Kotak Karton Gelombang Corrugated Box

kebutuhan manusia seperti pakaian dan sepatu secara tradisional dibuat setelah pesanan diterima. Akan tetapi produksi pada waktu itu sebagian besar dilakukan secara manual dan dalam jumlah terbatas sehingga lebih tepat diistilahkan sebagai sistem operasi berdasarkan keahlian manual craft production Nicholas, 1998. Adanya revolusi industri dan kemajuan teknologi, lambat laun merubah sistem produksi berdasarkan pesanan ini menjadi sistem produksi massal make-to- stockMTS yang sebagian besar proses produksinya telah menggunakan bantuan teknologi. Selama hampir dua abad sistem produksi massal telah mampu memenuhi produk-produk kebutuhan manusia dalam jumlah besar dan kapanpun diperlukan tanpa perlu melalui proses pemesanan dan waktu menunggu selama produk diproduksi. Paradigma yang terjadi dalam dua dekade terakhir telah memunculkan adanya pergeseran kebutuhan manusia. Sistem produksi MTS untuk produk- produk tertentu dipandang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan spesifik dari manusia. Sekarang, dengan semakin banyaknya produk membanjiri pasaran, pembeli dihadapkan dengan banyak sekali pilihan sehingga mereka mempunyai posisi tawar yang semakin tinggi. Tingkat persaingan di antara perusahaan sejenis telah mendorong terjadinya proses jual beli yang berorientasi pelanggan customer-driven-market. Dengan semakin banyaknya keinginan spesifik pembeli yang harus dipenuhi oleh produsen, dalam beberapa tahun terakhir, sistem produksi dengan karakteristik MTO mulai banyak diaplikasikan pada beberapa jenis produk. Namun karakteristik sistem produksi MTO dewasa ini sedikit berbeda dengan sistem MTO pada masa sebelumnya, dimana sistem produksi MTO yang berkembang dewasa ini juga mengakomodasi kemampuan untuk tetap berproduksi secara massal dengan tidak lagi mengandalkan produksi manual. Sistem produksi dengan karakteristik seperti ini juga disebut sebagai sistem produksi mass customization MC. Sistem Produksi MC secara singkat diartikan sebagai produksi massal barang-barang atau jasa yang dibuat secara khusus spesifik untuk satu pelanggan Anderson, 1998. Dalam kenyataannya suatu perusahaan seringkali mengadaptasi lebih dari satu sistem produksi dalam proses produksinya. Di samping berproduksi secara MTO untuk beberapa variasi produk, perusahaan juga bisa saja menghasilkan variasi produk lainnya yang diproduksi berdasarkan sistem MTS. Industri kemasan karton adalah salah satu industri yang menerapkan prinsip MTO dalam proses produksinya. Seringkali pembeli industri kemasan karton merupakan pembeli perorangan atau perusahaan yang ingin memesan kemasan dengan desain khusus untuk produk mereka yang dijual secara massal, sehingga produk kemasan karton juga dikategorikan sebagai produk mass customization . Pada beberapa industri kemasan besar, pendekatan MTO maupun MTS bisa digunakan secara bersamaan. Pendekatan MTS digunakan untuk proses pembuatan karton gelombang tanpa cetak dengan bentuk yang standar, sedangkan pendekatan MTO digunakan untuk mengerjakan pesanan produk-produk dengan desain spesifik yang berasal dari konsumen. Walaupun cukup banyak perusahaan menjalankan sistem produksi yang berorientasi MTO, namun belum banyak tulisan yang mengulas secara lengkap model dan sistem pengambilan keputusan untuk industri MTO ini. Olvera 2009 membuat model referensi untuk operasi manufaktur pada industri yang berorientasi MTO Gambar 3. Model ini mengklasifikasikan aktivitas manufaktur menjadi empat aktivitas, yaitu mempersiapkan order yang akan diproduksi A1, mengirimkan dan menjadwalkan order yang akan diproduksi ke lantai produksi A2, pelaksanaan produksi A3 dan menutup order A4. Setiap aktivitas kemudian didekomposisi menjadi sub-aktivitas - sub- aktivitas. Model juga menggambarkan input dan output dari masing-masing aktivitas serta aliran informasi yang dibutuhkan dan diolah pada setiap aktivitas maupun sub-aktivitas. Informasi ataupun data yang dipertimbangkan dalam pelaksanaan aktivitas manufaktur pada model ini antara lain daftar bahan baku Bill of Material, BOM, urutan proses, kebutuhan dan ketersediaan kapasitas, ketersediaan material, produk yang selesai diproduksi, dan kendala waktu penyelesaian. Hasil validasi menunjukkan bahwa model ini cukup valid dalam menggambarkan aktivitas manufaktur dan aliran informasi pada industri yang berbasiskan MTO. Kekurangan dari model ini adalah pada strukturnya yang masih bersifat generik dan sangat umum untuk berbagai macam industri, sehingga dibutuhkan proses adaptasi untuk diaplikasikandikembangkan pada suatu industri. Kekurangan lainnya adalah bahwa model ini terlalu menekankan pada aktivitas manufaktur setelah order diterima dan tidak ada suatu prosedur untuk mengevaluasi dan menguji kelayakan order yang akan diproduksi. Model juga tidak menguraikan bagaimana cara mengorganisasikan order yang cukup bervariasi sehingga bisa menimbulkan kesulitan dalam proses penjadwalan dan pengaturan sumberdaya untuk proses produksinya. Buat Pesanan Perintah pelaksanaan pesanan release production order Pelaksanaan pengerjaan Pesanan Menutup mengakhiri pesanan Rencana pesanan Info kendala waktu Info BOM Info urutan proses Info material kapasitas Kendala biaya Status update kejadian Perintah jadwal ulangWIP Status update kejadian Pesanan selesai Pesanan yg telah diproses Pesanan yg akan diproduksi Pesanan yg dikerjakan Gambar 3 Model Referensi Operasi Manufaktur Pada Perusahaan MTO Olvera, 2009. Egri et al. 2004 mengusulkan model sistem produksi yang terdiri dari dua tahapan, yaitu tahap perencanaan produksi dan tahap penjadwalan pada industri manufaktur MTO. Pada model ini setiap order produk dianggap sebagai suatu proyek, di mana setiap proyek memiliki batas waktu kapan harus mulai dan selesai. Setiap order pekerjaan memerlukan satu atau lebih sumberdaya, akan tetapi intensitas pelaksanaan aktivitas bisa bervariasi sepanjang waktu dan pelaksanaan suatu aktivitas dapat disisipi aktivitas lain preemptive. Input dari tahap perencanaan produksi adalah daftar pesanan pelanggan dalam bentuk master production schedule MPS, BOM, routing urutan proses, waktu proses dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk setiap operasi, dan jadwal