b. Oksidasi senyawa hidrokarbon yang tidak terbakar  terbakar parsial
menjadi  karbon  dioksida  dan  air    Konverter  jenis  ini  secara  luas dipakai pada mesin diesel untuk mengurangi senyawa hidrokarbon dan
karbon monoksida. 2.
2. Three way converter. Di dalam converter jenis ini terdapat 3 reaksi simultan a.
Reaksi reduksi nitrogen oksida menjadi nitrogen dan oksigen b.
Reaksi oksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida c.
Reaksi  oksidasi  senyawa  hidrokarbon  yang  tidak  terbakar  menjadi karbon dioksida dan air
Ketiga reaksi ini berlangsung paling efisien ketika campuran udara – bahan bakar air
to  fuel  ratio  mendekati  ideal  stoikiometri  yaitu  antara  14,6 –  14,8  berbanding  1.  Oleh
karena  itu,  CC  sulit  diaplikasikan  pada  mesin  yang  masih  menggunakan  karburator  untuk pemasukan  bahan  bakar.CC  paling  ideal  digunakan  dengan  mesin  yang  telah  menggunakan
closed loop feedback fuel injection.
2.5.3. Efek Pada Lingkungan
Katalitik  Konverter  telah  terbukti  memiliki  manfaat  untuk  mengurangi  emisi kendaraan bermotor. Namun, katalitik konverter ternyata tetap memiliki beberapa efek pada
lingkungan: a.
Katalitik  konverter  tidak  mereduksi  jumlah  CO
2
yang  dihasilkan  bahan  bakar bahkan  mengubah  CO  menjadi  CO2.  Padahal  telah  kita  ketahui  bersama  bahwa
CO
2
ditengarai  menjadi  penyebab  utama  greenhouse  effect  yang  mengakibatkan pemanasan  global  diseluruh  dunia.  Bahkan  CC  juga  melepas  N
2
O  yang  ternyata setelah diteliti 3 kali lebih besar efeknya dibandingkan CO
2
. EPA Environmental Protection Agency, badan lingkungan hidup Amerika Serikat mencatat bahwa 3
emisi nitrogen oksida dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
Universitas Sumatera Utara
b. Air  to  fuel  ratio  kendaraan  harus  senantiasa  pada  kondisi  stoikiometri  saat
penggunaan CC. Akibatnya kadar CO
2
yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan mesin dengan campuran yang rendah lean burn engine.
c. Katalitik konverter membutuhkan logam mulia palladium dan rhodium. Salah satu
pensuplai logam mulia ini adalah daerah industri Norilsk, Rusia. Ternyata industri untuk  mengekstrak  palladium  dan  rhodium  tersebut  mengasilkan  polusi  yang
paling besar dibandingkan industri lainnya. Katalitik  konverter,  pada  knalpot  kendaraan  bermotor  ditempatkan  dibelakang
exhaust  manifold  atau  antara  muffler  dengan  header,  seperti  ditunjukkan  pada  gambar  2.5, dengan pertimbangan agar katalitik konverter  cepat panas ketika mesin dinyalakan.
Gambar 2.5 Katalitic Konverter [lit.4]
Kendaraan  yang  menggunakan  katalitik  konverter  harus  menggunakan  bensin  tanpa timbal,  karena  timbal  pada  bensin  akan  menempel  pada  katalis  yang  mengakibatkan
katalisator  tersebut  tidak  efektif.  Agar  katalitik  konverter  tersebut  lebih  efektif,  campuran udara-bahan  bakar  harus  dalam  perbandingan  stokiometri.  Pada  saat  motor  dilakukan
pemanasan,  udara  sekunder  dari  pompa  didorong  menuju  ruang  udara  pembatas.  Udara tersebut  membantu  untuk  mengoksidasi  katalis  mengubah  HC  dan  CO  menjadi  karbon
dioksida dan air. Berikut penjelasan tahapan kerja dari Katalitik Konverter
Universitas Sumatera Utara
1. Tahap  awal  dari  proses  yang  dilakukan  pada  katalitik  konverter  adalah  reduction
catalyst. Tahap ini menggunakan platinum dan rhodium untuk membantu mengurangi emisi NOx. Ketika molekul NO atau NO
2
bersinggungan dengan katalis, sirip katalis mengeluarkan atom nitrogen dari molekul dan menahannya. Sementara oksigen yang
ada  diubah  ke  bentuk  O
2
.  Atom  nitrogen  yang  terperangkap  dalam  katalis  tersebut diikat dengan atom nitrogen lainnya sehingga terbentuk format N
2
. Rumus kimianya sebagai berikut:
2
NO       N
2
+ O
2
atau
2
NO
2
N
2
+
2
O
2
. 2.
Tahap  kedua  dari  proses  di  dalam  katalitik  konverter  adalah  oxidization  catalyst. Proses ini mengurangi hidrokarbon yang tidak terbakar di ruang bakar dan CO dengan
membakarnya  oxidizing  melalui  katalis  platinum  dan  palladium.  Katalis  ini membantu  reaksi  CO  dan  HC  dengan  oksigen  yang  ada  di  dalam  gas  buang.
Reaksinya sebagai berikut;
2
CO + O
2 2
CO
2
. 3.
Tahap ketiga adalah pengendalian sistem yang memonitor arus gas buang. Informasi yang  diperoleh  dipakai  lagi  sebagai  kendali  sistem  injeksi  bahan  bakar.  Ada  sensor
oksigen  yang  diletakkan  sebelum  katalitik  konverter  dan  cenderung  lebih  dekat  ke mesin  ketimbang  konverter  itu  sendiri.  Sensor  ini  memberi  informasi  ke  Electronic
Control System ECS seberapa banyak oksigen yang ada di saluran gas buang. ECS akan  mengurangi  atau  menambah  jumlah  oksigen  sesuai  rasio  udara-bahan  bakar.
Skema  pengendalian  membuat  ECS  memastikan  kondisi  mesin  mendekati  rasio stoikiometri  dan  memastikan  ketersediaan  oksigen  di  dalam  saluran  buang  untuk
proses oxidization HC dan CO yang belum terbakar. Setiap  kendaraan  memiliki  jumlah  sensor  yang  berbeda,  tergantung  dengan  kebutuhan
dan  teknologi  mesinnya.  Umumnya  kendaraan  yang  menggunakan  sistem  injeksi menggunakan  dua  sensor  oksigen  yang  berbeda  tempat.  Sensor  tersebut  berfungsi
memberikan informasi ke ECS agar mengatur kembali pasokan udara ke dalam ruang bakar.
2.5.4 Fungsi-Fungsi Lain Dari Katalitik Konverter