58 Gambar 10. Diagram Input-Output Sistem Penanganan Limbah PKS
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data pengukuran pada proses penanganan limbah
pabrik kelapa sawit. Data primer ini berasal dari dua pabrik kelapa sawit, yaitu PT Perkebunan Negara IV Medan dan PT Aneka Inti Persada Teluk Siak. Data
primer ini digunakan untuk melakukan verifikasi dan validasi terhadap model penilaian cepat penanganan limbah pabrik kelapa sawit. Data sekunder diperoleh
dari badan-badan yang melakukan pengumpulan data, pusat penelitian, studi pustaka, dan publikasi hasil penelitian. Data sekunder ini digunakan sebagai nilai
standar kriteria pada model penilaian cepat penanganan limbah pabrik kelapa sawit.
E. Teknik Analisis
Ukuran kinerja aktivitas atau proses dapat dianalisis menggunakan parameter tingkat akurasi. Akurasi merupakan perbedaan antara rata-rata data
Model Penilaian Cepat Penanganan Limbah
Pabrik Kelapa Sawit Input Tidak Terkontrol
—
Jenis Limbah PKS
—
Kualitas Limbah
—
Cuaca dan Iklim
—
Kondisi Kebun
Input Terkontrol
—
Teknologi Penanganan Pemanfaatan Limbah
—
Biaya Penanganan Limbah
—
Sarana Prasarana
—
Kuantitas Limbah
—
Kapasitas Produksi Pabrik Kelapa Sawit
Output Dikehendaki
—
Tidak Ada Pencemaran
—
Biaya Penanganan Limbah yg Rendah
—
Profit lebih Tinggi
—
limbah yg Minimal
—
Limbah Termanfaatkan
Output Tidak Dikehendaki
—
Terjadi Pencemaran
—
Biaya Penanganan Limbah yg Tinggi
—
Kerusakan Lingkungan
—
Limbah yang tidak Dimanfaatkan
—
Limbah yang Banyak Input Lingkungan
—
Kebijakan Pemerintah
—
Globalisasi
—
Kondisi SDA
Umpan Balik
59 aktual average dengan nilai standar true value. Akurasi dihitung
menggunakan persamaan: S
X A
− =
…................................................. Persamaan 1 Dimana:
A = Akurasi
X =
Rata-rata hasil pengukuran S =
Standar pabrikasi Variasi penyimpangan maksimum akurasi dihitung menggunakan persamaan
berikut: S
VS A
max
± =
....................................…… Persamaan 2 Dimana:
max
A = Akurasi maksimum
VS = Variasi standar yang masih dapat diterima
S =
Standar pabrikasi Persentase variasi yang digunakan adalah 10. Nilai 10 merupakan
nilai variasi maksimum yang masih dapat diterima acceptable dalam dunia industri. Jika nilai akurasi A kurang dari atau sama dengan ± akurasi maksimum
A
max
maka variasi dari suatu aktivitas yang diukur dinyatakan diterima baik, dan sebaliknya jika akurasi melebihi nilai variasi maksimum maka variasi dari
aktivitas yang diukur dinyatakan ditolak kurang baik atau buruk. Dalam implementasi, standar penilaian yang akan digunakan sebagai
justifikasi kondisi kinerja aktivitas atau proses adalah nilai persentase dari variasi penyimpangan. Nilai persentase digunakan karena nilai ini akan
memudahkan untuk dibaca oleh pengguna model. Suatu aktivitas akan dinilai baik jika persentase variasi kurang dari atau sama dengan nilai VS, dan sebaliknya
aktivitas akan dinilai kurang baik atau buruk jika persentase variasi lebih dari nilai VS.
60 Justifikasi baik atau tidaknya suatu proses penanganan limbah pada pabrik
kelapa sawit PKS dihitung berdasarkan nilai rata-rata persentase variasi dari setiap aktivitas yang terdapat dalam sistem penanganan limbah tersebut. Jika nilai
rata-rata persentase variasi tiap aktivitas kurang dari atau sama dengan VS maka kinerja penanganan limbah tersebut dinyatakan baik. Sebaliknya jika rata-rata
persentase variasi dari setiap aktivitas lebih dari VS maka kinerja stasiun tersebut dinyatakan kurang baik atau buruk.
Persentase variasi aktivitas dihitung menggunakan persamaan berikut:
S S
X V
act act
− =
........................................…… Persamaan 3 Dimana:
V
act
= Persentase variasi aktivitas
act
X =
Rata-rata hasil pengukuran variasi aktivitas S
= Standar pabrikasi
Persentase variasi stasiun produksi dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:
n V
V
n i
act st
i
∑
=
=
1
...............................................…… Persamaan 4 Dimana:
Vst = Persentase variasi stasiun produksi
i
act
V = Persentase variasi aktivitas yang ke-i
n = Jumlah aktivitas Persentase variasi pada tingkat PKS dihitung menggunakan persamaan berikut:
m V
V
m j
pg pg
j
∑
=
=
1
..............................................…… Persamaan 5 Dimana:
Vst = Persentase variasi stasiun produksi
j
st
V = Persentase variasi aktivitas yang ke-i
n = Jumlah aktivitas
61
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.