Tradisi dan Sistem Nilai Pondok Pesantren

F. Program-program Pondok Pesantren

Pondok Pesantren Nurul Achmad terdapat program-programkegiatan pesantren yang harus diikuti dan diamalkan oleh para santri yang tinggal di Pesantren, antara lain: 1. Mengakaji ilmu Nahwu 2. Mengkaji ilmu Shorof 3. Mengkaji Kitab-kitab yang lainnya yang biasa disebut dengan kitab kuning 4. Mengaji Al-Qur‟an Qira‟ah dan Murrotal 5. Sholat berjama‟ah Namun, Pondok Pesantren Nurul Achmad ini bukan hanya untuk tinggal santri dan belajar tentang agama oleh para ustad dan ustadzah akan tetapi, dalam kegiatan pesantren ini terdapat pelajaran lain yaitu santri dididik dan diajarkan mengenai agri bisnis di bidang pertanian, yakni bercocok tanam dan peternakan karena ini sebagai pondasi untuk santri agar jika ketika keluar dari pondok pesantren ini mereka mempunyai kemampuan wirausaha. Adapun sistem penilaian Pondok Pesantren dapat menilai santri dari kemampuan santri tersebut apakah mereka layak untuk naik ataukah sebaliknya tidak layak dan terus harus rajin lagi belajar. Hal yang sesuai penilaian dari mulai belajar pengajian iqra, Al- Qur‟an, Nahwu, Shorof, kajian kitab kuning, serta pelatihan muhadharah.

G. Program Pelatihan Muhadharah di Pondok Pesantren Nurul Achmad

Muhadharah dilaksanakan setiap seminggu sekali tepatnya pada hari sabtu malam minggu. Kegiatan muhadharah ini bersifat formal dan terstruktur. Tema dan petugas yang akan tampil yang diumumkan oleh pengurus bidang muhadharah seminggu sebelum hari-H. Petugas muhadharah yang akan tampil diwajibkan sorogan sejenis bimbingan, santri berlatih pidato di depan pengurus, jika ada kekurangan maka pengurus menambahkan redaksi atau memberi masukkan lainnya yang berhubungan dengan persiapan. Pelatihan ini dilaksanakan di musholla, yang biasa digunakan untuk sholat berjama‟ah dan kondisinya bisa dijaga untuk menciptakan ketertiban agar pelatihan muhadharah ini berjalan dengan efektif.. Pelatihan ini dilaksanakan dari jam 19.30 sampai dengan jam 21.00. Pelatihan ini berlangsung secara tatap muka. Pembicara berada di hadapan khalayak, dan berdiri dibelakang mimbar. Khalayak adalah seluruh santri yang saat itu tidak mendapatkan tugas muhadharah. Tujuan diadakannya pelatihan muhadharah adalah untuk meningkatkan keterampilan publik speaking atau kemampuan berpidato. Dalam pelaksanaan pelatihan muhadarah pengurus muhadharah melakukan upaya-upaya tertentu agar muhadharah dapat terlaksana secara efektif dan terarah: a. Memantau proses acara muhadharah b. Mewajibkan santri untuk membawa buku khusus untuk mencatat dan menyimpulkan uraian dari penceramah.