Metode Penelitian METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III akan mengkaji tentang metode penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti. Bab ini akan dibagi ke dalam beberapa pembahasan yaitu : metode penelitian, identifikasi variabel, tekhnik pengumpulan data, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengolahan data, teknik analisis data dan alur penelitian.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi experiment. Salah satu dari dua rancangan eksperimen kuasi eksperimen semu adalah nonequivalent control group design Sugiyono, 2010: 79. Nonequivalent control group design yaitu, rancangan dengan pemasangan subjek melalui pengelompokkan yang tidak dipilih secara random dengan cara pemberian perlakuan kepada kelompok eksperimen sedangkan kelompok control tidak diberi perlakuan. Pelaksanaan penelitian dengan metode eksperimen pada dasarnya memperhatikan beberapa ketentuan yang ada, yaitu: 1 kejelasan rancangan, 2 kejelasan menetapkan tipe perlakuan yang dieksperimenkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, 4 pengukuran statistik dan pengamatan, 5 kejelian dan ketelitian dalam mengendalikan diri dari situasi eksperimen perlu diperhatikan. 47 Desain konsep penelitian yang digunakan merujuk kepada Fraenkel dalam Sugiyono, 2010:76 yang digambarkan dengan hubungan sebagai berikut: Treatment group O 1 O 2 Control group O 3 - O 4 Tabel 3.1 Desain Penelitian Keterangan: O 1 : tes kemampuan awal pada kelompok eksperimen O 2 : tes kemampuan akhir pada kelompok eksperimen O 3 : tes kemampuan awal pada kelompok kontrol O 4 : tes kemampuan akhir pada kelompok kontrol X 1 : Strategi pembelajaran dengan tipe think pair share - : tidak diberi perlakuan Sugiyono, 2010: 79 Paradigma penelitian seperti yang dikemukakan di atas, terdapat dua kali analisis. Analisis yang pertama adalah menguji perbedaan kemammpuan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok control O 1 : O 3 . Sedangkan analisis yang kedua adalah menguji perbedaan antara kemampuan akhir siswa antara kedua kelas tersebut O 2 : O 4 . Jika O 2 lebih besar dari O 1 maka variabel penerapan pembelajaran kooperatif tipe think pair share berpengaruh positif, dan bila O 2 lebih kecil dari O 4 maka berpengaruh negatif. Sehingga dari selisih keduanya dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajarnya.

B. Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE DAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 1 61

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN 1 GETASSRABI

0 0 22

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil belajar IPA Kelas IV SDN 037 Tarai Bangun Kecamatan Tambang

0 0 12