efisiensi bahan bakar, pemeriksaan emisi gas buang kendaraan bermotor juga perlu dilakukan untuk mengetahui apakah katalitik konverter harus diganti dengan yang baru.
2.5.1. Konstruksi Katalitic konverter
Katalitik konverter biasanya terdiri atas beberapa bagian : 1. Inti katalis substrate. Penggunaan CC pada bidang otomotif biasanya
menggunakan inti dari keramik monolit dengan struktur sarang lebah honeycomb. Monolit tersebut dilapisi oleh FeCrAl pada beberapa aplikasi.
2. Washcoat. Washcoat adalah pembawa material katalis digunakan untuk menyebarkan katalis tersebut pada area yang luas sehingga katalis mudah bereaksi dengan
gas buang. Washcoat biasanya terbuat dari aluminium oksida, titanium oksida, silikon oksida dan campuran silika dan alumina. Washcoat dibuat dengan permukaan agak kasar dan bentuk
yang tidak biasa untuk memaksimalkan luas permukaan yang kontak dengan gas buang sehingga katalis dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien.
3. Katalis. Katalis biasanya terbuat dari logam mulia. Platina adalah katalis yang paling aktif diantara logam mulia lainnya dan secara luas digunakan namun tidak cocok
dengan segala aplikasi karena adanya rekasi tambahan yang tidak diinginkan serta harganya yang mahal. Palladium dan rhodium adalah jenis logam mulia lainnya yang biasa digunakan
secara bersamaan. Palladium berfungsi sebagai katalis reaksi oksidasi, rhodium digunakan sebagai katalis rekasi reduksi dan platina dapat melakukan kedua reaksi tersebut oksidasi
dan reduksi. Logam lain yang terkadang digunakan walaupun secara terbatas adalah cerium, besi, mangan, tembaga dan nikel. Digunakan secara terbatas karena memiliki produk
sampingan yang juga cukup berbahaya. Nikel dilarang di uni eropa karena reaksinya dengan CO menghasilkan nikel tetrakarbonil. Tembaga dilarang di amerika utara karena
menghasilkan senyawa dioksin.
2.5.2. Tipe – Tipe Katalitik konverter
Katalitik Konverter dibagi menjadi 2 berdasarkan jumlah polutan yang dapat direaksikan : 1.
Two way konverter. Di dalam converter jenis ini terdapat 2 reaksi simultan : a.
Oksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida
Universitas Sumatera Utara
b. Oksidasi senyawa hidrokarbon yang tidak terbakar terbakar parsial
menjadi karbon dioksida dan air Konverter jenis ini secara luas dipakai pada mesin diesel untuk mengurangi senyawa hidrokarbon dan
karbon monoksida. 2.
2. Three way converter. Di dalam converter jenis ini terdapat 3 reaksi simultan a.
Reaksi reduksi nitrogen oksida menjadi nitrogen dan oksigen b.
Reaksi oksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida c.
Reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon yang tidak terbakar menjadi karbon dioksida dan air
Ketiga reaksi ini berlangsung paling efisien ketika campuran udara – bahan bakar air
to fuel ratio mendekati ideal stoikiometri yaitu antara 14,6 – 14,8 berbanding 1. Oleh
karena itu, CC sulit diaplikasikan pada mesin yang masih menggunakan karburator untuk pemasukan bahan bakar.CC paling ideal digunakan dengan mesin yang telah menggunakan
closed loop feedback fuel injection.
2.5.3. Efek Pada Lingkungan