Aan Staniatin, 2013 Model Pembelajaran Mood Curder Dengan Pendekatan Kontektual Untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi,Penalaran Matematis dan Soft Skill Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pada kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran konvensional. Langkah- langkah dalam penelitian ini adalah:
1. Menentukan sekolah tempat penelitian, yaitu SMP BPI Bandung.
2. Setelah sekolah ditentukan, selanjutnya dipilih dua kelas yang kemampuannya
homogen, yaitu kelas VIII C dan VIII D yang kemudian disebut kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menentukan kelas eksperimen atau kelas
kontrol dilakukan dengan cara undian. 3.
Menentukan materi pelajaran, yaitu Kubus dan Balok. 4.
Mengadakan pretes kepada masing-masing kelas untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi Kubus dan Balok.
5. Melaksanakan pembelajaran materi Kubus dan Balok pada kelas eksperimen
dengan model pembelajaran Mood CURDER dengan pendekatan kontekstual, dan pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional selama 6
pertemuan 12 jam pelajaran. 6.
Memberikan postes kepada masing-masing kelas untuk mengetahui kemampuan akhir siswa tentang materi Kubus dan Balok.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP BPI Bandung. Peneliti akan melakukan penelitian pada dua kelas, satu kelas sebagai kelas
eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapatkan perlakuan pendekatan kontekstual disertai model pembelajaran
Mood CURDER. Kelas kontrol adalah kelas yang mendapatkan perlakuan
pembelajaran matematika dengan konvensional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Sampel yang diambil
sebanyak dua kelas dari empat kelas yang ada di SMP BPI Bandung yang mempunyai karakteristik dan kemampuan homogen, yaitu kelas VIII C dan kelas
VIII D yang masing-masing disebut sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan kelas VIII sebagai sampel dengan pertimbangan:
Aan Staniatin, 2013 Model Pembelajaran Mood Curder Dengan Pendekatan Kontektual Untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi,Penalaran Matematis dan Soft Skill Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Pemilihan tingkat kelas disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, dalam hal
ini kelas yang dipilih kelas VIII karena siswa kelas VIII sudah terbiasa dengan pembelajaran di tingkat SMP dan diharapkan dapat lebih mandiri
dibandingkan siswa kelas VII. Siswa kelas VIII dianggap lebih cocok untuk menjadi sampel dalam penelitian ini karena dalam waktu 1 tahun ke depan
siswa tersebut harus mempersiapkan diri secara akademik dan mental untuk menghadapi ujian nasional.
2. Terdapat beberapa materi yang diperkirakan cocok diterapkan dengan model
pembelajaran Mood CURDER dengan pendekatan kontekstual untuk mengetahui kemampuan komunikasi dan penalaran matematis serta soft skill
siswa.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab,
dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Mood CURDER dengan pendekatan kontekstual.
2. Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas, dalam
penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan komunikasi dan penalaran matematis serta soft skill.
D. Instrumen Penelitian