III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA
1
SMA Negeri 1 Batanghari yang berjumlah 31 siswa.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data hasil tes sebelum pembelajaran diterapkan pretest dan hasil tes setelah pembelajaran diterapkan
posttest siswa. Sedangkan sumber data adalah siswa kelas XI IPA
1
yang hadir selama proses pembelajaran dan mengikuti pretes dan postes.
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah Pre-Eksperimen dengan menggunakan One Group
Pretest-Postetest Design. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 3. Desain penelitian
Pretes Perlakuan
Postes O
1
X O
2
Sugiyono, 2011
Keterangan : O
1
: Pretes yang diberikan sebelum perlakuan
O
2
: Postes yang diberikan setelah perlakuan. X : Perlakuan yang berupa pembelajaran problem solving.
D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas
adalah pembelajaran yang menggunakan model problem solving. Sebagai variabel terikat
adalah keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat dan negasi E. Instrumen dan Validitas Penelitian
1. Instrumen
Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen
pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data Arikunto, 1997.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Soal pretes adalah materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang terdiri dari 3 butir soal uraian yang mewakili keterampilan menyatakan negasi dan 3 butir soal pilihan ganda
yang mewakili keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat. b.
Soal postes, merupakan soal yang sama dengan soal pretes, yaitu materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang terdiri dari 3 butir soal uraian yang mewakili keterampilan
menyatakan negasi dan 3 butir soal pilihan ganda yang mewakili keterampilan menyatakan hubungan sebab akibat.
c. LKS kimia yang disesuiakan dengan model pembelajaran problem solving.
2. Validitas instrumen
Agar data yang diperoleh sahih atau dapat dipercaya, maka instrumen yang digunakan harus valid. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam konteks pengujian kevalidan instrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu cara judgment atau
penilaian, dan pengujian empirik. Pengujian instrumen penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah kesesuaian
antara instrumen dengan ranah atau domain yang diukur Ali, 1992. Adapun pengujian kevalidan isi ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan
menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukuran, indikator, dan butir-butir pertanyaannya. Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesesuaian,
maka dapat dinilai bahwa instrumen dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian yang bersangkutan. Oleh karena dalam melakukan
judgment diperlukan ketelitian dan keahlian penilai, maka peneliti meminta ahli untuk melakukannya. Dalam hal ini dilakukan oleh Dr. Noor Fadiawati, M.Si dan Ibu Dra.
Chansyanah Diawati,. sebagai dosen pembimbing penelitian untuk memvalidasinya.
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian