masyarakat itu sendiri yang ingin melakukan pernikahan, agar dapat lebih memahami arti keluarga sakinah yang sesungguhnya sebelum mereka resmi menjalankan sebuah
rumah tangga. Karena tujuan dari Kursus Pra Nikah ini adalah menuntun para calon pengantin agar kelak menjadi keluarga Sakinah Mawaddah Warrahmah sesuai dengan
ajaran agama Islam guna mencapai kebahagiaan.
D. Review Studi Terdahulu
NO IDENTITAS
SUBTANSI PERBEDAAN
1 Maman
Faturokhman, 2011 Konsentrasi Administrasi
Keperdataan Islam, Dengan skripsinya
yang berjudul
“Kursus Pra Nikah: Teori dan Prakteknya
di KUA
Kecamatan Pesawan,Kabupaten
Kuningan Jawa Barat” Dalam skripsi
ini Maman Faturokhman
mengulas tentang teori dan prakteknya di KUA
tersebut, dan lebih menitik beratkan pada
korelasi Kursus Pra Nikah,
terhadap Pembentukan keluarga Sakinah.
Sedangkan dalam
skripsi saya
lebih kepada
peran BP4 itu sendiri dalam
menekan tingginya Perceraian, melalui
program yang ada di BP4 itu sendiri Yaitu
Kursus Pra Nikah.
2 Maulana
Ramadhan,2012 Konsentrasi
Administrasi Keperdataan Islam,
dengan skripsinya yang
Berjudul “Peran BP4 dalam Meminimalisir
Terjadinya Perceraian”
Dalam skripsi ini Maulana
Ramadhan membahas tentang peran
BP4 dalam Meminimalisir
terjadinya
perceraian, disini dia
lebih cenderung hanya membahas tugas
dan wewenang BP4 itu sendiri dan dari situ
dapat dilihat peranan Sedangkan
dalam ksripsi hampir sama tujuan
nya ialah yaitu untuk meredam terjadinya
jumlah
perceraian yang tejadi, tetapi saya
lebih melihat dari sisi Kursus Pra Nikahnya,
sebagai
salah satu
program BP4
yang diberikan kepada para
calon
BP4 dalam meminimalisir
terjadinya perceraian. pengantin,guna
memberi pemahaman tentang
keluarga sakinah kelak saat
meraka benar-
benar telah
terjun menjalani biduk rumah
tangga yang sesungguhnya.
E. Kerangka Teori
Sejak BP4 didirikan pada tanggal 3 Januari 1960 dan dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Agama Nomor 85 tahun 1961 diakui bahwa BP4 adalah satu-
satunya Badan yang berusaha dibidang Penasihatan Perkawinan dan Pengurangan Perceraian. Fungsi dan tugas BP4 tetap konsisten melaksanakan Undang-Undang
Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Perundang lainnya tentang Perkawinan, oleh karenanya fungsi dan peranan BP4 sangat diperlukan masyarakat
dalam mewujudkan kualitas perkawinan. BP4 mempunyai upaya dan usaha sebagai berikut:
1. Memberikan bimbingan, penasihatan dan penerangan mengenai
nikah, talak, cerai, rujuk kepada masyarakat baik perorangan maupun kelompok.
2. Memberikan bimbingan tentang peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan keluarga. 3.
Memberikan bantuan mediasi kepada para pihak yang berperkara di pengadilan agama.
4. Memberikan bantuan advokasi dalam mengatasi masalah
perkawinan, keluarga dan perselisihan rumah tangga di peradilan agama.
5. Menurunkan terjadinya perselisihan serta perceraian, poligami
yang tidak bertanggung jawab, pernikahan di bawah umur dan pernikahan tidak tercatat.
6. Bekerjasama dengan instansi, lembaga dan organisasi yang
memiliki kesamaan tujuan baik di dalam maupun di luar negeri; 7.
Menerbitkan dan menyebarluaskan majalah perkawinan dan keluarga, buku, brosur dan media elektronik yang dianggap
perlu. 8.
Menyelenggarakan kursus calon pengantin, penataranpelatihan ,diskusi, seminar dan kegiatan-kegiatan sejenis-yang berkaitan
dengan perkawinan dan keluarga. 9.
Menyelenggarakan pendidikan keluarga untuk peningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan
dan akhlaqul karimah dalam rangka membina keluarga sakinah. 10.
Berperan aktif dalam kegiatan lintas sektoral yang bertujuan membina keluarga sakinah.
11. Meningkatkan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga;
12. Upaya dan usaha lain yang dipandang bermanfaat untuk
kepentingan organisasi,
serta bagi
kebahagiaan dan
kesejahteraan keluarga.
8
Dalam MUNAS BP4 Pasal 2 disebutkan bahwa tujuan adanya Program Kursus Pra Nikah ini adalah “Dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan tentang kehidupan rumah tanggakeluarga dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah serta mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan
kekerasan dalam rumah tangga ”.
Data statistik perkawinan di Indonesia per-tahun rata-rata mencapai 2 dua juta pasang. Suatu angka yang sangat fantastis dan sangat berpengaruh terhadap
kemungkinan adanya perubahan-perubahan sosial masyarakat. Di Indonesia angka perceraian rata-rata secara rasional mencapai -+200 ribu
pasang pertahun atau sekitar 10 persen dari peristiwa pernikahan yang terjadi setiap tahun. Oleh sebab itu Kursus Pra Nikah bagi remaja usia nikah dan calon
8
MUNAS BP4 Ke XIV2009, Jakarta 1-3 Juni 2009, h. 5-6
pengantin,merupakan salah satu solusi dan kebutuhan bagi masyarakat untuk mengatasi ataupun untuk mengurangi terjadinya krisis perkawinan yang berakhir
pada perceraian.
9
F. Metode Penelitian