1. Asumsi dalam Analisis Diskriminan
Sebelum melakukan teknik analisis diskriminan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji kesamaan varian dengan Box’s Test of Equality of
Covariance Matrices.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah pengujian yang dilakukan untuk mengecek apakah data yang sedang diteliti mempunyai sebaran normal atau tidak Sarwono,
2010 : 23. Uji statistik yang dapat digunakan dalam uji normalitas adalah Uji Kolmogorov – Smirnov. Data yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai
signifikansi diatas 0,05. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: Ho = Data berdistribusi normal
H
1
= Data tidak berdistribusi normal Besar taraf signifikansi, yaitu sebesar 0,05.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut: i.
Apabila Asymp sig 0,05, maka Ho ditolak, yang berarti data berdistribusi tidak normal.
ii. Apabila Asymp sig 0,05, maka Ho diterima, yang berarti data berdistibusi normal.
b. Uji Kesamaan Varian
Uji Kesamaan Varian dilakukan untuk melihat matriks varian-kovarian dalam kelompok, apakah sama atau berbeda. Hal ini sangat dibutuhkan karena,
merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis diskriminan Sarwono, 2010 : 222. Jika covariance kedua kelompok tidak sama, maka proses
Universitas Sumatera Utara
analisis tidak dapat dilanjutkan. Untuk melakukan pengujian terhadap asumsi ini dilakukan melalui Box’s Test of Equality of Covariance Matrices.
Covariance matrices kedua kelompok dapat dikatakan sama, jika
memenuhi kriteria sebagai berikut: i.
Jika nilai signifikansi pada Box’s M 0,05, maka dikatakan kovarian kedua kelompok berbeda, dan proses analisis diskriminan tidak bisa
dilakukan. ii.
Jika nilai signifikansi pada Box’s M 0,05, maka dikatakan kovarian kedua kelompok sama, dan proses analisis diskriminan dapat
dilanjutkan. 2.
Uji-Uji dalam Analisis Diskriminan a. Uji Kesamaan Rata-Rata
Menurut Sarwono 2010 : 220 untuk melakukan pengujian kesamaan rata-rata melalui Test of Equality of Group Means digunakan dua cara, yang
pertama dengan menggunakan angka Wilks’ Lambda dan kedua dengan menggunakan angka signifikansi untuk angka F.
Jika menggunakan cara pertama maka ketentuan yang digunakan sebagai berikut :
i. Jika angka Wilks’ Lambda mendekati 0, maka data cenderung berbeda
ii. Jika angka Wilks’ Lambda mendekati 1, maka data cenderung sama Sedangkan jika dilihat dari angka F dan signifikansi, maka ketentuan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
i. Jika signifikansi 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang
signifikan dalam kelompok ii. Jika signifikansi 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan
dalam kelompok
b. Structure Matrix