Pengertian Belajar Kajian Teori

15 Beberapa teori pembelajaran yang mendukung penelitian tindakan kelas pembelajaran IPS yaitu.

2.1.2.1 Teori Belajar Behavioristik

Menurut teori belajar behavioristik Budiningsih, 2005:20 dijelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu bila ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah lakunya dari tidak mengerti menjadi mengerti. Perubahan terjadi melalui rangsangan yang menimbulkan respon. Rangsangan yang dimaksud adalah lingkungan belajar anak, baik internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Respon adalah akibat atau dampak berupa reaksi fisik terhadap rangsangan, jadi yang terpenting adalah input atau masukan yang berupa stimulus dan output atau keluaran berupa respon. Perubahan yang terjadi melalui rangsangan yang menimbulkan respon. Rangsangan yang dimaksud adalah lingkungan belajar anak baik internal maupun eksteral yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respon adalaah akibat atau dampak berupa reaksi fisik terhadap rangsangan. Belajar dimulai dari hal yang paling sederhana dilanjutkan pada yang lebih kompleks sampai pada yang kompleks. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu prilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang tidak diinginkan mendapat penghargaan negatif. Aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi arah pengembangan teori dan praktek pendidikan adalah dan pembelajaran hingga kini adalah aliran 16 behavioristik. Aliran ini menekankan pada pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku. Teori ini mengatakan bahwa pembelajaran akan berjalan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ada dalam kehidupan. Sesuai dengan pendapat Bruner yang melihat perkembangan seseorang melalui tiga tahapan yaitu: 1. Tahapan enactive, seseorang melakukan aktivitas dalam upaya memahami lingkungan sekitar. 2. Tahap iconic, seseorang memahami objek melalui gambar dan visualisasi verbal. 3. Tahap symbolic, seseorang telah memiliki ide atau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan berbahasa dan logika. Aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia Budiningsih, 2005: 27. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah objek, pasti, tetap dan tidak berubah. Fungsi pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang sudah ada melalui proses berfikir yang dapat dianalisa dan dipilih sehingga makna yang dihasilkan dari proses berfikir ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Teori behavioristik memandang bahwa sebagai sesuatu yang ada di dunia nyata telah terstruktur rapi dan teratur, maka siswa harus dihadapkan pada aturan-aturan jelas dan ditetapkan dulu secara ketat. Teori ini didasarkan pada prinsip bahwa pembelajaran seharusnya didesain untuk menghasilkan tingkah laku peserta didik yang dapat diobservasi. Dengan kata lain, perubahan tingkah laku dalam teori ini dapat diukur dan perubahan dapat 17 dilihat secara jelas. Seperti peserta didik yang tadinya tidak mengetahui dan tidak mampu mengerjakan sesuatu, setelah melalui proses pembelajaran ia menjadi tahu dan dapat mengerjakan sesuatu. Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan sedangkan belajar adalah aktivitas yang menuntut siswa mengungkapkan kembali pengetahuan yang telah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis atau tes Budiningsih, 2005: 28. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menurut teori behavioristik, penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran mengandung makna penting yaitu metode belajar dan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran hendaknya harus memperhatikan beberapa unsur seperti tujuan pembelajaran, respon siswa maupun karakteistik siswa itu sendiri. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar dapat membangkitkan keinginan dan minat siswa sehingga berpengaruh baik terhadap perilaku maupun psikologi anak.

2.1.2.2 Teori Belajar Konstruktivisme

Dokumen yang terkait

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran fikih di MTS Fatahillah Buncit Jakarta Selatan

3 20 116

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis

0 7 233

Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV di MIN 15 Bintaro

1 5 180

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126