Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Pada fase menarik kesimpulan, siswa dituntut untuk memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang di dapat. Setelah siswa dapat menyimpulkan pembelajaran tersebut, diharapkan siswa dapat menyatakan hubungan sebab akibat dari pengujian hipotesis yang dilakukan dengan fakta yang diperoleh. Selanjutnya siswa dilatih untuk dapat membuat negasi atau ingkaran dari kesimpulan mengenai pernyataan hubungan sebab akibat yang telah mereka buat untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang diterima. Beberapa hasil penelitian yang mengkaji penerapan model pembelajaran problem solving adalah Saputra 2011, yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 9 Bandar Lampung, menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kritis pada kelas eksperimen dengan pembelajaran problem solving lebih tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Selanjutnya adalah hasil penelitian Purwani 2009, yang dilakukan pada siswa SMA kelas X di SMAN 1 Jombang, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan melalui strategi problem solving memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian guna melihat efektivitas model pembelajaran ini dalam upaya meningkatkan keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat dan negasi siswa khususnya pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul: “Efektivitas Model Pembelajaran Problem solving pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dalam Meningkatkan Keterampilan Menyatakan Hubungan Sebab Akibat dan Negasi .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana efektivitas model pembelajaran problem solving pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam meningkatkan keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat siswa SMA Negeri 1 Batanghari ? 2. Bagaimana efektivitas model pembelajaran problem solving pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam meningkatkan keterampilan menyatakan negasi siswa SMA Negeri 1 Batanghari ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran problem solving pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam meningkatkan keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat siswa SMA Negeri 1 Batanghari. 2. Mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran problem solving pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam meningkatkan keterampilan menyatakan negasi siswa SMA Negeri 1 Batanghari. .

3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu : 1. Siswa Dengan diterapkannya model problem solving dalam kegiatan belajar meng- ajar akan melatih kemampuan berpikir siswa karena siswa belajar berdasarkan masalah dan temuannya sendiri. 2. Guru Model problem solving merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan produktif bagi guru. 3. Sekolah Penerapan model problem solving dalam pembelajaran merupakan alternatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran kimia di sekolah. E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari penelitian yang berbeda-beda terhadap istilah yang digunakan, maka perlu dikembangkan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Efektifitas model pembelajaran problem solving diukur berdasarkan nilai n-gain. 2. Model problem solving yang digunakan pada penelitian ini adalah model problem solving menurut Depdiknas yaitu proses mental dan intelektual dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan infor-masi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Fase-fase pembelajaran meliputi: fase perumusan masalah, fase pengumpulan data, fase perumusan hipotesis, fase pengujian hipotesis, dan fase menarik kesimpulan. 3. Keterampilan berpikir kritis yang diteliti adalah keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat dan negasi. 4. Siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Batanghari Tahun Pelajaran 20112012

III. METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN BERPENDAPAT PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 26 50

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN HIPOTESIS DAN MENARIK KESIMPULAN PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 12 51

EFEKTIVTAS MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDEFINISIKAN DAN MENARIK KESIMPULAN PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

2 9 50

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBERIKAN ALASAN DAN MENGIDENTIFIKASI KESIMPULAN

0 12 45

Analisis Keterampilan Memprediksi dan Mengkomunikasikan Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

0 7 52

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CORE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

11 101 131

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN BUKU SAKU PADA HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA SMAN 1 AMBARAWA

0 38 237

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

PENGARUH MODEL COOPERATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN

0 0 13