkota di Sumatera Utara yang mendapatkan dana alokasi umum dari pada dana bagi hasil pajakbagi hasil bukan pajak yang hanya rata-rata sebesar 10 dan dana alokasi khusus rata-rata sebesar 8. Semakin banyak Dana Alokasi Umum yang diterima maka berarti daerah tersebut masih tergantung terhadap pemerintah pusat dalam memenuhi belanjanya, ini menandakan bahwa daerah tersebut belumlah mandiri, dan begitu juga sebaliknya.

3. Perbandingan Rata-rata Derajat Desentralisasi Fiskal PAD dengan