Keadaan Penduduk Sejarah Pergantian Nama Jalan Di Kota Medan (1900-1970)

Deni Ardian Ginting : Sejarah Pergantian Nama Jalan Di Kota Medan 1900-1970, 2010. Luas Kota Medan sebelum dilakukannya perluasan wilayah hanya seluas 1.150 Ha, tetapi sejak tahun 1943 sampai tahun 1971 luas Kota Medan mencapai 5.130 Ha, kemudian tahun 1973 luas Kota Medan mengalami pertambahan lagi yaitu menjadi 26.510 Ha. 11

2.2 Keadaan Penduduk

Kota Medan yang pada masa kolonial adalah bagian dari wilayah Sumatera Timur adalah kampung halamannya etnis Karo, Melayu, dan Simalungun. Etnis Karo dan Simalungun menempati wilayah di sekitar dataran tinggi dan orang-orang Melayu menempati wilayah pesisir. Akan tetapi setelah masuknya pengaruh kolonial Belanda, yang ditandai dengan pembukaan lahan- lahan menjadi lokasi perkebunan, maka terjadi perubahan yang sangat besar dalam susunan masyarakat di Sumatera Timur tidak terkecuali kota Medan. Pesatnya perkembangan perkebuanan pada waktu itu menyebabkan jumlah penduduk di kawasan Sumatera Timur cepat bertambah, terutama karena banyaknya didatangkan buruh-buruh dari luar untuk bekerja di perkebunan- perkebunan tembakau tersebut. Kota Medan adalah salah satu kota yang memiliki pola masyarakat yang heterogen di Indonesia. Heterogenitas penduduk Kota Medan muncul 10 Nurhamidah, dkk, Integrasi Masyarakat Etnik Cina di Kota Madya Medan Studi Kasus di Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Barat, Medan : Lembaga Penelitian USU, tidak diterbitkan, 1992, hal. 8 11 Pemerintah Kota Medan, Profil Kota Medan, Medan : Pemerintah Kota, 2004, Hal. 38. Deni Ardian Ginting : Sejarah Pergantian Nama Jalan Di Kota Medan 1900-1970, 2010. karena faktor urbanisasi, yang erat kaitannya dengan usaha-usaha perkebunan yang banyak membutuhkan tenaga-tenaga kerja. Masyarakat yang didatangkan dari luar Medan, pada dasarnya dipekerjakan sebagai buruh di perkebunan. Menurut Tengku Luckman Sinar, dalam tahun 1905 penduduk kota Medan berjumlah sekitar 14.250 orang. Pada tahun 1918 jumlah itu bertambah menjadi 43.826 orang, jumlah itu terus bertambah pada tahun 1920 menjadi 45.248 orang, serta jumlah penduduk kota Medan tahun 1930 menjadi 74.976 orang, dengan perincian sebagai berikut: Penduduk Kota Medan Tahun 1918 12 Kelompok Etnik Jumlah Indonesia berbagai suku bangsa 35.009 orang 79,88 Cina 8.629 orang 18,87 Eropa 409 orang 0,93 Timur Asing 139 orang 0,32 Jumlah 43.826 orang 100 Sumber : Sinar S. H. 1991: 58 Setelah dibentuknya Gemente Medan pada tahun 1909, maka terjadi perubahan status pada penduduk Medan. Pertama, penduduk yang berada 12 Tengku Lukman Sinar, Sejarah Medan Tempo Doeloe, Medan : Satgas MAMBI, 1991, hal. 58. Deni Ardian Ginting : Sejarah Pergantian Nama Jalan Di Kota Medan 1900-1970, 2010. dibawah pemerintahan kerajaan Deli dan yang kedua adalah penduduk yang berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Perbedaan status ini lebih nyata terlihat dalam kewajiban penduduk dalam membayar pajak. Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah kolonial menciptakan tiga macm lingkungan pemukimam penduduk yang diskriminatif di Medan, yaitu : 1. Eropeese Wijk, yaitu lingkungan pemukiman yang khusus ditempati oleh penduduk golongan Eropa. Penduduk pribumi dan golonga non-Eropa lainnya tidak diijinkan untuk bertempat tinggal dalam lingkungan ini. 2. Chinesee Wijk, yaitu lingkungan pemukiman yang ditempati oleh orang-orang Cina. Selain sebagai tempat pemukiman orang Cina, juga berfungsi sebagai tempat kegiatan jual beli perdagangan, karena dalam lingkungan terssebut terdapat banyak toko-toko kepunyaan orang Cina. 3. Lingkungan pemukiman perkampungan yang khusus ditempati oleh penduduk pribumi. Lingkungan tersebut pada umumnya berlokasi di pinggiran kota Medan dan sebagian kecil berada dekat lingkungan pemukiman orang-orang Cina. 13 13 Tim Pengumpul, Penelitian dan Penulisan Sejarah Perkembangan Pemerintahan Kotamadya Daerah tingkat II Medan, Loc. Cit. Hal. 98. Deni Ardian Ginting : Sejarah Pergantian Nama Jalan Di Kota Medan 1900-1970, 2010. Komposisi Suku-Suku Bumiputera Di Kota Medan Tahun 1930 14 Kategori Suku Jumlah Jawa 19.067 46,31 Minangkabau 5.590 13,54 Melayu 5.408 13,10 Mandailing 4.688 11,46 Sunda 1.209 2,93 BataviaBetawi 1.118 2,71 Toba 882 1,99 Angkola 236 0,56 Karo 145 0,34 Batak lainnya 1.189 2.88 Indonesia lainnya 1.798 4,38 Jumlah 41.270 100,00 Hingga masa akhir pendudukan pemerintahan kolonial Belanda jumlah penduduk Kota Medan tidak banyak bertambah hanya berjumlah kira-kira 76.000 orang. Pada masa pendudukan Jepang terjadi peningkatan jumlah penduduk kota Medan, yaitu berjumlah kira-kira 93.000 orang. 14 Usman Pelly, Urbanisasi dan Adaptasi, Peranan Misi Budaya Minangkabau dan Mandailing, Jakarta: LP3S, 1998, hal. 58 Deni Ardian Ginting : Sejarah Pergantian Nama Jalan Di Kota Medan 1900-1970, 2010.

2.3 Latar Belakang Historis