Aktivitas Belajar Siswa Kajian Teori

41 merupakan mata pelajaran yang merupakan integrasi dari mata pelajaran: sejarah, geografi, ekonomi dan sosiologi. Menurut Soemantri dalam Sapriya 2009: 11, pendidikan ilmu pengetahuan sosial adalah penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogispsikologis untuk tujuan pendidikan. Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran pada setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS. Menurut Etin dan Raharjo 2009: 15, bahwa tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial itu sendiri adalah untuk mendidik dan memberi bekal, minat, kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Sapriya 2009: 12, ditingkat sekolah adalah mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. 42 Kontribusi ilmu-ilmu sosial dalam pengembangan pedidikan, ilmu pengetahuan sosial dalam kurikulum sekolah tidak diragukan lagi sebagaimana pentingnya teori dalam pengembangan ilmu-ilmu sosial. Menurut Banks dalam Sapriya 2009: 22, menyatakan “social studies educators have relatively little work related to the teaching of theories to students”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa teori ilmu sosial belum banyak dimanfaatkan dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Lebih lanjut Banks menyarankan agar para pengembang kurikulum melakuan identifikasi terhadap teori-teori ilmu sosial yang dapat membantu para siswa dalam mengambil keputusan dan belajar konsep dan generalisasi.

2.1.8 Kerangka Pikir

Perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran perlu memperhatikan prinsip- prinsip yang berkaitan pada dimensi program pembelajaran diantaranya: 1 pemilihan penggunaan berbagai metode dan media, 2 penentuan metode dan media. Penggunaan media pembelajaran seperti papan tulis, chart, tabel-tabel dan gambar poster yang bersifat statis dirasa sudah kurang releavan atau kurang menarik, artinya guru diharapkan lebih inovatif memanfaatkan media pembelajaran yang lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman. Misalnya memanfaatkan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi yaitu media audio visual. Guru yang profesional harus bisa menelaraskan antara media pembelajaran dengan metode dan strategi pembelajaran, sehingga informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa dengan baik. Jika seorang guru mengajar menggunakan 43 komputerlaptop ditambah bantuan LCD maka media tersebut sudah sangat memadai, dengan memanfaatkan fasilitas yang terdapat di dalamnya hampir semua kebutuhan seorang guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan kecanggihannya dapat terfasilitasi. Gambar, tabel dapat ditampilkan di depan kelas dengan lebih menarik dan jelas, bahan laptop juga dilengkapi video untuk memutar film rekaman peristiwa, benda kecil yang kurang jelas strukturnya dapat diperjelas dengan pembesaran dan lain sebagainya. Oleh karena itu penulis dalam pelaksanaan pembelajarannya akan lebih banyak memanfaatkan jenis media komputer dan program-program aplikasinya yang ditayangkan dengan LCD. Adapun Skema Kerangka Pikir sebagai berikut: Gambar 2.2 Skema Kerangka Pikir Penelitian 2.2 Kajian Hasil Penelitian Terdahulu 2.2.1. Mujiyono. 2012. Tesis. Pascasarjana PIPS Unila. Pemanfaatan Media Film Dokumenter dalam meningkatkan pembelajaran IPS di SD tahun 20112012. Penelitian ini dilakukan dengan media pembelajaran film dokumenter dengan trknik memutar selama 5 menit dilanjtukan seterusnya untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien. Media Audio Visual Melalui Komputer , LCD Proyektor dan Alat Pengeras Suara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Siswa Kelas VII F HASIL BELAJAR

Dokumen yang terkait

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran fikih di MTS Fatahillah Buncit Jakarta Selatan

3 20 116

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis

0 7 233

Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV di MIN 15 Bintaro

1 5 180

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126