Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

2.5 Penelitian Terdahulu

1. Handayani 2005 Handayani melakukan penelitian mengenai “Analisis Perbandingan dan Kinerja Bank Nasional, Bank Campuran dan Bank Asing Dengan Menggunakan Rasio Keuangan”. Handayani menggunakan sampel sebanyak 140 bank yang terdaftar di Bank Indonesia yang terdiri dari 107 bank nasional, 23 bank campuran dan 10 bank asing. Penelitian Handayani bertujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja keuangan bank nasional, bank asing dan bank campuran periode 2000 – 2002 dengan menggunakan proksi rasio keuangan. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan variabel Bank Nasional, Bank Campuran dan Bank Asing untuk periode tahun 2000 sampai tahun 2002 dengan menggunakan Uji Anova. Dari penelitiannya tersebut ditemukan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan berdasarkan Capital Adecuacy Ratio yang diproksikan dengan CAR antara bank nasional, bank asing dan bank campuran. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung = 0.405 F 0.05 = 3.017, sehingga H0 diterima. 2. Putra 2011 Penelitian yang dilakukan Putra pada kelompok bank swasta nasional dan bank milik pemerintah menggunakan sampel sebanyak 21 bank dengan tahun penelitian 2007 sampai dengan tahun 2009. Tujuan dari penelitian Putra adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara CAR bank umum swasta nasional dengan bank milik pemerintah. Pengolahan data dalam penelitian Universitas Sumatera Utara ini menggunakan software statistic SPSS dengan metode statistik yang digunakan berupa uji beda dua rata-rata independent sample t-test. Dari penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada CAR antara bank swasta dengan bank pemerintah. Namun mean CAR bank swasta lebih tinggi dari bank pemerintah, artinya bank swasta lebih baik CAR nya dibandingkan bank pemerintah selama periode penelitian karena semakin tinggi nilai CAR semakin bagus kualitasnya.

2.6 Kerangka Konseptual

Menurut Dendawijaya 2005:152 Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, manajemen bank, bank pemerintah melalui Bank Indonesia dan pengguna jasa bank. Dengan diketahuinya kondisi suatu bank dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen resiko. Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan analisis CAMELS. Enam aspek dalam metode CAMELS diantaranya aspek permodalan yang didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan pada CAR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menurut Dendawijaya 2005 : 121 CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko Universitas Sumatera Utara kredit, penyertaan , surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana dari sumber – sumber di luar bank , seperti dana dari masyarakat , pinjaman , dan lain – lain. Bila CAR Capital Adequacy Ratio suatu bank rendah, kemampuan bank untuk survive pada saat mengalami kerugian juga rendah. Modal sendiri cepat habis untuk menutup kerugian yang dialami, maka kemampuan bank diragukan oleh masyarakat dan akhirnya kelangsungan usaha bank menjadi terganggu. Ada dua penyebab Capital Adequacy Ratio CAR rendah yaitu terkikisnya modal perbankan akibat negative spread dan peningkatan aset yang tidak didukung dengan peningkatan modal. Berdasarkan hal tersebut di atas, menunjukkan risiko yang dipikul bank semakin bertambah besar karena rendahnya modal sebagai penyangga risiko yang dapat melindungi nasabah. Capital Adequacy Ratio CAR yang rendah dapat menyebabkan turunnya kepercayaan nasabah yang pada akhirnya dapat menurunkan profitabilitas bank. Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan Kasmir, 2002 : 34 Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya dari aspek kepemilikan. Di Indonesia, bank milik swasta nasional dan bank milik asing memiliki jumlah paling banyak, untuk itu penulis tertarik untuk meneliti kedua bank ini. Bank Swasta Nasional dan Bank Asing sama-sama kita ketahui akan menghasilkan laporan keuangan, dimana laporan keuangan masing-masing bank tersebut akan dianalisis oleh peneliti mengenai permodalannya. Dalam penelitian Universitas Sumatera Utara ini, penulis ingin mencoba membandingkan sejauh mana perbedaan rasio kecukupan modal CAR antara Bank Umum Swasta Nasional dan Bank Asing seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.1 : Sumber : Bhakti 2009, Febriyani 2003, Putra 2011 diolah Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.7 Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan pustaka dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : Ho : CAR S = CAR A Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai CAR pada Bank Umum Swasta Nasional dan Bank Asing BANK SWASTA NASIONAL CAR : MODAL ATMR BANK ASING CAR : MODAL ATMR ANALISIS DISKRIMINAN CLASSIFICATION RESULT Universitas Sumatera Utara H1 : CAR S ≠ CAR A Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai CAR pada Bank Umum Swasta Nasional dan Bank Asing. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian komparatif, yaitu penelitian yang membandingkan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id dan Bank Indonesia melalui situs www.bi.go.id . 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel yang digunakan dalam penelitian, terdiri dari 2 bagian, yaitu : i. Variabel bebas independent variable, yang mencakup : Modal dan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko. ii. Variabel terkait dependent variable, yaitu kelompok bank swasta nasional dan bank asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Studi Komparasi Tingkat Efisiensi Antara Bank Asing dan Bank Swasta Nasional di Indonesia

1 82 71

Analisis Pengaruh Intellectual Capital, Capital Adequacy Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Dengan Leverage Sebagai Variabel Moderating

2 71 114

Studi Komparasi Kinerja Keuangan Antara Bank Asing Dan Bank Swasta Nasional Di Indonesia

0 47 90

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN PROFITABILITAS BANK (Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 7

Pengaruh Resiko, Kualitas Manajemen, dan Likuiditas Bank Terhadap Capital Adequacy Ratio Bank-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 3 69

Pengaruh Liquidity, Size, Growth, Capital Adequacy Ratio, Dan Inflasi Terhadap Kinerja Keuangan : Studi Pada Bank Swasta Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

0 0 10

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING LOAN, CURRENT RATIO, DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) - Perbanas Institutional Repository

0 2 20

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING LOAN, CURRENT RATIO, DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) - Perbanas Institutional Repository

0 1 15

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING LOAN, CURRENT RATIO, DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) - Perbanas Institutional Repository

0 0 24

Pengaruh Resiko, Kualitas Manajemen, dan Likuiditas Bank Terhadap Capital Adequacy Ratio Bank-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia SKRIPSI

0 0 23