IPS SMA Negeri 2 Gadingrejo Tahun 20132014 yang terdiri atas 7 kelas dan masing-masing kelas kurang lebih berjumlah 30 siswa. Jadi, jumlah
populasi pada penelitian ini sebanyak 224 siswa. b.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010: 62. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik clutser random sampling. Teknik ini memilih sampel bukan didasarkan individual, tetapi lebih didasarkan
pada kelompok, daerah, atau kelompok subyek yang secara alami berkumpul bersama Sukardi, 2003: 61.
Sampel penelitian ini diambil dari populasi sebanyak 7 kelas, yaitu X IPS 1, X IPS 2, X IPS 3, XI IPS 1, XI IPS 2, XII IPS 1 dan XII IPS 2. Hasil
berdasarkan penggunaan teknik clutser random sampling diperoleh kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 sebagai sampel, kemudian kedua kelas tersebut
diundi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil undian diperoleh XII IPS 1 sebagai kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran tipe NHT dan XII IPS 2 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Make A Match. Kelas XII IPS
1 dan XII IPS 2 merupakan kelas yang mempunyai kemampuan akademis yang relatif sama, karena dalam pendistribusian siswa tidak dikelompokan
berdasarkan kelas unggulan, atau tidak ada perbedaan antara kelas yang satu dengan yang lain.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 61 orang siswa yang tersebar ke dalam 2 kelas yaitu kelas XII IPS 1 sebanyak 31 siswa yang merupakan
kelas eksperimen dengan menggunakan model NHT, dan kelas XII IPS 2 sebanyak 30 siswa yang merupakan kelas kontrol dengan menggunakan
model pembelajaran Make A Match.
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2010: 3 variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel
bebas independent, variable terikat dependent.
a. Variabel bebas independent
Variabel bebas dilambangkan dengan X adalah variabel penelitian yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
terdiri dari dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran NHT sebagai kelas eksperimen XII IPS 1 dilambangkan X
1
, dan model pembelajaran Make A Match sebagai kelas kontrol XII IPS 2
dilambangkan X
2
.
b. Variabel terikat dependent
Variabel terikat dengan lambang Y adalah variabel yang akan dukur untuk mengetahui pengaruh lain, sehingga sifatnya bergantung pada variabel
yang lain. Pada penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar akuntansi siswa kelas eksperimen Y
1
dan hasil belajar kelas control Y
2
.
c. Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel moderator dalam penelitian ini adalah kecerdasan adversitas. Diduga kecerdasan adversitas mempengaruhi memperkuat atau
memperlemah hubungna antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Make A Match terhadap hasil belajar akuntansi.
D. Definisi Konseptual Variabel
1. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan
perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik Hamalik, 2004:15. Hasil belajar akuntansi adalah kemampuan kognitif
yang dimiliki siswa sebagai hasil dari proses belajar mengajar akuntansi selama kurun waktu tertentu dengan mengacu pada silabus.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif secara berkelompok yang menekankan pada
kerjasama antar anggota kelompok untuk mendiskusikan soal yang diberikan oleh guru, kemudian setiap siswa harus tahu jawaban dari soal
tersebut karena guru akan memanggil nomor secara acak. 3. Model pembelajaran koooperatif tipe Make A Match adalah model
pembelajaran kooperatif dengan cara mencocokkan pasangan dari kartu soal dan kartu jawaban. Setiap siswa dituntuk untuk memahami materi
yang diajarkan oleh guru.
4. Kecerdasan adversitas adalah kemampuan untuk mengubah hambatan menjadi suatu peluang mencapai keberhasilan yang berkaitam dengan
kreativitas, pengetahuan, produktivitas, pengambilan resiko, usia, stamina, kesehatan, dan kesuksesan dalam pekerjaan yang dihadapi.
E. Definisi Operasional Variabel
Mendefinisikan suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku ataupun properti yang ditunjukkan oleh konsep, dan
dikategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur.
Tabel 5. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
operasional Indikator
Pengukuran variabel
Skala Hasil belajar
akuntansi Perubahan
tingkah laku dan cara
berpikir siswa ke arah yang
lebih positif setelah
mengikuti pembelajaran
Hasil tes formatif
akuntansi Tingkat
besarnya tes formatif mata
pelajaran akuntansi
Interval
Model pembelajaran
NHT Pembelajaran
berkelompok dengan
menggunakan nomor kepala
pada setiap anggota
kelompok untuk
memahami tugas yang
didiskusikan Hasil tes
formatif menggunakan
model pembelajaran
NHT Tingkat
besarnya tes formatif mata
pelajaran akuntansi
menggunakan model
pembelajaran NHT
Interval
Model pembelajaran
Make A Match
Pembelajaran secara mandiri
dengan cara bersikap aktif,
kreatif, serta Hasil tes
formatif menggunakan
model pembelajaran
Tingkat besarnya tes
formatif mata pelajaran
akuntansi Interval
memanfaatkan kemampuan
yang dimiliki secara optimal
Make a Match menggunakan model
pembelajaran make a match
Kecerdasan adversitas
Daya tahan atau kegigihan
seseorang dalam
menghadapi masalah
dengan cara mengontrol
masalah, menentukan
asal usul masalah, dan
bertanggung jawab atas
masalah yang muncul.
Hasil tes adversitas
quotient Tingkat
besarnya hasil tes adversitas
quotient Interval
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.
1. Observasi
Marshall dalam Sugiyono 2013: 309 mengemukakan bahwa, observasi merupakan pengamatan terhadap perilaku dan memaknai perilaku tersebut.
Teknik observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung tentang kegiatan proses belajar dan pembelajaran di SMA Negeri
2 Gadingrejo, Pringsewu.
2. Teknik tes
Bentuk tes dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar akuntansi. Bentuk tes yang digunakan pada penelitian
ini adalah pilihan ganda. Pilihan ganda yang masing-masing berjumlah 40 butir soal yang terdiri dari 5 jawaban yaitu A,B,C,D, dan E. Jawaban benar
diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0 dari jawaban benar dikalikan 2,5 sehingga skor maksimal 100.
3. Kuesionerangket
Angket adalah salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk
dijawab Sugiyono, 2013:193. Penelitian ini menggunakan angket untuk mengungkapkan aspek kecerdasan adversitas yang dimiliki oleh subyek
. Angket berjumlah 40 item pernyataan dengan pengukuran skala interval 5-1
yaitu mulai dari rentang nilai sangat positif 5 sampai dengan sangat negatif 1.
G. Uji Persyaratan Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini berupa tes. Instrument tes dilakukan pada akhir sesudah diberi perlakuan yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar
akuntansi siswa. Sebelum tes akhir diberikan kepada siswa yang merupakan sampel penelitian, maka terlebih dahulu akan diadakan uji coba tes atau
instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Uji coba instrumen tes dilaksanakan di kelas XII IPS 1 dan XII IPS
2 di SMA Negeri 2 Gadingrejo, Pringsewu.
1. Uji Validitas
Validitas adalah derajat yang menunjukan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak di ukur Sukardi, 2003: 122. Validitas dalam penelitian ini
digunakan sebagai alat ukur yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Metode uji validitas soal yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Korelasi Product Moment, sebagai berikut:
2 2
2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Keterangan:
xy
r
= Koefisien korelasi antara variable X dan Y n = Jumlah sampel yang diteliti
X = Jumlah skor X Y = Jumlah skor Y
Kriteria pengujian apabila
hitung
r
tabel
r maka berarti valid, sebaliknya jika
hitung
r
tabel
r maka berarti tidak valid dengan
= 0,05 dan dk = n.
Hasil perhitungan uji validitas hasil belajar siswa dengan menggunakan Program Microsoft Excel diperoleh hasil belajar siswa dari 30 sampel
yang mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 40 soal. Hasil perhitungan uji validitas terdapat 5 item soal yang tidak valid yaitu item nomor 4, 9,
28, 31, dan 36. Soal tersebut didrop sehingga tersisa 35 butir soal pilihan ganda yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13,14,
15,16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, dan 40. . Perhitungan uji validitas soal terdapat pada lampiran 14.
Hasil uji validitas angket kecerdasan adversitas dengan menggunakan Program Microsoft Excel. Perhitungan uji validitas angket dari 20 sampel
yang mengisi pernyataan sebanyak 40 soal, semua pernyataan valid yaitu pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,
19, 20, 21, 22, 23, 24,25, 26, 27,28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36,37, 38, 39 dan 40. Perhitungan uji validitas soal terdapat pada lampiran 15.
2. Uji Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan memiliki reliabel yang tinggi jika tes tersebut dapat memberi hasil yang tetap dalam jangka waktu tertentu. Sukardi,
2003: 126 suatu instrument dikatakan mempunyai nilai realibilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam
mengukur yang hendak di ukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa
dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan kembali. Penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk
menguji relabilitas instrumen karena alternatif jawaban lebih dari dua bentuk soal pilihan ganda, yaitu:
r =
Keterangan: r
=
koefisien reliabilitas intrumen alpha cronbach