Uji normalitas Uji kesamaan dua varians Uji hipotesis

57

3.7.2.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Uji perbedaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok terkontrol dan kelompok 2 eksperimen mempunyai rata-rata yang sama atau tidak. 2 1 2 1 1 1 n n s x x t + − = ...................3.8 dengan Jika t tabel t hitung t tabel , dengan derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 - 2, taraf signifikan 5 artinya tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kedua kelas eksperimen Sudjana, 2002 : 243.

3.7.3 Analisis Data Tahap Akhir

Setelah kedua kelompok mendapat perlakuan yang berbeda kemudian diadakan post test. Dari post test tersebut diperoleh data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Tahapan analisis data tahap akhir meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan uji hipotesis.

3.7.3.1 Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan sebaran data populasi. Rumus yang digunakan adalah : h 2 h k 1 i 2 f f f χ − = ∑ = 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − + − = n n s n s n s 58

3.7.3.2 Uji kesamaan dua varians

Uji kesamaan dua varians bertujuan untuk mengetahui apakah kelas terkontrol dan kelas eksperimen mempunyai varians yang sama atau tidak. Rumus yang digunakan adalah : terkecil Varians terbesar Varians F =

3.7.3.3 Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji dua pihak dan uji satu pihak kanan. Uji dua pihak dan uji satu pihak kanan ini menggunakan uji t dengan berangkat dari data yang berdistribusi normal. a. Uji perbedaan dua rata-rata dua pihak Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas terkontrol dengan kelas eksperimen . Hipotesis yang digunakan : H : μ 1 = μ 2 H a : μ 1 ≠ μ 2 Sugiyono, 2006: 118 Jika varians kedua kelompok sama, maka rumus yang digunakan adalah: 2 1 2 1 1 1 n n s x x t + − = dengan : 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − + − = n n s n s n s Kriteria pengujian H 0, yaitu terima H jika -t tabel t hitung t tabel , dengan derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 - 2, taraf signifikan 5 Sudjana, 2002: 243. Jika t hitung 59 t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelas terkontrol dengan kelas eksperimen. b. Uji perbedaan dua rata-rata satu pihak kanan Uji satu pihak kanan digunakan untuk membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa hasil belajar fisika kelas terkontrol lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen. Hipotesis yang digunakan yaitu sebagai berikut: Ho : μ 1 ≤ μ 2 Ha : μ 1 μ 2 Soeprojo, 2007:8 Pengujian hipotesis menggunakan rumus uji t. Jika varians kedua kelompok sama, maka rumus uji t yang digunakan adalah : dengan : 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − + − = n n s n s n s Kriteria pengujian Ha diterima jika t hitung ≥ t 1- α n1+n2-2 taraf signifikan 5 . Hal ini berarti rata-rata hasil belajar fisika kelas eksperimens lebih baik dari rata-rata hasil belajar fisika kelas terkontrol Sudjana, 2002: 243. Analisis ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika. Peningkatan skor rata-rata pretes dan postes dihitung dengan menggunakan rumus gain rata-rata ternormalisasi, yaitu perbandingan gain rata-rata aktual dengan gain rata-rata maksimal. Gain rata-rata aktual adalah selisih skor rata-rata postes terhadap skor rata-rata pretes. Rumus 2 1 2 1 1 1 n n s x x t + − = 60 gain ternormalisasi sering disebut faktor-g atau faktor Hake adalah sebagai berikut: Keterangan: = Skor rata-rata pretes = Skor rata-rata postes Simbol dan masing-masing menyatakan skor rata-rata pretes dan postes setiap individu yang dinyatakan dalam persen. Besarnya faktor g dikategorikan sebagai berikut : Tinggi : g 0,7 atau dinyatakan dalam persen g 70 Sedang : 0,3 g ≤ 0,7 atau dinyatakan dalam persen 30 g ≤ 70 Rendah : g ≤0,3. atau dinyatakan dalam persen g ≤ 30 Wiyanto, 2008: 86.

3.7.3.4 Perhitungan Ketuntasan Belajar