Sebagian besar karton lipat berbentuk persegi empat. Jenis produk yang akan dikemas, metode pengisian dan cara karton didistribusikan, dipajang dan
digunakan akan mempengaruhi dimensi dan rancangan karton. Karton lipat dibuat dengan tahapan: pertama, desain permukaan karton diprint pada lembaran
papan kertas, selanjutnya setiap karton dipotong dan ditekuk menurut pola yang sudah dibuat. Kemasan karton yang sudah dipotong dan berbentuk lembaran bisa
dikirim langsung ke pengepakan, atau sebagian dari lembaran dilipat pada bagian sisinya dan dikirimkan dalam bentuk lipatan. Terdapat proses tambahan yang
digunakan dalam membuat karton lipat, tergantung kepada desain kemasan. Proses tambahan ini antara lain pengkilapan varnishing, pelapisan dengan panas
heat seal coating, embossing, pembubuhan timah panas hot foil stamping dan pembuatan jendela pada kemasan window patching Coles et al, 2003.
2.3 Kotak Karton Gelombang Corrugated Box
Jenis kemasan ini adalah kemasan kertas yang berukuran paling besar dan biasanya digunakan untuk proses pengangkutan dan penyimpanan. Pada sektor
retail, kotak atau landasan tray yang terbuat dari karton gelombang digunakan sebagai kemasan kedua yang mewadahi kemasan pertama. Demikian juga pada
industri makanan, jenis kemasan ini digunakan untuk mewadahi kemasan pertama yang terdiri dari 6 atau 12 unit. Katon gelombang bisa terbuat dari kertas kraft asli
yang tidak mengalami proses pemutihan unbleached virgin kraft liner, 100 terbuat dari kertasserat daur ulang atau campuran antara keduanya. Berat
kemasan berkisar antara 115 sampai 400 gm
2
. Proses manufaktur kemasan karton gelombang memiliki model matematik yang didasarkan kepada material
standar, tipe gelombang, dimensi dan berat kandungan yang dapat memprediksi kekuatan tekan kemasan Coles, Dowell dan Kirwan, 2003.
Kotak karton gelombang sejauh ini merupakan kemasan kertas yang terbanyak digunakan dihitung dari tonase pemakaiannya. Berdasarkan susunan
konstruksinya, menurut TAPPI 2001 terdapat 4 empat jenis lembaran sheet yang merupakan bahan baku dari karton gelombang, yaitu :
Single face . Single face merupakan lembaran kertas gelombang yang dilapisi
oleh satu lembar kertas datar flat. Single face biasa diproduksi dalam
bentuk gulungan dan kadang-kadang digunakan sebagai bantalan bagi produk yangmudah pecah seperti bola lampu.
Single wall . Single wall terdiri tiga lapis kertas dimana satu lapis kertas
gelombang dilapisi oleh dua lembar kertas pada kedua sisinya. Double wall
. Jenis sheet ini memiliki lima lapis kertas yang terdiri dari dua lembar kertas gelombang yang dilapisi oleh tiga lembar kertas pada bagian
luar dan diantara kedua kertas gelombang. Triple wall
. Terdiri dari tujuh lapis kertas, yang terdiri dari tiga lembar kertas gelombang yang dilapisi oleh empat lembar kertas flat.
Jenis kertas yang biasa digunakan sebagai bahan baku karton gelombang adalah kertas kraft dan kertas medium. Kertas kraft digunakan sebagai kertas
pelapis bagian luar dan di antara kertas yang bergelombang, sedangkan kertas medium digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat lembaran bergelombang.
Kertas kraft atau biasa disebut liners terdiri dari beberapa macam warna, yaitu kertas kraft coklat, putih atau lurik. Kertas kraft bisa terbuat dari 100 persen pulp
serat asli, campuran antara pulp dengan kertas daur ulang, atau 100 persen kertas daur ulang. Kertas kraft yang paling banyak digunakan adalah kertas kraft coklat.
Kertas kraft coklat merupakan kertas kraft yang belum mengalami proses pemucatan unbleached untuk menghilangkan warna, sedangkan kertas kraft
putih adalah kertas kraft yang mengalami proses pemucatan bleached. Kertas kraft lurik merupakan campuran antara kertas kraft yang mengalami proses
pemucatan dengan yang tidak Kirwan, 2005; TAPPI, 2001. Kertas medium sebagai bahan dasar karton gelombang terbuat dari serat
kertas hasil daur ulang yang melalui proses mekanikal dan kimia. Karakteristik karton gelombang ditentukan oleh konfigurasi gelombang yang terdiri dari tinggi
gelombang dan jumlah gelombang per satuan panjang kertas flute. Di samping jenis kertas dan jumlah lapisan, faktor lain yang tidak kalah penting dalam
menentukan karakteristik karton gelombang adalah profil atau konfigurasi gelombang yang terdapat pada karton tersebut. Jenis-jenis flute yang terdapat
pada karton gelombang diklasifikasikan berdasarkan huruf. Flute A, B dan C merupakan jenis flute yang umum terdapat pada karton gelombang dan memiliki
ukuran tinggi gelombang antara 2,0 sampai 4,8 mm. Flute jenis E, F, G, N dan O
merupakan flute yang biasa terdapat pada karton gelombang yang lebih tipis dengan tinggi flute berkisar antara 0,3 sampai 1,8 mm ICG, 2003. Di Indonesia
jenis flute yang lazim digunakan adalah flute jenis B, C dan E. Proses pembuatan karton gelombang dilakukan pada mesin yang disebut
corrugator . Suatu lini mesin corrugator yang modern mampu menghasilkan
karton gelombang dengan kecepatan 1000 ftmenit.
2.4 Sistem Pemrosesan Pesanan
Pemrosesan pesanan adalah suatu aktivitas pertukaran informasi yang dibutuhkan di antara para anggota dari suatu rantai pasok supply chain yang
terlibat dalam distribusi atau jual beli suatu produk. Aktivitas utama dari manajemen pemesanan adalah meneliti dan menentukan kualifikasi dari setiap
pesanan yang masuk Bowersox et al. 2002. Sistem pemrosesan pesanan merupakan salah satu bagian penting dari
sistem logistik. Pesanan yang datang dari konsumen akan menggerakkan seluruh bagian dalam perusahaan untuk dapat memenuhi pesanan tersebut dalam waktu
yang tepat dengan spesifikasi dan kualitas produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk bisa memenuhi permintaan konsumen, dibutuhkan suatu sistem
komunikasi dan informasi yang efisien. Sistem informasi dan pemrosesan pesanan yang efisien memainkan peranan penting dalam upaya memenuhi dan
melayani kebutuhan konsumen dengan biaya yang kompetitif. Menurut Stock dan Lambert 2001, siklus proses pemesanan dimulai
sejak diberikannya pesanan order dan berakhir ketika diterimanya pesanan oleh konsumen. Siklus pemesanan terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1 persiapan dan
penawaran pesanan, 2 Penerimaan dan input pesanan, 3 pemrosesan pesanan, 4 pengambilan dan pengepakan di gudang, 5 pengiriman pesanan, dan 6
penerimaan dan pembongkaran unloading pesanan oleh konsumen Gambar 2. Ketika suatu perusahaan menerima pesanan dan menginputnya ke dalam
sistem pemrosesan pesanan, sistem harus mampu membuat beberapa pengecekan untuk menentukan : 1 apakah produk yang diminta tersedia dalam jumlah yang
dipesan, 2 apakah batas kredit konsumen mencukupi untuk sejumlah pesanan