Tanaman Buru Hotong Penanganan Pasca Panen Tanaman Buru Hotong

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Buru Hotong

Tanaman buru hotong merupakan sejenis alang-alang yang dapat tumbuh di dataran rendah sampai dengan dataran tinggi pada semua jenis lahan. Tanaman ini telah lama dikenal oleh penduduk pulau Buru Maluku. Selama ini tanaman biji buru hotong dijadikan tanaman sela. Taksonomi tanama biji buru hotong adalah sebagai berikut: Kelas : Monocotyledon Famili : Gramineae Poacceae Genus : Setaria Spesies : Setaria italica L Beauv. Tanaman buru hotong memiliki batang yang liat, semakin kering batang tanaman hotong setelah dikeringkan akan semakin berkurang sifat liatnya. Malai adalah lanjutan dari batang. Cabang terdiri dari koloni kulit ari yang berisi biji hotong. Panjang malai hotong rata-rata 15.2 cm dengan diameter 1.2 mm dan memiliki berat rata-rata 5.7 grammalai. Biji buru hotong memiliki ukuran panjang 1.7 mm, lebar 1.3 mm dan ketebalan 1.1 mm. Umur panen tanaman buru hotong yaitu 80-90 hari setelah tanam. biji hotong malai Gambar 1. Tanaman buru hotong Kandungan protein dan lemak tanaman hotong yang lebih tinggi jika dibandingkan beras, memungkinkan tanaman hotong digunakan sebagai pangan alternatif pengganti beras. Kandungan gizi pada tanaman hotong dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Kandungan gizi tanaman biji buru hotong dibandingkan dengan biji hermada dan beras Rokhani,et.al.,2003 Biji Hermada Komponen Jepang AS Hotong 1 Beras Karbohirat 75 72 73 70-80 Protein 9.4 11.3 11.2 4.0-5.0 Lemak 4.2 5.2 2.4 1.0-2.0 Serat 8.3 8.5 - 8.0-15.0 Abu 3.8 3.3 1.3 2.0-5.0 1 Hasil analisa di laboratorium IPB Selama ini penduduk pulau Buru telah memanfaatkan tanama hotong untuk diolah menjadi bahan olahan seperti bubur, kue, wajik, dan sebagainya.

B. Penanganan Pasca Panen Tanaman Buru Hotong

Penanganan pasca panen buru hotong adalah proses penanganan dari kegiatan panen hingga kegiatan pengolahan dan pemasaran. Kegiatan penanganan pasca panen tanaman hotong sebagai berikut: 1. Pemanenan Pemanenan tanaman hotong dilakukan jika malai telah berwarna coklat dengan keseragaman warna mencapai 90. Rata-rata umur panen hotong 80-90 hari setelah tanam. Pemanenan tanaman hotong dilakukan dengan dua cara yaitu tradisional dan mekanis. Pemanenan secara tradisional dilakukan dengan menggunakan ani-ani dan sabit. Pemanenan denga cara ini memerlukan waktu yang lama, tenaga kerja yang banyak dan susut yang besar. 2. Perontokan Perontokan tanaman hotong bertujuan untuk memisahkan biji hotong dari malainya. Perontokan dapat dilakukan setelah atau sebelum penjemuran. Ada dua cara perontokan yaitu secara tradisional yaitu diinjak dan secara mekanis mesin perontok. 3. Pembersihan Biji hotong yang telah dirontokkan perlu dibersihkan. Pembersihan ini bertujuan utuk memisahkan biji hotong dari kotoran, jerami dan benda-benda lainnya yang dapat mengganggu proses pengolahan hotong selanjutnya. Pembersihan hotong dapat dilakukan secara manual tradisional atau dengan menggunakan mesin pembersih. 4. Pengeringan Pengeringan biji hotong bertujuan untuk menurunkan kadar air yang dikandung biji hotong hingga mencapai kadar air yang aman untuk penyimpanan atau pengolahan biji hotong. Saat ini belum ada standar baku kadar air bagi penyimpanan dan pengolahan biji hotong. Metode dalam pengeringan biji hotong yaitu tradisional penjemuran dan mekanis. 5. Penyosohan Menurut Waries 2006 penyosohan adalah proses pembuangan lapisan bekatul dan bagian lembaga dari biji sehingga diperoleh biji dengan penampakan menarik dan warna mengkilap. Penyosohan biji hotong bertujuan untuk memisahkan kulit ari dari butir biji dengan tingkat kerusakan minimum atau menghasilkan biji pecah kulit yang maksimum. Dasar proses pengulitan dan penyosohan biji-bijian adalah sama seperti pada penggilingan padi yaitu memberikan gaya gesek pada biji sehingga kulit biji tersosoh dari dagingnya Purwadaria, 1980. Secara tradisional penyosohan hotong dengan cara penumbukan sehingga diperoleh biji pecah kulit dan dedak kasar. 6. Penepungan Penepungan merupakan proses pengecilan ukurab suatu bahan padat. Proses penepungan hotong merupakan salah satu alteratif cara dalam pengolahan biji hotong. Proses penepungan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tradisional manual dan mekanis mesin penepung.

C. Mesin Peyosoh Biji-bijian