26
Kertas Kerja Perseorangan
“rencana tingkat capaian target”. Oleh karena itu penyusunan KKP tidak terlepas dengan pengukuran kinerja.
APBN saja harus rinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan dan jenis belanjanya.
Hal tersebut sangat terkait dengan penyusunan KKP peserta Diklat dari Kementerian NegaraLembaga.
Bagi peserta Diklat dari lingkungan Pemerintah Daerah yang perlu diperhatikan BAB IV UU No. 17 Tahun 2004 yaitu yang
mengatur penyusunan dan penetapan APBD yang merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan tiap
tahun dengan Peraturan Daerah Perda. Hal yang menyangkut belanja baik di KementerianLembaga
maupun di Pemerintahan Daerah sama harus dirinci menurut organisasi, fungsi dan jenis belanja.
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah disusun dengan pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan
dicapai. Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja prestasi
kerja disebut “rencana tingkat capaian target”. Prinsipnya rencana kerja harus berbasis kinerja. Instansi
Pemerintah juga harus melaksanakan prinsip akuntabilitas untuk mempertanggung jawabkan “kinerja” sesuai tugas dan
fungsinya. Kinerja suatu instansi pemerintah dapat diukur
Modul Diklatpim Tingkat III
27
apabila memiliki Rencana Strategi Renstra. Payung hukum terkini untuk Renstra adalah Peraturan Presiden No. 7 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009. KKP yang merupakan Rencana Kerja
Peningkatan Kinerja tentu memiliki kaitan yang logis dengan Renstra.
Oleh karena itu akan lebih arif apabila pemilihan Teknik- teknik Analisis Manajemen TAM yang dipergunakan dalam
analisis penyusunan Renstra, juga dalam penyusunan KKP. Kurang arif dan bijak andai kami menyebut salah satu atau
beberapa TAM yang digunakan dalam proses analisis untuk menyusun Renstra. Tapi kita bisa mengatakan misalnya
diperlukan Teknik Analisis Manajemen untuk melakukan proses “Analisis Lingkungan Strategis” dan seterusnya. Dari
uraian tersebut kami menyimpulkan bahwa KKP yang disusun yang merupakan Rencana Kerja sangat terkait dengan norma,
kaidah ketentuan, peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan berpengaruh
terhadap prinsip-prinsip
perencanaan.
C. Penulisan Narasi.
Setelah selesai konsultasipembimbingan sistematika serta penggunaan TAM, peserta bisa langsung melengkapi atau
menyempurnakan narasi Bab demi Bab dan Sub Bab. Biasanya peserta sebelum konsultasi sistematika dan penggunaan TAM,
28
Kertas Kerja Perseorangan
telah ada yang menulis narasi dengan baik. Dalam menyempurnakan penulisan narasi tentu harus mengikuti norma,
kaidah penulisan suatu karya ilmiah di antaranya: menggunakan data dan informasi. Juga harus mengikuti kaidah teknik penulisan
suatu kertas kerja, termasuk tata urut Bab, Sub Bab, tata urut huruf dan angka. Uraian rinciannya akan dijelaskan pada Bab IV.
D. Diagram Proses KonsultasiPembimbingan
KKP dan Seminar
. Supaya
memberi kemudahan
untuk memahami
Proses Konsultasipembimbingan Penyusunan KKP dan Seminar kami
gambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Gambar 2
Selang 1 atau 2 hari Selang 1 minggu
PROSES PENYUSUNAN DAN SEMINAR KKP DIKLATPIM III
H-1 H-2
Penjelasan Penyusunan
3 Jp Konsultasi
Sistematika Penggunaan TAM
6 Jp Seminar
KKP 12 Jp
Konsultasi Judul
6Jp
H-3 H-4
Modul Diklatpim Tingkat III
29
E. Latihan
Peserta dibagi 3 kelompok. Tiap kelompok terlebih dahulu menentukan andalan, yaitu memilih salah seorang anggota
kelompok sebagai contoh. Latihan dibimbing fasilitator apabila waktunya memungkinkan. Kalau tidak ada waktu latihandiskusi
mandiri. Kelompok I latihandiskusi merumuskan judul dengan
menggunakan Formulir Konsultasi Judul. Lampiran 3. Kelompok II latihandiskusi menetapkan sistematika dan
penggunaan TAM. Kelompok III latihandiskusi memberi narasipenjelasan diagram
Proses Penyusunan Dan Seminar KKP Diklat Pim III. Waktu diskusi masing-masing kelompok 30 menit kemudian tiap
kelompok mempresentasikan hasil latihandiskusinya 5 menit. Jadi latihan Bab III dibutuhkan waktu 45 menit satu sesi.
F. Rangkuman
Kegiatan konsultasi dan pembimbingan merupakan proses interaksi antara fasilitator dengan peserta baik secara individual
maupun dalam kelompok. Konsultasi dari pembimbingan bernuansa pembelajaran orang dewasa andragogi.
Diawali dengan konsultasi dan pembimbingan memilih dan menetapkan isu aktual dan judul, sistematika, penggunaan TAM,
penulisan narasi Bab demi Bab dan Sub Bab.
30
Kertas Kerja Perseorangan
Sekuen proses konsultasi dan pembimbingan digambarkan dalam diagram Proses Penyusunan Dan Seminar KKP.
31
BAB IV TEKNIK PENULISAN
Penulisan KKP harus bersifat ilmiah, sistematis, logis, dan objektif dibuat dalam bentuk essay dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Uraiannya supaya mudah dipahami oleh pembaca. Dalam hal ini pembaca adalah
FasilitatorWidyaiswara Pembimbing, dalam Seminar peserta lain, Moderator dan Nara Sumber. Setelah kembali ke unit kerja
sebagai pembacanya adalah atasan langsung dan staf yang bersangkutan sebagai pelaksana Rencana Kerja, karena KKP ini
diharapkan diterapkandiaplikasikan di unit kerja peserta. Lebih luas lagi bisa saja KKP ini dibaca oleh publik yang
memerlukan, karena KKP ini akan disimpan di Perpustakaan Instansi peserta biasanya di unit organisasi Kediklatannya dan
di Lembaga Administrasi Negara RI. Disamping publik yang memerlukan juga biasanya peserta Diklatpim angkatan
berikutnya digunakan sebagai pustakareferensi. Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu
menjelaskan dan mengerjakan membuat sampul muka, menulis narasi Bab demi Bab dan Sub Bab yang sesuai dengan penulisan
kertas kerja. Mampu menjelaskan pengetikan yang memenuhi standar tata tulis suatu kertas kerja.
32
Kertas Kerja Perseorangan
A. Sampul Muka
Pada halaman muka, akan dicantumkan di bagian paling atas Kertas Kerja Perseorangan kemudian di bawahnya dalam kurung
ditulis ringkasansingkatnya KKP. Setelah itu JUDUL KKP, narasinya lihat penjelasannya pada Bab
II E, kemudian di bawahnya ditulis nama peserta dengan didahului kata “oleh”; di bagian paling bawah adalah nama
LembagaInstansi Penyelenggara Diklatpim. Cara penulisannya untuk nama penyelenggara menjadi kewenangan Lembaga
Instansi Penyelenggara supaya sama untuk semua peserta. Tempat bulan dan tahun ditulis paling bawah. Untuk Jelasnya
lihat lampiran 4.
B. Penulisan Bab, Sub Bab dan Tata Urut
HurufAngka
1. Judul Bab ditempatkan di tengah-tengah di bawah katatulisan
BAB, semuanya ditulis dengan huruf besar kapital. 2.
Judul Sub Bab di tempatkan di tepi dengan huruf awal di setiap kata tulis dengan huruf besar, kecuali kata sambung.
3. Urutan penggunaan huruf dan angka sebagai berikut :
a. BAB...........................................I, II, III, dst huruf romawi
I. PENDAHULUAN dst b.
Sub Bab………………………..A, B, C, dst c.
Anak Sub Bab…………………1, 2, 3, dst d.
Pecahan dari anak Sub Bab……a, b, c, dst
Modul Diklatpim Tingkat III
33
e. Anak dari pecahan…………….1, 2, 3, dst
f. Pecahan dari anak pecahan……a, b, c, dst
Baris pertama dari setiap paragraph pengetikan bisa : 1.
Dimulai ketukan ketujuh. 2.
Tetap lurus, hanya untuk paragraph baru diberi spasi 2 Setiap baris 59 ketukan.
C. Petunjuk Pengetikan
Saat ini pengetikan naskah KKP hampir semua peserta menggunakan
komputer, hampir
tidak ada lagi
yang menggunakan mesin ketik. Untuk memenuhi persyaratan standar
tata tulis KKP perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1.
Kertas yang digunakan dianjurkan jenis dan ukuran kertas yang digunakan adalah HVS 80 mg, warna putih, ukuran
kwarto A4; 2.
Penggunaan Komputer atau Mesin Ketik Penulisan KKP dengan menggunakan perangkat komputer
dianjurkan menggunakan jenis huruf “ARIAL” ukuran 12, sedangkan penulisan KKP dengan menggunakan perangkat
mesin Tik manualElektronik menggunakan Huruf “PICA”,
sehingga bisa memuat ±
59 ketukankarakter dalam tiap baris. Tinta atau pita yang digunakan untuk penulisan KKP hanya
berwarna “hitam”;
3. Ruang Ketik, ialah ruang yang disediakan untuk pengetikan
KKP yang berukuran 15 x 22 cm. dalam ruang ketikan seluas itu memuat 59 karakter setiap baris dan jumlah baris sebanyak
22 baris dengan jarak 2 spasi;
34
Kertas Kerja Perseorangan
4. Ruang tepi ialah ruang sekeliling ruang ketikan dan ruang tepi
ini harus dikosongkan kecuali untuk nomor halaman. a.
Lebar ruang tepi kiri 3,5 cm. b.
Lebar ruang tepi kanan 2,5 cm. c.
Lebar ruang atas 4 cm. d.
Lebar ruang bawah 3,5 cm. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran 5.
D. Latihan