Sejarah Singkat BP4 DESKRIPSI UMUM BP4 KECAMATAN PARUNG KABUPATEN BOGOR

35

BAB III DESKRIPSI UMUM BP4 KECAMATAN PARUNG KABUPATEN BOGOR

A. Sejarah Singkat BP4

Setiap keluarga pasti menginginkan tercapainya kehidupan yang bahagia, sejahtera dan damai sakinah mawaddah wa rrahmah. Kehidupan rumah tangga yang bahagia, sejahtera dan damai akan melahirkan masyarakat yang rukun, damai adil, dan makmur baldatu thoyyibatun wa rabbun ghafur. Karena, masyarakat terdiri dari keluarga-keluarga, dan keluarga adalah pusat daru semua kegiatan masyarakat. Kehidupan keluarga yang sakinah mawaddah wa rrahmah serta kehidupan yang baldatu thoyyibatun wa rabbun ghafur, tidak hanya menjadi keinginan individu anggota keluarga yang bersangkutan saja, melainkan juga sudah menjadi cita-cita dan tujuan pembangunan nasional Indonesia. 1 Bahwa untuk mempertinggi mutu perkawinan menurut ajaran Islam diperlukan bimbingan dari para Korps Penasihat Perkawinan agar mampu melaksanakan tugas untuk mewujudkan keluarga sakinah. Bahwa untuk membangun manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa tersebut, diperlukan adanya organisasi yang baik dnan teratur serta mampu 1 A. Sutarmadi dan Mesraini, Administrasi Pernikahan dan Manajemen Keluarga, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, h. 14 mengantarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan kemajuan bangsa. Sejarah pertumbuhan organisasi tersebut, dimulai dengan organisasi BP4 di Bandung tahun 1954. Kemudian di Jakarta dengan nama Panitia Penasihatan Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian P5, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan nama BP4 tersebut diatas dan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nama Badan Kesejahteraan Rumah Tangga BKRT. Sebagai pelaksana Keputusan Konferensi Departemen Agama di Tretes Jawa Timur tanggal 25-30 juni 1955, maka disatukanlah organisasi tersebut dengan nama Badan Penasihat Perkawinan sesuai dengan Keputusan Menteri Agama No.85 Tahun 1961. Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Agama No.30 Tahun 1977 tentang Penegasan Pengakuan BP4 sebagai satu-satunya badan penunjang sebagian tugas Departemen Agama dalam bidang Penasihatan Perkawinan, Perselisihan Rumah Tangga dan Perceraian, maka kepanjangan BP4 diubah menjadi Badan Penasihatan Perkawinan, Perselisihan da Perceraian. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama memberikan kewenangan penuh kepada Peradilan Agama untuk menangani masalah perceraian. Menghadapi era globalisasi saat ini tantangan terhadap kelestarian keluarga mendapat goncangan yang sangat berat, untuk itu BP4 perlu berupaya mengembangkan program dan misi organisasinya. 2 2 Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan, Hasil MUNAS BP4 XIII2004 dan Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Nasional, Jakarta 14-17 Agustus, 2004, h. 6-8 Dalam hal diatas, dapat disimpulkan bahwa BP4 mempunyai peranan yang cukup besar khususnya pada perkawinan umat Islam, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2009 Tanggal 30 Juli 2009, kini BP4 berubah menjadi badan atau lembaga atau juga organisasi professional yang bersifat sosial keagamaan sebagai mitra kerja Departemen Agama dalam mewujudkankeluarga sakinah mawaddah warrahmah. Hal itu terlihat dari pasal 3 Anggaran Dasar yang baru, yang ditetapkan oleh Munas XIV2009 di Jakarta. 3

B. Landasan Hukum BP4

Dokumen yang terkait

Efektivitas mediasi melalui badan penesihatan pembinaan dan pelstarian perkawinan (BP4) dalam menekan angka perceraian : studi pada BP4 pusat Tahun 2009

4 35 90

Revitalisasi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) bagi remaja usia nikah : studi kasus BP4 Kota Jakarta Selatan

0 9 104

Upaya Penghulu Dalam Mengurangi Perceraian (Studi Kasus Di Kua Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor)

0 6 67

Peran badan penasehat pembinaan pelestarian perkawinan dalam meminimalisir terjadinya perceraian: studi pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2012

0 11 92

Peran Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam mencegah kasus perceraian di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cipayung Jakarta Timur

4 36 0

Peran Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan Dalam Meminimalisir Terjadinya Perceraian (Studi Pada BP4 Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2012)

0 11 92

Peran (BP4) Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan dalam Mencegah Terjadinya Perceraian di Kabupaten Wonosobo

0 17 90

PENDAHULUAN Peranan Badan Penasehatan Pembinaan Dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Penyelesaian Perselisihan Dalam Perkawinan (Studi Di Kantor BP4 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen).

0 3 14

EFEKTIVITAS KERJA BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENGURANGI TERJADINYA PERCERAIAN DI KECAMATAN MAKASSAR

0 0 113

PERANAN PENYULUH BP4 DALAM MENANGGULANGI PERCERAIAN DI KECAMATAN SINJAI UTARA KABUPATEN SINJAI

0 0 81