48 Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa kapal-kapal kelompok alat tangkap statis pada
saat intact stability memiliki kisaran vanishing angle antara 31
o
- 143
o
dengan rata- rata sudut sebesar 103,67
o
. Kemudian pada kondisi un-intact stability memiliki sudut kebasahan dek flooding angle berkisar antara 9
o
– 36
o
dengan rata-rata sudut sebesar 22,92
o
. Perbedaan besar sudut antara vanishing angle saat kondisi intact stability dengan flooding angle pada saat kondisi un-intact stability adalah rata-rata
sebesar 80.75
o
dengan persentase selisih sudut 78 . Perbedaan persentase sudut ini menunjukkan bahwa batas maksimum
sudut titik kritis kapal-kapal kelompok alat tangkap statis yang diteliti berada jauh lebih kecil dari besarnya sudut pada saat
kondisi intact stability. Dari Tabel 2 di atas terlihat juga bahwa besarnya sudut GZ maksimum pada
kondisi intact stability berkisar antara 14
o
- 72
o
dengan rata-rata sudut sebesar 49,58
o
dan pada kondisi un-intact stability berkisar antara 9
o
– 36
o
dengan rata-rata sudut sebesar 22,92
o
. Oleh karena kapal-kapal kelompok alat tangkap statis yang di teliti tidak kedap air maka kondisi intact stability tidak terpenuhi sehingga sudut GZ
maksimum berada pada flooding angle-nya dengan persentase perbedaan sudut GZ maksimum 54 dan rata-rata perbedaan besar sudut GZ maksimum sebesar 26,66
o
. Hal ini juga berlaku sama untuk nilai lengan pengembali GZ maksimum pada kondisi
intact stability yang berkisar antara 0,04 m - 0,87 m dengan rata-rata nilai GZ maksimum sebesar 0,42 m dan pada kondisi un-intact stability berkisar antara 0,02 m
– 0,46 m dengan rata-rata nilai GZ maksimum sebesar 0,24 m yaitu berada pada flooding angle-nya dengan persentase perbedaan nilai lengan pengembali GZ
maksimum 43 dan rata-rata perbedaan nilai lengan pengembali GZ maksimum sebesar 0,18 m. Adapun untuk nilai tinggiradius metacentre GM berkisar antara
0,27 m – 1,01 m dengan tinggi GM rata-rata sebesar 0,61 m.
4.2.1 Stabilitas statis berdasarkan perbedaan bentuk kasko
Kapal-kapal kelompok alat tangkap statis yang diteliti memiliki empat jenis bentuk kasko yang berbeda. Perbedaan ini terutama terlihat pada bagian midship-nya.
Perbedaan bentuk kasko menyebabkan stabilitas yang dimiliki kapal juga berbeda.
49 Keempat jenis bentuk kasko tersebut adalah U - bottom, round bottom, round flat
bottom dan akatsuki bottom. Pada Gambar 17 disajikan grafik hubungan antara bentuk kasko kapal kelompok static gear dengan vanishing angle saat kapal dalam
kondisi intact stability dan flooding angle saat kapal dalam kondisi un-intact stability. Adapun nilai- nilai stabilitas statis berdasarkan bentuk kasko dapat dilihat pada
lampiran 2.
Gambar 17. Nilai vanishing angle kondisi IS dan flooding angle kondisi UIS berdasarkan perbedaan bentuk kasko
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa bentuk kasko U-bottom memiliki kisaran vanishing angle pada kondisi intact stability antara 104
o
– 143
o
dengan rata- rata sudut sebesar 121,83
o
dan memiliki kisaran flooding angle pada kondisi un-intact stability antara 12
o
– 36
o
dengan rata-rata sud ut sebesar 23,83
o
. Persentase perbedaan vanishing angle pada saat intact stability dengan flooding angle pada saat un-intact
stability sebesar 80 . Hal ini berarti terjadi perubahan sudut dari kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability kondisi sebenarnya sebesar 98
o
. Bentuk kasko round bottom memiliki kisaran vanishing angle pada kondisi intact stability antara
31
o
– 94
o
dengan rata-rata sudut sebesar 70,67
o
dan flooding angle pada kondisi un- intact stability berkisar antara 9
o
– 28
o
dengan rata-rata sudut sebesar 20
o
. Persentase perbedaan vanishing angle pada saat intact stability dengan flooding angle pada saat
20 40
60 80
100 120
140 160
LL 4 LL 5
LL 1 LL 3
PL GNT 1
TRN GNT 2
CR PU
BL LL 2
U - bottom Round bottom
Round flat bottom Akatsuki bottom
Bentuk kasko kapal
Kondisi IS Kondisi UIS
Sudut oleng derajat
50 un-intact stability sebesar 72 . Hal ini menunjukkan adanya perubahan sudut dari
kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability kondisi sebenarnya sebesar 50,67
o
. Bentuk kasko berikutnya adalah bentuk round flat bottom. Bentuk round flat
bottom dimiliki oleh kapal Pancing ulur PU dan kapal Bubu lipat Jakarta Utara BL dari kapal-kapal kelompok static gear yang diteliti. Bentuk kasko round flat bottom
memiliki kisaran vanishing angle pada kondisi intact stability sebesar 84
o
- 89
o
dan pada kondisi un-intact stability memiliki kisaran flooding angle antara 23
o
- 24
o
. Persentase perbedaannya mencapai 73 atau terjadi perub ahan sudut sebesar 63
o
. Untuk bentuk kasko akatsuki bottom hanya dimiliki oleh kapal Long line 40 GT Bali
LL dengan vanishing angle pada kondisi intact stability sebesar 128
o
dan pada kondisi un-intact stability memiliki flooding angle sebesar 25
o
dengan persentase perbedaan mencapai 80 dan terjadi perubahan sudut sebesar 103
o
. Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa bentuk U-bottom dan
akatsuki bottom memiliki nilai vanishing angle pada kondisi intact stability dan flooding angle pada kondisi un-intact stability yang lebih besar dibandingkan dengan
dua bentuk kasko lainnya. Sudut GZ maksimum kapal-kapal kelompok alat tangkap statis juga mengalami
perbedaan sesuai dengan perbedaan bentuk kasko. Sudut GZ maksimum adalah sudut yang menimbulkan lengan pengembali GZ yang maksimumterbesar. Berikut ini
disajikan grafik hubungan antara bentuk kasko kapal kelompok alat tangkap statis dengan sudut GZ maksimum pada saat kapal dalam kondisi intact stability dan un-
intact stability.
51
Gambar 18. Sudut GZ maksimum kondisi IS dan UIS berdasarkan perbedaan bentuk kasko
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa bentuk kasko U-bottom pada kondisi intact stability memiliki kisaran sudut pada GZ maksimum antara 39
o
– 72
o
dengan rata-rata sudut pada GZ maksimum sebesar 55
o
. Adapun kisaran sudut pada GZ maksimum pada kondisi un-intact stability antara 12
o
– 36
o
dengan rata-rata sudut pada GZ maksimum sebesar 23,83
o
. Persentase perubahannya mencapai 57 atau terjadi perubahan sudut pada GZ maksimum dari kondisi intact stability ke un-intact
stability kondisi sebenarnya sebesar 31,17
o
. Sudut pada GZ maksimum untuk bentuk kasko round bottom berkisar antara
14
o
– 51
o
dengan rata-rata sudut pada GZ maksimum sebesar 38
o
pada kondisi intact stability dan kisaran sudut pada GZ maksimum antara 9
o
– 28
o
dengan rata-ratanya sebesar 20
o
pada kondisi un-intact stability. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sudut pada GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability
kondisi sebensrnya sebesar 47 atau 18
o
. Adapun bentuk kasko round flat bottom memiliki sudut pada GZ maksimum berkisar antara 39
o
- 48
o
pada kondisi intact stability dan berkisar antara 23
o
- 24
o
pada kondisi un-intact stability kondisi sebensrnya. Persentase perbedaan sudut pada GZ maksimumnya mencapai 46 atau
sebesar 20
o
dari kondisi intact stability ke un-intact stability kondisi sebenarnya. Bentuk akatsuki bottom memiliki sudut pada GZ maksimum sebesar 64
o
pada kondisi
10 20
30 40
50 60
70 80
LL 4 LL 5
LL 1 LL 3
PL GNT 1
TRN GNT 2
CR PU
BL LL 2
U - bottom Round bottom
Round flat bottom Akatsuki bottom
Bentuk kasko kapal
Kondisi IS Kondisi UIS
Sudut pada GZ maks derajat
52 intact stability dan 25
o
pada kondisi un-intact stability, dengan persentase perubahannya 61 atau sebesar 39
o
dari kondisi intact stability ke un-intact stability kondisi sebenarnya.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa bentuk U-bottom dan akatsuki bottom pada kondisi intact stability dan un-intact stability memiliki sudut
pada GZ maksimum yang lebih besar dibandingkan dengan dua bentuk kasko lainnya. Kapal-kapal kelompok alat tangkap statis dalam melakukan operasinya
mengalami berbagai kemiringan kapal, sehingga setiap kapal harus memiliki kemampuan untuk dapat kembali ke posisi semula. Kemampuan kapal yang optimal
untuk dapat kembali ke posisi semula inilah yang disebut dengan lengan pengembali GZ maksimum. Lengan pengembali GZ maksimum dalam berbagai bentuk kasko
pada saat kondisi kapal dalam intact stability dan un-intact stability dapat disajikan pada grafik di bawah ini.
Gambar 19. Nilai GZ maksimum kondisi IS dan UIS berdasarkan perbedaan bentuk kasko
Gambar 19 memperlihatkan bahwa nilai kisaran GZ maksimum untuk bentuk kasko U-bottom pada kondisi intact stability adalah 0,34 m – 78 m dengan nilai GZ
maksimum rata-rata sebesar 0,57 m dan pada kondisi un-intact stability kondisi sebenarnya adalah berkisar antara 0,21 m – 0,46 m dengan nilai GZ maksimum rata-
rata sebesar 0,31 m. Persentase perbedaan nilai GZ maksimum antara kondisi intact
GZ maksimum m
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
LL 4 LL 5
LL 1 LL 3
PL GNT 1
TRN GNT 2
CR PU
BL LL 2
U - bottom Round bottom
Round flat bottom Akatsuki bottom
Bentuk kasko kapal
Kondisi IS Kondisi UIS
53 stability dengan un-intact stability kondisi sebensrnya adalah 45 . Hal ini berarti
terjadi perubahan nilai GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi un- intact stability kondisi sebensrnya sebesar 0,26 m.
Bentuk kasko round bottom memiliki kisaran nilai GZ maksimum pada kondisi intact stabiliy 0,04 m – 0,19 m dengan nilai rata-rata GZ maksimum sebesar 0,09 m
dan nilai GZ maksimum pada kondisi un-intact stability kondisi sebenarnya berkisar antara 0,02 – 0,14 m dengan nilai rata-rata GZ maksimum sebesar 0,07 m.
Persentase perbedaan nilai GZ maksimum pada kedua kondisi tersebut 28 atau terjadi perubahan nilai sebesar 0,03 m. Untuk bentuk kasko round flat bottom
memiliki nilai GZ maksimum berkisar antara 0,21 m - 0,37 m pada kondisi intact stability dan 0,13 m – 0,28 m pada kondisi un-intact stability kondisi sebenarnya
dengan persentase perbedaan 28 atau terjadi perubahan nilai GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi sebenarnya un-intact stability sebesar 0,08 m.
Nilai GZ maksimum yang dimiliki oleh bentuk kasko akatsuki bottom sebesar 0,72 m pada kondisi intact stability dan 0,41 m pada kondisi un-intact stability kondisi
sebenarnya dengan persentase perbedaan 43 atau terjadi perubahan nilai GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi sebenarnya un-intact stability
sebesar 0,31 m. Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa bentuk U-bottom pada
kondisi intact stability dan un-intact stability memiliki nilai GZ maksimum yang lebih besar dibandingkan dengan tiga bentuk kasko lainnya.
Nilai GM merupakan nilai yang diukur dari titik G gravity ke titik M metacentre. Nilai GM untuk setiap bentuk kasko dapat dilihat pada Gambar 20 di
bawah ini.
54
Gambar 20. Nilai GM berdasarkan perbedaan bentuk kasko
Nilai GM yang dimiliki oleh bentuk kasko U-bottom berkisar antara 0,58 m – 1,01 m dengan rata-rata sebesar 0,78 m. Bentuk kasko round bottom memiliki kisaran
nilai GM antara 0,27 m – 0,35 m dengan rata-rata sebesar 0,30 m. Nilai GM untuk bentuk kasko round flat bottom berkisar antara 0,38 m – 0,39 m. Adapun untuk
bentuk kasko akatsuki bottom memiliki nilai GM sebesar 0,96 m. Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa bentuk U-bottom memiliki
nilai GM yang lebih besar dibandingkan dengan tiga bentuk kasko lainnya. Berdasarkan perbedaan jenis bentuk kasko, kapal-kapal kelompok alat tangkap
statis memiliki nilai stabilitas statis yang berbeda-beda. Dari nilai- nilai parameter stabilitas statis yang disajikan dalam beberapa grafik di atas, terlihat bahwa bentuk
kasko U-bottom dan akatsuki bottom memiliki stabilitas statis yang lebih baik dari bentuk kasko round flat bottom dan round bottom.
4.2.2 Stabilitas statis berdasarkan selang nilai BD