Langkah-Langkah Implementasi Model Rancang bangun model proses penerimaan pesanan pada industri kemasan karton

Gambar 56 Sub modul Determine Processing Time. Gambar 57 Sub modul GA Input. Selanjutnya pada Modul GA dilakukan perhitungan waktu penyelesaian untuk setiap pesanan. Modul ini dijalankan dengan menggunakan program matlab 10a Gambar 58. Modul ini terdiri dari dua submodul, yaitu GA Input dan GA Output. Gambar 58 Tampilan Output Perhitungan Waktu Penyelesaian dengan Menggunakan GA. Sub modul GA Input berguna untuk menginput data waktu proses hasil sub modul sebelumnya untuk diekspor ke program Matlab 10a. Matlab kemudian melakukan proses penjadwalan untuk menghitung waktu penyelesaian proses. Hasil penjadwalan ini kemudian diimpor kembali ke dalam program PHP dengan menggunakan sub modul GA Output. Hasil penjadwalan dengan menggunakan program matlab yang diimpor ke dalam PHP dapat dilihat pada Gambar 59. Gambar 59 Sub modul GA output. Modul terakhir adalah Modul Costing. Pada modul ini dilakukan perhitungan biaya pesanan dan kalkulasi harga pesanan. Modul ini terdiri dari lima sub modul, yaitu Sub modul perhitungan biaya : corrugating, printing, die cut, finishing , dan perhitungan harga pesanan. Gambar 60 Hasil perhitungan biaya corrugating. Pada Gambar 60 dapat dilihat hasil perhitungan biaya corrugating untuk 11 tipe pesanan. Gambar 61 di bawah memperlihatkan contoh hasil perhitungan yang dikeluarkan oleh sub modul printing. Gambar 61 Hasil perhitungan biaya printing. Gambar 62 menunjukkan tampilan detail perhitungan biaya printing untuk pesanan nomor 1. Gambar 62 Detail perhitungan biaya printing. Contoh hasil perhitungan harga pesanan dapat dilihat pada Gambar 63. Hasil perhitungan harga pesanan ini diperoleh setelah melalui perhitungan biaya pada sub modul-sub modul selanjutnya, yaitu die cutting dan finishing. Gambar 63 Hasil perhitungan harga pesanan. 8 SIMPULAN DAN SARAN

8.1 Simpulan

Pada penelitian ini dihasilkan Model Proses Penerimaan Pesanan pada industri kemasan karton yang dilengkapi dengan Sistem Penunjang Keputusan Cerdas. Rancangan model ini terdiri dari tiga model utama, yaitu Model Desain dan Perhitungan Sheet, Model Evaluasi Pesanan, dan Model Kalkulasi Harga. Model ini diperoleh melalui proses pendekatan sistem yang terdiri dari tahapan analisa kebutuhan, identifikasi sistem, formulasi permasalahan, penetapan ruang lingkup model, perancangan model, verifikasi dan validasi model serta evaluasi model. Model Desain dan Perhitungan Sheet terdiri dari sub model penentuan desain dan kode kemasan, sub model perhitungan ukuran kemasan dan penentuan jenis sheet, serta sub model perhitungan kebutuhan sheet. Melalui persamaan matematik yang dikembangkan pada penelitian ini, dapat dihasilkan output berupa ukuran sheet dan jumlah sheet yang diperlukan untuk satu pesanan. Dengan adanya model ini, waktu yang dibutuhkan pada tahap persiapan produksi untuk mengkonversi aspek desain menjadi aspek teknis perhitungan kebutuhan bahan baku utama sheet menjadi lebih singkat. Model Evaluasi Pesanan mencakup sub model evaluasi kelayakan jumlah pesanan dan kemampuan proses, sub model penentuan jenis mesin dan urutan proses, dan submodel kalkulasi waktu penyelesaian pesanan. Model ini memiliki kemampuan untuk menentukan mesin-mesin, urutan proses produksi, menghitung kebutuhan waktu produksi dan jadwal penyelesaian pesanan. Submodel evaluasi kelayakan jumlah pesanan dan kemampuan proses dijalankan dengan menggunakan aturan rule base yang diperoleh dari pendekatan sistem pakar. Submodel kalkulasi penyelesaian waktu pesanan diperoleh dari hasil penjadwalan pesanan pada industri kemasan karton. Kebaruan pada sub model ini adalah dihasilkannya suatu algoritma penjadwalan pesanan menggunakan algoritma genetika pada lantai produksi flowshop yang cukup kompleks dengan ciri-ciri : hybrid, flexible, mesin-mesin tidak identik yang ditetapkan untuk job tertentu machine eligibility dan adanya kasus subkontrak yang dimungkinkan pada setiap tahapan proses stage. Model kalkulasi harga terdiri dari submodel perhitungan biaya, dan sub model perhitungan harga pesanan. Sub model perhitungan biaya pesanan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan Activity Based Costing ABC, sedangkan harga pesanan perunit ditetapkan berdasarkan total biaya pesanan setelah memperhitungkan margin keuntungan dan pajak. Proses verifikasi dilakukan dengan cara menginput beberapa jenis pesanan ke dalam model dan mengecek logika serta jalannya model, sedangkan proses validasi dilakukan dengan melakukan validasi terhadap model konseptual menggunakan teknik face validity dan trace validity. Selain validasi model konseptual, juga dilakukan validasi operasional pada model kalkulasi harga untuk menguji akurasi dari output model yang dihasilkan. Dari hasil proses verifikasi dan validasi model, dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan telah sesuai dengan tujuan penelitian untuk meningkatkan efisiensi proses penerimaan pemesanan dan memberikan informasi yang lebih akurat kepada konsumen mengenai status pesanan.

8.2 Saran

Model Proses Penerimaan Pesanan ini perlu dikembangkan dan diaplikasikan pada industri pengemasan secara lebih luas, ataupun pada industri lain yang berproduksi berdasarkan pesanan dan bersifat mass customization seperti pada industri kemasan karton ini. Bagian dari model ini, yaitu sub model evaluasi kemampuan produksi dan model penentuan waktu penyelesaian pesanan juga dapat dikembangkan untuk diaplikasikan pada industri jenis lain yang memiliki karakteristik lantai produksi yang hampir sama. Disamping itu perlu adanya integrasi sistem penerimaan pesanan dengan sistem rantai pasokan yang terdapat pada industri kemasan sehingga akurasi informasi pesanan yang diberikan kepada konsumen berkaitan dengan waktu penyelesaian pesanan dan, harga dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Aly AA. 2007. Applying Genetic Algorithm in Query Improvement Problem. www.foibg.comijitkijitk-vol01ijitk01-4-p02.pdf [3 Juli 2008]. Anderson DM. 1998. Agile Product Development for Mass Customization. New York: McGraw-Hill. Attar AA. 1991. Rule Induction from Mythology to Methodology. Di dalam : Graham IM dan Milne RW, editor. Research and Development in Expert System VIII”. Proceedings of Expert System 91, the 11 th Annual Technical Conference of the British Computer Society Specialist Group on Expert Systems . London, Sept 1991. Cambridge: University Press. hlm 85-99 Autry CW, Zacharia ZG dan Lamb CW. 2008. A Logistics Strategy Taxonomy. Journal of Business Logistics, Vol. 29, No. 2. Baker KR. 1974. Introduction to Sequencing and Scheduling. Canada: John Wiley Sons, Inc. Bedworth DD. dan Bailey JE. 1987. Integrated Production Control System. Singapore: John Wiley Sons, Inc. Bharat Book Boureau. 2012. Packaging Industry Outlook in Indonesia : Market Size, Key Trends, Drivers, and Challenges to 2016. http:www.prlog.org11775222- packaging-industry-outlook-in-indonesia- market-size-key-trends-drivers-and-challenges-to-2016.html [20 Jan 2012] Bowersox DJ, Closs DJ dan Cooper MB. 2002. Supply Chain Logistics Management . New York: McGraw-Hill and Irwin. Cakravastia A dan Nakamura N. 2002. Model for negotiating the price and due date for a single order with multiple suppliers in a make-to-order environment. Int. J.Prod. Res., Vol. 40, no. 14: 3425-3440 . Cheng K, Pan PY.dan Harrison DK. 2000. The Internet as a Tool with Application to Agile Manufacturing: a Web Based Engineering Approach and Its Implementation Issues. Int. J. Prod. Res., 38 12 : 2743-2759 Coles R, Dowell DM. dan Kirwan MJ. 2003. Food Packaging Technology. London: Blackwell Publishing, CRC Press. Conwell CL et al. 2000. Capability maturity models support of modelling and simulationverification, validation, and accreditaion. Di dalam: Joines JA et al, editor. Proceedings of the 2000 Winter Simulation Conference. Cox E. 2005. Fuzzy Modeling and Genetic Algorithms for Data Mining and Exploration . USA: Morgan Kaufman Publishers. [Dirjen Industri Agro dan Kimia Depperin] Dir. Jend. Ind. Agro dan Kimia Dep perin. 2009. Roadmap Industri Kertas. [DIS] Digital Information Services. 2011. Packaging and Paper and Cardboard Boxes Manufacturing in Indonesia, Indonesia Industry Report and Market Research, Industry Code : C3412, February 23, 2011. http:www.disb2b.comfront industryreport.php?klui=K3412. [20 Jan 2012] Ebadian MR., Jolai F, Torabi SA, Tavakkoli-Moghaddam R. 2008. A new decision-making structure for the order entry stage in make-to-order environments. Int. J. Prod. Econ., Vol. 111: 351 –367 Egri P, Kovacs A, Markus A, dan Vancza J. 2004. Project-Oriented Approach to Production Planning and Scheduling in Make-To-Order Manufacturing. Prod. Syst. and Inf. Eng., 2 : 23-36. Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem, Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Bogor: IPB Press. FEEFCO – ESBO. 2007. International fibreboard case code. http: www. fefco.orgfileadminfefcocodesFEFCO ESBO code of design.pdf. Belgium - Nederland: Feefco - Esbo Fogarty DW, Blackstone JH, Hoffman TR, 1991. Production and Inventory Management. Cincinnati: South Western Publishing Co. Forgionne G et al. 2006. Decision-Making Support ystems. Di dalam : Gupta JND, Forgionne G, Mora M, editor. Intelligent Deciion Making Support System . London : Springer-Verlag. Framinan JM dan Leisten R. 2007. A note on “A DSS approach to managing customer enquiries for SMEs at the customer enquiry stage. Int. J. Production Economics 109: 254-255. Gen M dan Cheng R 1997. Genetic Algorithms and Engineering Design. New York: John Wiley Sons, Inc. Giarratano JE dan Riley G. 2005. Expert Systems: Principles and Programming. 4 th Edition. Thompson Course Technology. Goldberg D. 1989. Genetic Algorithms in Search, Optimization and Machine Learning . Reading, MA: Addison-Wesley. Hendry LC, Kingsman BG, 1989. Production planning systems and their applicability to make-to-order companies. European J. of Operation Research 40: 1 –15. Horngren CT, Datar SM, Foster G. 2003. Akutansi Biaya. Penekanan Managerial. Jilid 1. P.A. Lestari, S.E. penerjemah. Jakarta: Penerbit Erlangga. Terjemahan dari Cost Accounting, A Managerial Emphasis. 11th edition. [ICG] Independent Carton Group. 2003. The ABC’s of Folding Carton Substrates. [IPF] Indonesian Packaging Federation. 2009. Indonesia Country Report 2009. http:www.asianpackaging.orgmainfilesIndonesia20IPF20Country 20Report202009.pdf. [20 Jan 2012] Jin ZH, Ohno K, Ito T, Elmaghraby SE. 2002. Scheduling hybrid flowshop in printed circuit board assembly lines. POMS Series in Technology and Operations Management , Vol. 11. Kingsman B et a l. Responding to customer enquiries in make-to-order companies: Problem and solutions. Int. J. Production Economics 1996. Vol. 46-47: 219-231. Kirchey ET, Kadipasaougluz SN, Khumalawa BM. 2005. Maximizing supply chain profits with effective order management: integration of Activity- Based Costing and Theory of Constraints with mixed-integer modelling. Int.J. of Prod. Res. , Vol. 43, No. 7: 1297 –1311. Kurz ME dan Askin RG. Comparing scheduling rules for flexible flow lines. International J. of Prod. Economics , 2003. Vol. 85: 371 –388. www. elsevier.com. Kusiak A. 1990. Intelligent Manufacturing Systems. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Kusumadewi S. 2003. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Kirwan MJ. 2005. Paper and Paperboard Packaging Technology. UK: Blackwell Publishing Ltd. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: PT. Grasindo. Marimin. 2005. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar Dalam Teknologi Manajerial. Bogor: IPB Press. Martis MS. 2006. Validation of Simulation Based Models: A Theoretical outlook. The Electronic Journal of Business Research Methods 41:39 -46, available online at www.ejbrm.com. McCarthy, Brabazon, Bramham. 2003. Fundamental modes of operation for mass customization. International Journal of Production Economics, No. 85: 289-304. Michalewicz. 1996. Genetic Algoritms + Data Structure = Evolution Programs. 3 rd edition. New York: Springer. Morton TE dan Pentico DW. 1993. Heuristic Scheduling Systems: With Applications to Production Systems and Project Management . John Wiley Sons, Inc. Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ke 2, Yogyakarta : STIE YKPN. Nicholas JM. 1998. Competitive Manufacturing Management. Singapore : McGraw-Hill. Odouza CF dan Xiong MH. 2009. A decision support system framework to process customer order enquiries in SMEs. Int. J. Adv. Manuf. Technol 42 : 398-407. Olvera CM. 2009. Reference Model of the manufacturing execution activity in make-to-order environments, Int. J. of Prod.Research,.Vol. 47 No. 6, 1635- 1659. Taylor Francis Group. [PPC] Paperboard Packaging Council. How to Make a Folding Carton. Pinedo M dan Chao X. 1999. Operations Scheduling with Applications in Manufacturing and Services . Singapore: IrwinMcGraw-Hill. Prasetyowibowo B. 2002. Manajemen Desain. Bandung: Yayasan Delapan – Sepuluh. Rajkumar R dan Shahabudeen P. 2009. An improved genetic algorithm for the flowshop scheduling problem. Int. J. of Prod. Res., Vol. 47, No. 1: 233- 249, Taylor Francis. Raaymakers WHM, Wejters AJMM. 2003. Makespan estimation in batch process industries: A comparison between regression analysis and neural networks. European J. of Operational Res., No. 145: 14-30. Ruiz R, Maroto C. 2006. A genetic algorithm for hybrid flowshop with sequence dependent setup times and machine eligibility. European J. of Operational Research , V. 169: 781-800.