Manfaat Penelitian Metode Penelitian

commit to user bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna yang dapat diambil dari penelitian tersebut. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan ilmu hukum Acara Pidana pada khususnya. b. Untuk memberikan suatu tambahan informasi, referensi, maupun literatur yang berguna bagi penulisan hukum selanjutnya guna pengemban ilmu hukum. 2. Manfaat Praktis a. Untuk memberikan pemecahan masalah yang diteliti oleh penulis yaitu mengenai konstruki hukum penuntut umum Kejaksaan Negeri Palangka Raya dalam membuktikan bahwa putusan judex factie bukan bebas murni sebagai dasar untuk mengajukan upaya hukum kasasi dalam perkara persetubuhan dengan anak dibawah umur. b. Dengan penulisan hukum skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang hukum sebagai bekal untuk terjun ke dalam masyarakat nantinya.

E. Metode Penelitian

Penelitian Hukum adalah suatu proses yang menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Penelitian Hukum dilakukan untuk menghasilkan argumentasi, teori atau konsep baru 6 commit to user sebagai deskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi Peter Mahmud Marzuki, 2005 : 35. Dua syarat utama yang harus dipenuhi sebelum mengadakan penelitian dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan adalah penelitian harus terlebih dahulu memahami konsep dasar ilmunya dan metodologi penelitian disiplin ilmunya Johny Ibrahim, 2006 : 26. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penulisan Ditinjau dari sudut penelitian hukum, dalam penulisan hukum skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian hukum doktrinal atau penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Penelitian hukum normatif adalah suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuwan hukum dari sisi normatifnya Johny Ibrahim, 2006 : 57. 2. Sifat Penelitian Penelitian ini mempunyai sifat penelitian preskriptif. Sifat penelitian hukum ini tentunya sejalan dengan sifat ilmu hukum itu sendiri. Ilmu hukum mempunyai sifat sebagai ilmu yang preskriptif. Artinya sebagai ilmu yang bersifat preskriptif. Ilmu Hukum mempelajari tujuan hukum, konsep hukum, dan norma-norma hukum Peter Mahmud Marzuki, 2005 : 22. 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain pendekatan Undang-Undang statute approach, pendekatan kasus case approach, pendekatan historis historical approach, pendekatan komparatif comparative approach, dan pendekatan konseptual conceptual approach. Peter Mahmud Marzuki, 2005 : 93. Dari beberapa macam pendekatan tersebut, penulisan hukum ini menggunakan pendekatan kasus case approach. Pendekatan kasus dilakukan dengan telaah kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi, yang telah 7 commit to user menjadi putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Yang menjadi kajian pokok disebut ratio decidendi reasoning merupakan pertimbangan pengadilan untuk sampai pada suatu putusan dan sebagai referensi bagi penyusunan argumentasi dalam penelitian hukum isu hukum Peter Mahmud Marzuki, 2005 : 94. Pendekatan kasus case approach bertujuan mempelajari penerapan norma- norma atau kaidah hukum. Dalam penelitian normatif perkara-perkara tersebut dipelajari untuk memperoleh gambaran terhadap dampak dimensi penormaan dalam suatu aturan hukum dalam praktik hukum, serta menggunakan hasil analisisnya untuk bahan masukan input dalam eksplanasi hukum Johny Ibrahim, 2006 : 321. 4. Jenis dan Sumber Data Penelitian Sumber data merupakan tempat dimana memperoleh data untuk penulisan penelitian ini. Sumber data yang digunakan adalah : a. Bahan Hukum Primer Bahan Hukum Primer merupakan bahan hukum yang bersifat aotoritatif, artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari Perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hukum. Penelitian hukum ini menggunakan bahan hukum primer, antara lain : 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP; 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 4 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia; 5 Keputusan Menteri Kehakiman No. M.14-PW. 07.03 Tahun 1983 tentang Tambahan Pedoman Pelaksanaan KUHAP; 6 Putusan Mahkamah Agung No. 2118 K Pid 2004, tanggal 8 Januari 2004. 8 commit to user b. Bahan Hukum Sekunder Bahan Hukum Sekunder adalah yang memberikan penjelasan mengenai Bahan Hukum Sekunder yang digunakan oleh penulis dalam penulisan penelitian hukum ini antara lain buku-buku, literatur-literatur, dokumen resmi, karya ilmiah, artikel, makalah dan lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. c. Bahan Hukum Tersier Bahan Hukum Tersier merupakan bahan-bahan yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Dalam bahan hukum tersier penulis menggunakan kamus hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahan-bahan dari internet yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 5. Teknik Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Dari data tersebut kemudian dianalisis dan dirumuskan sebagai data penunjang dalam penelitian ini Johny Ibrahim, 2006 : 393. Pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam penulisan penelitian hukum. Dalam penulisan penelitian hukum ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan peraturan perundang-undangan, dokumen- dokumen, artikel, data internet cyber media, kemudian digunakan sebagai data penunjang dalam penulisan penelitian hukum. 6. Teknik Analisis Bahan Hukum Penulisan Penelitian Hukum ini menggunakan teknik analisis bahan hukum deduksi silogisme. Metode deduksi sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh Aristoteles penggunaan deduksi berpangkal dari pengajuan premis mayor pernyataan bersifat umum. Kemudian diajukan premis minor pernyataan khusus dari kedua premis itu ditarik suatu kesimpulan atau conclusion Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 47. 9 commit to user Dalam penulisan penelitian hukum ini, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP, Keputusan Menteri Kehakiman No. M.14-PW.07.03 Tahun 1983 tentang Tambahan Pedoman Pelaksanaan KUHAP, dan Putusan Mahkamah Agung No. 2118 KPid2004 tanggal 8 Januari 2008 sebagai premis mayor, sedangkan yang menjadi premis minor adalah putusan Judex Factie bukan bebas murni sebagai dasar untuk mengajukan upaya hukum kasasi dalam perkara persetubuhan dengan anak dibawah umur.

F. Sistematika Penulisan Hukum

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS ARGUMENTASI HUKUM PENUNTUT UMUM SEBAGAI DASAR PENGAJUAN KASASI TERHADAP PUTUSAN BEBAS MURNI (VRIJSPRAAK) DALAM PERKARA MEMBUAT KETERANGAN PALSU AKTA KEPEMILIKAN RUMAH

0 2 69

TINJAUAN YURIDIS PENGAJUAN KASASI OLEH PENUNTUT UMUM KEJAKSAAN NEGERI SEMARANG ATAS DASAR JUDEX FACTIE KURANG CUKUP MEMPERTIMBANGKAN HAL–HAL YANG MEMBERATKAN DARI TERDAKWA DALAM PERKARA PEMALSUAN SURAT DEPOSITO

0 3 81

PUTUSAN BEBAS TIDAK MURNI SEBAGAI DASAR UPAYA HUKUM KASASI OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI KELAS IA PADANG).

0 0 6

PENGABAIAN FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN OLEH JUDEX FACTIE SEBAGAI DASAR PENGAJUAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN BEBAS PERKARA PENGGELAPAN DALAM JABATAN (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 1455 K / Pid / 2013).

0 0 12

KAJIAN ARGUMENTASI HUKUM PENUNTUT UMUM DALAM MENDALILKAN BAHWA PUTUSAN JUDEX FACTIE ADALAH BEBAS TIDAK MURNI SEBAGAI ALAS HAK MENGAJUKAN KASASI TERHADAP PUTUSAN BEBAS DALAM PERKARA KEKERASAN TERHADAP BARANG SECARA BERSAMA-SAMA (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN M

0 1 13

TINJAUAN YURIDIS KESALAHAN PENERAPAN HUKUM PEMBUKTIAN OLEH JUDEX FACTIE SEBAGAI ALASAN HUKUM PENGAJUAN KASASI PENUNTUT UMUM KEJAKSAAN NEGERI TARUTUNG DALAM PERKARA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Kasus dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor :1989 K/Pid/2010).

0 0 14

ANALISIS YURIDIS ARGUMENTASI HUKUM PENUNTUT UMUM KEJAKSAAN NEGERI MASOHI DALAM MEMBUKTIKAN BAHWA PUTUSAN JUDEX FACTIE BUKAN PUTUSAN BEBAS MURNI SEBAGAI ALASAN KASASI TERHADAP PUTUSAN BEBAS (VRIJSPRAAK) DALAM PERKARA KORUPSI (Studi Kasus dalam Putusan Mahk

0 0 14

ANALISIS YURIDIS KESALAHAN KONSTRUKSI HUKUM JUDEX FACTIE DALAM MEMBUKTIKAN SURAT DAKWAAN BERBENTUK ALTERNATIF SEBAGAI ALASAN PENGAJUAN KASASI OLEH PENUNTUT UMUM KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT DALAM PERKARA PENCUCIAN UANG (Studi Kasus dalam Putusan Makamah

0 0 13

TELAAH YURIDIS PENGESAMPINGAN HUKUM PEMBUKTIAN OLEH JUDEX FACTIE SEBAGAI DASAR PENGAJUAN KASASI PENUNTUT UMUM KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA TERHADAP PUTUSAN BEBAS DALAM PERKARA PENGGADAIAN TANAH SECARA MELAWAN HUKUM (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG N

0 0 11

ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN BEBAS JUDEX FACTIE DAN PERTIMBANGAN JUDEX JURIS DALAM MEMUTUS TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN TANPA IZIN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 237 KPID.SUS2015)

0 0 13