Penetapan Populasi Sampel Penelitian

commit to user 39 a. SMK Negeri 2 Sragen merupakan SMK yang ada program Teknik Mesin, juga terdapat pelajaran Praktek Mesin Las. b. Lokasinya yang mudah untuk dicapai oleh peneliti. c. Ingin memberikan masukan melalui hasil penelitian agar SMK Negeri 2 Sragen semakin berkembang dengan baik.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan awal bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2010. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu mengajukan judul, menyusun proposal, menyusun instrumen penelitian, melakukan analisis data, menyusun laporan penelitian, dan mempertanggung jawabkan hasil penelitian.

C. Populasi dan Sampel

1. Penetapan Populasi

Suharsimi Arikunto 2002: 108 menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Pendapat lain dikemukakan oleh Riduwan 2008: 55 bahwa “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Dari Pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek dan objek penelitian sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. commit to user 40 Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah siswa kelas X Program Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Sragen pada tahun pelajaran 20092010 yang berjumlah 108 siswa dan terbagi dalam tiga kelas.

2. Sampel Penelitian

Suharsimi Arikunto 2002: 109 menyatakan bahwa ”sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel”. Riduwan 2008: 56 menyatakan bahwa ”sampel adalah sebagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan populasi. Jumlah sampel dalam penelitian lebih sedikit dari populasi. Untuk menetapkan jumlah sampel maka dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sampel yang diambil, menurut Sumadi Suryabrata 2008: 37 harus memenuhi empat parameter yaitu variabilitas populasi, besar sampel, teknik penentuan sampel, dan kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel”. Dengan adanya pendapat tersebut, maka penentuan sampel dalam penelitian ini salah satunya harus menggunakan teknik yang tepat. Menurut Riduwan 2008: 57 ”ada dua macam teknik pengambilan sampel, yaitu probability sampling dan non probability sampling”. Jadi, dalam menentukan sampel harus menggunakan teknik tertentu agar dapat mewakili populasi. Mengenai penentuan besarnya sampel, Suharsimi Arikunto 2002: 113 menyatakan bahwa: ”penentuan besarnya sampel dengan persentasi commit to user 41 seperti yang dahulu banyak digunakan tampaknya kini sudah harus ditinggalkan”. Dari pendapat tersebut, maka dalam menentukan besarnya sampel tidak menggunakan sistem persentase. Akan tetapi menggunakan cara lainnya, yaitu dengan menggunakan rumus tertentu. Salah satu rumus yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya sampel, sebagaimana dikemukakan oleh Riduwan 2008: 65 yaitu 2 Nd 1 N n + = Keterangan n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = taraf signifikansi Dengan menggunakan rumus tersebut, maka perhitungan besarnya sampel adalah sebagai berikut: 04 , 85 27 , 2 108 27 , 1 1 108 005 , 108 1 108 05 , 108 1 108 2 = = + = + = + = x x n Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 85. Jumlah sampel dibandingkan dengan populasi yaitu sebesar 85108 = 78,7. commit to user 42

3. Teknik Pengambilan sampel

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PENGUASAAN ALAT PRAKTEK DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTEK KONSTRUKSI KAYU SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENERAPKAN TEKNIK PEMBUBUTAN DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 5 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN (TP) DI SMK NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 30

HUBUNGAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS III PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK N 2 MEDAN.

3 12 27

HUBUNGAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 KISARAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 37

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI (MDAUMP) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 KISARAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 19

PENGARUH KREATIVITAS DAN SIKAP MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM Pengaruh Kreativitas Dan Sikap Mandiri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011 Universitas Muhammadiyah Sur

0 3 15

HUBUNGAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SERTA MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN HASIL BELAJAR TEKNIK PEMESINAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 38

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PRAKTIK LAS BUSUR MANUAL DAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

1 7 142

HUBUNGAN KEMAMPUAN MATEMATIS, MEMBACA GAMBAR TEKNIK DAN TEORI PEMESINAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 0 159