11
2.2. Kayu Manis
Menurut Heyne 1987, pohon kayu manis merupakan tumbuhan asli Asia Selatan, Asia Tenggara dan daratan Cina, Indonesia termasuk didalamnya.
Tumbuhan ini termasuk famili Lauraceae yang memiliki nilai ekonomi dan merupakan tanaman tahunan yang memerlukan waktu lama untuk diambil
hasilnya. Hasil utama kayu manis gambar 3 adalah kulit batang dan dahan, sedang hasil samping adalah ranting dan daun. Komoditas ini selain digunakan
sebagai rempah, hasil olahannya seperti minyak atsiri dan oleoresin banyak dimanfaatkandalam industri-industri farmasi, kosmetik, makanan, minuman,
rokok, dan lain-lain.
Gambar 3. Kulit dan Bubuk Kayu Manis Rusli et al., 1988.
Dari 54 spesies kayu manis Cinnamomum sp. yang dikenal di dunia, 12 di antaranya terdapat di Indonesia. Tiga jenis kayu manis yang menonjol di pasar
dunia yaitu Cinnamomum burmannii di Indonesia yang produknya dikenal dengan nama cassiavera, Cinnamomum zeylanicum di Sri Lanka dan Seycelles
dan Cinnamomum cassia di China yang produknya dikenal dengan Cassia China. Jenis-jenis tersebut merupakan beberapa tanaman rempah yang terkenal di
pasar dunia. Tanaman kayu manis yang selama ini banyak dikembangkan di Indonesia adalah C. burmannii Bl, yang merupakan usaha perkebunan rakyat,
12
terutama diusahakan di Sumatera Barat, Jambi dan Sumatera Utara. Jenis Cburmanii BL atau cassiavera ini merupakan produk ekspor tradisional yang
masih dikuasai Indonesia sebagai negara pengekspor utama di dunia.Tanaman kayu manis memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Suku : Lauraceae
Marga : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum burmanii Bl
Tanaman kayu manis merupakan jenis tanaman rempah yang tergolong dalam famili Lauraceae, yaitu salah satu famili dari ordo Ranales. Famili ini
memiliki 45 genera dan 1100 spesies. Pertanaman kayu manis umumnya merupakan perkebunan rakyat, terutama tersebar di daerah Sumatera Barat,
Kerinci, dan Tapanuli Selatan. Dewasa ini kayu manis juga sudah mulai dikembangkan di Jawa, Kalimantan, Flores, dan Lombok. Jenis tanaman yang
diusahakan sebagaian besar adalah Cinnamomum burmannii BI. dan sedikit Cinnamomum zeylanicum BI. dan Cinnamomum cassia BI, terutama di daerah
Jawa Barat Rusliet al., 1985. Kulit kayu manis kering yang bermutu baik pada umumnya mengandung minyak atsiri, pati, getah, resin, fixed oil, tanin, selulosa,
zat warna, kalium oksalat, dan mineral Rismunandar et al., 2001.
13
Komponen utama flavor dalam kayu manis adalah sinamaldehid gmbar struktur, yang bukan merupakan fenol. Tetapi komponen minor flavor, kumarin
mengandung gugus fenol dan penting untuk memberi ciri khas flavor alami kayu manis Ho et al., 1992.
Eugenol yang merupakan komponen utama flavor cengkeh, juga ditemukan pada kayu manis dalam jumlah kecil. Eugenol ditemukan pada kayu
manis sebesar 0,04-0,2 , pada oleoresin kayu manis sebesar 2-6 , dan pada minyak kayu manis sebesar 70-90 Ho et al., 1992. Kayu manis dapat berperan
sebagai antioksidan karena mengandung senyawa tanin dan eugenol King, 2000. Selain sebagai rempah, hasil olahan kulit kayu manis seperti minyak atsiri
dan oleoresin banyak digunakan dalam industri-indusri farmasi, kosmetik, makanan dan minuman, rokok, dan sebagainya. Tanaman ini juga digunakan
sebagai tanaman penghijauan dan konservasi tanah-tanah yang miring pada daerah aliran sungai. Cinnamomum burmannii juga banyak ditanam sebagai tanaman hias
karena warna pucuknya yg merah terlihat indah Rusli et al., 1985. Minyak atsiri kayu manis sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai
antiseptik. Minyak kayu manis ini juga memiliki efek untuk mengeluarkan angin karminatif, membangkitkan selera atau menguatkan lambung stomakik,
sebagai obat sariawan, encok, masuk angin, dan sebagai antidiare. Untuk pengolahan makanan dan minuman, minyak kayu manis sudah lama dimanfaatkan
sebagai pewangi atau peningkat citarasa, diantaranya untuk minuman keras, minuman ringan, agar-agar, kue, kembang gula, bumbu gulai, dan sup
Rismunandar et al., 2001.
14
2.3. Pangan Fungsional