Keterampilan Berpikir Kritis TINJAUAN PUSTAKA A.

keputusan, 3 menerapkan berbagai strategi yang tersusun dan memberikan alasan untuk menentukan dan menerapkan standar tersebut, dan 4 mencari dan menghimpun informasi yang dapat dipercaya untuk dipakai sebagai bukti yang dapat mendukung suatu penilaian. Menurut Ennis 1989 terdapat 12 indikator keterampilan berpikir kritis KBKr yang dikelompokkan dalam lima kelompok keterampilan berpikir. Kelima kelom-pok keterampilan tersebut adalah: memberikan penjelasan sederhana elementary clarification, membangun keterampilan dasar basic support, menyimpulkan interfence, membuat penjelasan lebih lanjut advance clarification, serta stra-tegi dan taktik strategy and tactics. Tabel 1. Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Ennis No Kelompok Indikator Sub Indikator 1 Memberikan penjelasan sederhana Memfokuskan pertanyaan a. Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan b. Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban c. Menjaga kondisi berpikir Menganalisis argumen a. Mengidentifikasi kesimpulan b. Mengidentifikasi kalimat- kalimat pertanyaan c. Mengidentifikasi kalimat- kalimat bukan bukan pertanyaan d. Mengidentifikasi dan menangani ketidaktepatan e. Melihat struktur dari suatu argumen f. Membuat ringkasan Bertanya dan menjawab pertanyaan a. Menyebutkan contoh b. Mengapa? Apa ide utamamu? Apa yang anda maksud..? Apa yang membuat perbedaan....? 2 Membangun keterampilan dasar Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak a. Mempertimbangkan keahlian b. Mempertimbangkan kemenarikan konflik c. Mempertimbangkan kesesuaian sumber No Kelompok Indikator Sub Indikator d. Mempertimbangkan reputasi e. Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat f. Mempertimbangkan resiko untuk reputasi g. Kemampuan untuk memberikan alasan h. Kebiasaan berhati-hati. Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi a. Melibatkan sedikit dugaan b. Menggunakan waktu yang singkat antara observasi dan laporan. c. Melaporkan hasil observasi d. Merekam hasil observasi e. Menggunakan bukti-bukti yang benar f. Menggunakan akses yang baik g. Menggunakan teknologi h. Mempertanggungjawaban hasil observasi. 3 Menyimpulkan Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi a. Siklus logika-Euler b. Mengkondisikan logika c. Menginterpretasikan pernyataan Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi a. Mengemukakan hal yang umum b. Mengemukakan kesimpulan dan hipotesis Membuat dan menentukan hasil pertimbangan a. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan sesuai latar belakang fakta-fakta b. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan akibat c. Menerapkan konsep yang dapat diterima d. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan keseimbangan masalah. 4 Memberikan penjelasan lanjut Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi a. Membuat bentuk definisisinonim, klasifikasi, rentang ekivalen, rasional, contoh, bukan contoh b. Strategi membuat definisi c. Membuat isi definisi. Lanjutan tabel 1 No Kelompok Indikator Sub Indikator Mengidentifikasi asumsi-asumsi a. Penjelasan bukan pernyataan b. Mengkonstruksi argumen 5 Mengatur strategi dan taktik Menentukan suatu tindakan a. Mengungkap masalah b. Memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin c. Merumuskan solusi alternatif d. Menentukan tindakan sementara e. Mengulang kembali f. Mengamati penerapannya Berinteraksi denganorang lain a. Menggunakan argumen b. Menggunakan strategi logika c. Menggunakan strategi retorika d. Menunjukkan posisi, orasi, atau tulisan Dari kedua belas indikator keterampilan berfikir kritis menurut Ennis, yang akan dikembangkan adalah indikator membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi yang difokuskan pada keterampilan menyatakan negasi serta indikator membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi yang berfokus pada keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat seperti digambarkan pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Indikator yang dikembangkan Kelompok Indikator Sub indikator Kesimpulan Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi Menginterpretasikan pernyataan : 1. Menyatakan negasi Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi Mengemukakan kesimpulan dan hipotesis: 1. Menyatakan hubungan sebab akibat

D. Kerangka Pemikiran

Lanjutan tabel 1 Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan sebelumnya bahwa pada tahap pertama model pembelajaran problem solving, siswa diorientasikan pada masalah. Pada tahap tersebut, diharapkan siswa akan terstimulus untuk mendefinisikan masalah yang mereka hadapi. Pada tahap kedua yakni mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, siswa akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang masalah yang sedang dihadapi. Kemudian, pada tahap ketiga yakni menetapkan jawaban sementara dari permasalahan yang diberikan. Pada tahap keempat yakni menguji kebenaran dari jawaban sementara, siswa akan terpacu untuk melakukan eksperimen dalam rangka untuk memecahkan masalah berdasarkan fakta dalam eksperimen tersebut. Pada tahap kelima yakni menarik kesimpulan, ketika siswa telah mendapatkan kesimpulan dari permasalahan, diharapkan siswa dapat menyatakan hubungan sebab akibat dari pengujian hipotesis dengan hasil pengamatan yang di dapat dan dapat membuat suatu negasi dari pernyataan hubungan sebab akibat tersebut. Pada akhirnya, berdasarkan uraian dan langkah-langkah di atas, diharapkan model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat dan keterampilan menyatakan negasi siswa.

E. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: 1. Siswa kelas XI IPA1 semester genap SMA Negeri 1 Batanghari TP 2011-2012 memeiliki kemampuan dasar yang sama. 2. Faktor - faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat dan Keterampilan menyatakan negasi materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Batanghari TP 2011-2012 pada kelas XI IPA1 diusahakan sekecil mungkin sehingga dapat diabaikan.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN BERPENDAPAT PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 26 50

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN HIPOTESIS DAN MENARIK KESIMPULAN PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 12 51

EFEKTIVTAS MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDEFINISIKAN DAN MENARIK KESIMPULAN PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

2 9 50

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBERIKAN ALASAN DAN MENGIDENTIFIKASI KESIMPULAN

0 12 45

Analisis Keterampilan Memprediksi dan Mengkomunikasikan Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

0 7 52

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CORE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

11 101 131

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN BUKU SAKU PADA HASIL BELAJAR KIMIA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA SMAN 1 AMBARAWA

0 38 237

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

PENGARUH MODEL COOPERATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN

0 0 13