biji hotong. Proses penepungan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tradisional manual dan mekanis mesin penepung.
C. Mesin Peyosoh Biji-bijian
Prinsip penyosohan yang biasa dilakukan Waries,2006 sebagai berikut: 1. Menggerinda dengan suatu permukaan kasar.
Prinsip menggerinda biasanya diterapkan pada mesin-mesin penyosoh yang dipakai pada tahap awal penyosohan. Pada tahap ini lapisan luar biji dikikis
dengan permukaan kasar batu abrasif yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Biji juga mengalami gesekan antar sesama biji selama penyosohan. Mesin penyosoh
yang menggunakan pinsip penyosohan ini disebut mesin tipe gerinda abrasif. Permukaan gesek berupa lapisan abrasif yang terbuat dari batu. Kecepatan gerak
permukaan gesek di atas 900 mmenit dan tekanan sosoh di bawah 300 gramcm
2
.
2. Menekan dan menggosok Prinsip menekan dan menggosok biasanya digunakan pada tahap
pertengahan atau akhir dari penyosohan. Tujuan utamanya bukan untuk mengkikis butiran biji, sehingga permukaan kasar dan pergerakan yang tinggi dari
permukaan gosok tidak diperlukan, yang dibutuhkan adalah tekanan tinggi oleh permukaan halus terhadap biji-biji tersebut. Mesin penyosoh dengan
menggunakan prinsip ini disebut mesin tipe gesekan friction type. Permukaan gesek berupa tonjolan-tonjolan yang terbuat dari baja atau besi. Kecepatan
gerakan permukaan gesek di bawah 300 mmenit dan tekanan sosohnya di atas 500 gramcm
2
. Menurut Wagito 1987 tipe-tipe alat penyosoh yaitu:
1. Tipe tekanan pressure type, friction type
2. Tipe gesekan speed type, abrasive-roll type
3. Tipe benturan.Tipe ini jarang digunakan.
Terdapat beberapa jenis mesin penyosoh yang biasanya digunakan dalam industri Araullo et.al.,1976, Esmay,1979,Waries,2006 yaitu
1. Tipe Vertical Abrasive Whitening Cone Bagian utama mesin ini berupa kerucut yang dipasang vertikal dan
diputar dengan cepat. Kerucut tersebut terbuat dari besi cor yang dilapisi lapisan abrasif. Kerucut dipasang pada poros pemutar. Sekeliling kerucut juga dipasang
saringan. Penyosohan terjadi pada celah di antara saringan dan permukaan kerucut. Biji akan terkikis oleh permukaan kasar kerucut, gesekan biji dengan
saringan dan gesekan sesama biji.
Gambar 2. Vertical Abrasive Whitening Cone
2. Tipe Horizontal Abrasive Whitening Machinecylinder Mesin ini awalnya dikembangkan oleh Jepang setelah perang dunia II.
Tipe mesin penyosoh ini hampir sama dengan mesin Tipe Vertical Abrasive Whitening Cone
. Roll silinder yang terpasang secara horizontal adalah bagian utama mesin ini. Roll tersebut dilapisi lapisan abrasif sebagai pngkikis. Pada
dinding ruang penyesosoh dipasang lempengan berlubang yang akan mengarahkan butiran biji selama penyosohan. Pada saluran pengeluaran terdapat
katup penahan yang berfungsi memberikan tekanan kepada biji sebagai balasan gaya dorong dari sekrup pengumpan. Dalam keadaan berdesakan dan tertekan di
dalam ruang penyosoh, butiran biji akan tersosoh silinder dan gesekan sesama biji.
3. Tipe Horizontal Friction Polishing CylinderJet Pearler
Mesin penyosh tipe ini juga dikembangkan oleh negara Jepang. Prinsip kerja dan strukturnya sama dengan mesin penyosoh tipe horizontal abrasive.
Mesin ini disebut jet pearler karena adanya aliran udara yang ditekan kedalam ruang penyosohan selama penyosohan sehingga diperoleh hasil yang lebih bersih.
Bagian utama mesin ini adalah silinder penyosoh yang memiliki dua juring pada permukaannya. Ruang penyosoh dilengkapi dinding berbentuk segi enam yang
terdiri dua belahan. Belahan ini dipasang di kiri dan kanan silinder penyosoh dan di setiap belahan atas dan bawah silinder terdapat sekrup. Sekrup berfungsi
sebagai pengatur jarak antara dinding segi enam dengan silinder penyosoh. Pada dinding penyosoh dipasang saringan. Blower akan menghembuskan udara ke sela-
sela butiran biji untuk menghindari timbulnya panas.
4. Engelberg Polisher Mesin tipe ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai pengupas kulit
sekaligus penyosoh. Mesin ini biasanya digunakan pada penggilingan skala kecil. Dalam penggolongan mesin penyosoh, mesin engelberg termasuk pemutih abrasif
horizontal, meskipun permukaan silinder penyosoh bukan tipe lapisan abrasif. Sebagai pengganti lapisan abrasif, fungsi mengkikis dilakukan oleh pisau yang
dipasang berdekatan dengan silinder penyosoh. Pisau ini akan menghambat pergerakan biji yang bergerak-gerak selama penyosohan sehingga kulit biji akan
terkikis dan terkupas. Jarak antara pisau penyosoh dan silinder dapat diatur. Jika jaraknya terlalu dekat akan menyebabkan biji pecah, sebaliknya jika terlalu jauh
biji tidak akan terkikis.
Gambar 3. Horizontal Whitening Machine Gambar 4. Jet Pearler
5. Vertical Abrasive Whitening Cylinder Mesin ini merupakan pengembangan disain mesin penyosoh tipe kerucut
vertikal. Prinsip kerja kedua mesin sama, tetapi bentuk kerucut diubah menjadi silinder vertikal. Pada mesin ini juga terdapat katup penahan yang terletak pada
saluran pengeluaran. Katup ini berfungsi untuk mengatur tekanan butiran biji pada ruang penyosohan.
6. Vertical Friction Polishing Core Penyosoh ini memiliki struktur yang hampir sama dengan penyosoh tipe
kerucut abrasif vertikal. Pada tipe ini, kerucut terbuat dari besi yang memiliki permukaan berupa tonjolan-tonjolan yang terbuat dari besi. Tekanan yang terjadi
dalam ruang penyosoh lebih besar daripada tipe abrasif. Tekanan tersebut dapat diatur dengan menggeser-geser pemberat yang terletak pada saluran pengeluaran.
7. Vertical Core Refiner Struktur mesin ini hampir sama dengan penyosoh tipe kerucut abrasif
vertikal. Pada mesin ini, kerucut terbuat dari kayu dan permukaan kerucut melekat lembaran kulit yang memanjang. Lembaran kulit ini berfungsi sebagai penggesek.
Fungsi mesin ini hanya sebagai pengkilap biji, sehingga tekanan dalam ruang penyosoh dan kecepatan putar kerucut relatif rendah.
Gambar 5. Vertical Core Refiner
8. Horizontal Cylinder Refiner Struktur mesin hampir sama dengan mesin penyosoh tipe gesekan. Pada
mesin ini terdapat poros berongga untuk melewatkan udara yang akan menghembuskan bekatul-bekatul yang masih melekat pada biji. Pada permukaan
silinder sipasang lembaran-lembaran kulit. Lembaran kulit akan menekan biji dengan halus ke arah saringan. Penyosohan biji disebabkan tekanan lembaran
kulit, gesekan dengan saringan dan gesekan sesama biji.
Gambar 6. Horizontal Cylinder Refiner 9. Rice Humidifier
Mesin pelembab ini memiliki nozel pengkabut air yang berfungsi membasahi biji. Dengan mesin ini akan diperoleh penampakan bersih dan
mengkilap. Kabut air yang dihembuskan nozel akan menghanyutkan material lain yang masih melekat pada permukaan biji. Biji yang basah akan menjadi lunak
sehingga memudahkan terlepasnya lapisan-lapisan bekatul yang masih menempel pada biji. Biji yang basah akan dikeringkan oleh panas yang timbul akibat
pergesekan sesama biji.
Saat ini mesin penyosoh biji-bijian yang berkembang dengan pesat adalah mesin penyosoh beras. Perkembangannya menjadikan mesin penyosoh
beras menjadi beberapa tipe. Beberapa mesin penyosoh biji-bijian mengikuti rancangan mesin penyosoh beras. Rancangan mesin penyosoh beras dimodifikasi
agar bisa menyosoh bahan yang akan disosoh, seperti mesin penyosoh sorghum dengan menggunakan tipe gesekan batu gerinda.
D. Faktor yang Mempengaruhi Penyosohan