Elektroforesis gel Analisis Cemaran Daging Babi Pada Kornet Sapi di Wilayah Ciputat dengan Menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR)

Genom mitokondria disusun dengan efisien, tidak memiliki intron, memiliki wilayah intergenik yang kecil yang membuat pembacaan frame seringkali mengalami tumpang tindih overlap Lockley and Bardsley, 2000.

2.7. Elektroforesis gel

Elektroforesis merupakan teknik yang sederhana, cepat dan dapat dilakukan untuk memisahkan fragmen DNA yang tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan prosedur lain. Selain itu, lokasi DNA di dalam gel dapat ditentukan secara langsung melalui bercak warna fluoresens yang berinterkalasi dengan konsentrasi yang rendah Sambrook dan Russel, 2001. Gel agarosa merupakan metode yang sederhana dan efektif untuk memisahkan dan mengidentifikasi fragmen DNA dengan panjang 0,5-25 kb. Agarosa dilarutkan dalam buffer dengan pemanasan hingga terlarut, kemudian dimasukan ke dalam wadah cetakan gel yang telah tersedia sisir untuk meletakan sampel, dalam waktu yang tidak lama, agarosa akan mengeras, dan gel yang terbentuk ditempatkan dalam wadah laju migrasi flow-migration chamber, buffer elektroforesis ditambahkan hingga gel terendam oleh larutan buffer. DNA dimasukan ke dalam sumur, dan arus dialirkan biasanya 50 dan 150 volt. Setelah DNA bergerak dengan jarak yang cukup, gel ditandai dengan pewarnaan dan diamati dengan menggunakan cahaya UV Mülhardt, 2007. Agarosa merupakan polimer linear yang mengandung residu D- dan L- galaktosa yang digabung oleh α-13 dan β-1-4 glycoside, yang berasal dari rumput laut. Rantai agarosa berbentuk serat helik yang berkumpul menjadi struktur yang melingkar supercoil dengan jari-jari 20-30 nm. Elatin dari agarosa dihasilkan dalam mesh tiga dimensi yang diameternya 50 nm hingga 200 nm Sambrook dan Russel, 2001. Faktor-faktor yang menentukan jarak migrasi DNA melalui gel agarosa Sambrook dan Russel, 2001. 1. Ukuran molekul DNA Molekul besar berpindah lebih lambat karena membutuhkan usaha yang besar dan kurang efisien melewati pori-pori gel dibandingkan dengan molekul yang kecil. 2. Konsentrasi agarosa Fragmen DNA linear memberikan jarak perpindahan yang berbeda melalui gel yang mengandung konsentrasi yang berbeda. Tabel 2. Ukuran pemisahan molekul DNA linear pada standar gel agarosa Konsetrasi agarosa [wv] Jarak pemisahan DNA linear kb 0,3 5-60 0,6 1-20 0,7 0,8-10 0,9 0,5-7 1,2 0,4-6 1,5 0,2-3 2,0 0,1-2 Sumber : Sambrook dan Russel, 2001 3. Konformasi DNA DNA bentuk I superhelical circular, bentuk II nicked circular dan bentuk III linear berpindah melalui gel agarosa pada jarak yang berbeda. Pergerakan relatif dari ketiga bentuk utamanya bergantung pada konsentrasi dan tipe agarosa yang digunakan, selain itu dipengaruhi juga oleh kekuatan arus listrik yang digunakan, kekuatan buffer ionik dan bentuk superhelical dari DNA bentuk I. Pada beberapa kondisi, DNA bentuk I lebih cepat daripada DNA bentuk III, tetapi pada kondisi yang lain DNA bentuk III lebih cepat daripada DNA bentuk I. 4. Voltase yang digunakan Perpindahan molekul DNA di dalam gel dirangsang oleh arus listrik yang mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif. Pada voltase rendah, DNA linear mengalami perpindahan secara proporsional. Semakin besar tegangan arus listrik, maka perpindahan molekul DNA semakin cepat, demikian pula sebaliknya. Untuk mencapai resolusi maksimum dari fragmen DNA dengan ukuran 2 kb, gel agarosa harus dijalankan tidak boleh lebih dari 5-8 Vcm. 5. Tipe agarosa Terdapat dua tipe utama dari agarosa yaitu agarosa standar dan agarosa pada suhu rendah low-melting temperature. 6. Buffer elektroforesis Mobilitas elektroforesis DNA dipengaruhi oleh komposisi dan kekuatan ionik buffer elektroforesis. 23 BAB III KERANGKA KONSEP Daging kornet sapi Cek dengan PCR +  mengandung DNA babi -  tidak mengandung DNA babi • Isolasi DNA Cek hasil isolasi DNA dan identifikasi produk PCR dengan menggunakan elektroforesis Set primer spesifik Gel Documentation Apakah mengandung DNA babi?? • Optimasi Isolasi DNA pada daging segar • PCR • Optimasi kondisi PCR pada daging segar Cek pada daging kornet 24 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Waktu dan Tempat