b. Handal dalam ilmu Nahwu dan Shorof.
c. Melestarikan pendidikan Islam dan menyelenggarakan kegiatan yang
menumbuh kembangkan potensi santri untuk menjadi muslim- muslimah yang mandiri, kreatif dan cerdas.
D. Tradisi dan Sistem Nilai Pondok Pesantren
1. Tradisi
Di Pondok Pesantren ini dalam tradisi atau cara pengajaran menggunakan cara sorogan dan bandungan Ustad mengajar dan
memberikan materimenterjemahkan kitab kuning dan santri yang mendengarkan dan menulis. Begitu juga dalam pelatihan muhadharah
sebelum berbicara di depan khalayak atau santri lain, santri yang bertugas untuk menampilkan pidato mereka harus sorogan bimbingan terlebih
dahulu agar bisa diketahui kekurangannya oleh pengurus dan bisa menambahkan masukan dari pengurus.
2. Sistem Nilai
Pengajaran di Pondok Pesantren Nurul Ahmad ini menjadikan santri agar berakhlakul karimah yang baik, dapat berpikir bebas sehingga
menciptakan kreativitas yang sangat tinggi, dan berkepribadian yang sopan dan santun terhadap yang lebih tua maupun yang muda. Pondok
Pesantren ini mengamalkan ajaran Islam Nahdhatul Ulama NU mengarah kepada madzhab Imam Syafi‟i.
E. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pesatren Nurul Achmad
PIMPINAN KH. AHMAD SYARIF
BIDANG KESEJAHTER
AAN UST.
JALILUDIN WAKIL SEKRETARIS
UST. MATHLUBI SEKRETARIS
USTD. SYUFAIHAH PENGASUH
HJ. SYIFAH
BENDAHARA USTD. HUMAIDAH
BIDANG HUMAS
UST. ZUHRO BIDANG
KEAMANAN UST. MASYUFI
BIDANG PENDIDIKAN
UST. SYAKHRUDDIN
BIDANG MUHADHAR
AH UST.
SUWANDI
F. Program-program Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Nurul Achmad terdapat program-programkegiatan pesantren yang harus diikuti dan diamalkan oleh para santri yang tinggal di
Pesantren, antara lain: 1.
Mengakaji ilmu Nahwu 2.
Mengkaji ilmu Shorof 3.
Mengkaji Kitab-kitab yang lainnya yang biasa disebut dengan kitab kuning
4. Mengaji Al-Qur‟an Qira‟ah dan Murrotal
5. Sholat berjama‟ah
Namun, Pondok Pesantren Nurul Achmad ini bukan hanya untuk tinggal santri dan belajar tentang agama oleh para ustad dan ustadzah akan
tetapi, dalam kegiatan pesantren ini terdapat pelajaran lain yaitu santri dididik dan diajarkan mengenai agri bisnis di bidang pertanian, yakni bercocok tanam
dan peternakan karena ini sebagai pondasi untuk santri agar jika ketika keluar dari pondok pesantren ini mereka mempunyai kemampuan wirausaha.
Adapun sistem penilaian Pondok Pesantren dapat menilai santri dari kemampuan santri tersebut apakah mereka layak untuk naik ataukah
sebaliknya tidak layak dan terus harus rajin lagi belajar. Hal yang sesuai penilaian dari mulai belajar pengajian iqra, Al-
Qur‟an, Nahwu, Shorof, kajian kitab kuning, serta pelatihan muhadharah.