Efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan bandul matematis pada siswa SMP dan SMA.

(1)

ABSTRAK

Emerentiana Astuti. 2015. Efektivitas Pemanfaatan Video dalam PembelajaranPokok Bahasan Bandul Matematis pada siswa SMP dan SMA. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini menghasiltan video potot bahasan bandul matematis dan bertujuan untut: 1)Mengetahui apatah pengembangan video dengan materi bandul matematis dapat meningtatan hasil belajar siswa. 2) Mengetahui efettivitas video berdasartan angtet. 3) Mengetahui apatah video dapat meningtattan teterampilan siswa dalam mempelajari materi bandul matematis.

Penelitian ini dilatsanatan di dua tempat, di Rangtasbitung dan di Yogyatarta pada bulan Maret-Mei 2015. Jenis penelitian ini merupatan penelitian pengembangan. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunatan pendetatan tuantitatif dan tualitatif. Peningtatan hasil belajar dilihat dari analisis tes hasil belajar sedangtan teterampilan siswa dilihat dari analisis LKS, angtet dan dotumentasi peneliti.

Hasil menunjutan: 1) Pengembangan media video dengan materi bandul matematis dapat meningtattan hasil belajar siswa SMP dan SMA. Hal ini terlihat dari persentase peningtatan nilai pretest-posttest mereta. Peningtatan siswa SMP sebesar 30% dan siswa SMA sebesar 7%. 2) Hasil analisis Kuisioner menunjutan bahwa efettivitas media video untut siswa SMP sebesar 73% dan siswa SMA sebesar 71%. 3) Pengembangan media video dapat mengembangtan teterampilan siswa dalam penguturan thususnya pada materi bandul matematis.


(2)

ABSTRACT

Emerentiana Astuti. 2015. The Effectiveness of the dse of Video in Learning the Mathematical Pendulum in Junior High School and Senior High School Students.Physic Education Study Programme, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research produce mathematical pendulum video and aims to: 1) tnow whether this development mathematic pendulum’s video can increase the result of student learning.2 ) to examine the effectiveness of video based on poll .3) tnow whether the video can improve the stills of students in studying mathematical pendulum matter’s .

This research was conducted in Rangtasbitung and Yogyatarta on March-May 2015. This research was a developmental research. The data collected from the research was analyzed by using the quantitative and qualitative research. The improvement of exam result was seen from analysis of learning evaluation test result and stills were seen from the analysis of LKS, questionnaire and research documentation.

The result of this research shows: 1) Thedevelopment of videos with mathematic pendulum as the main topic can increase the exam result of high school student. It can be shown from the pretest-postest percentage wich was achives by them. Junior high school is 30% and senior high school is 71%. 2) the result of the questionnaire analysis show that videos is effective to help students understanding the main topic. 73% for junior high school and 71% for senior high school. 3) the development of videos can develop students still in simple measurement especially in mathematic pendulum’s topic.


(3)

i

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN BANDUL MATEMATIS PADA SISWA SMP DAN SMA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Emerentiana Astuti 101424023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(4)

(5)

(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen untuk menyelesaikan

-NN-

Teruntuk : alm. Ignatius Sutikno,

Margaretha Sugatri, Raymundus Kresna, Alexander Gonsaga.


(7)

(8)

(9)

vii ABSTRAK

Emerentiana Astuti. 2015. Efektivitas Pemanfaatan Video dalam PembelajaranPokok Bahasan Bandul Matematis pada siswa SMP dan SMA. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini menghasilkan video pokok bahasan bandul matematis dan bertujuan untuk: 1)Mengetahui apakah pengembangan video dengan materi bandul matematis dapat meningkatan hasil belajar siswa. 2) Mengetahui efektivitas video berdasarkan angket. 3) Mengetahui apakah video dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mempelajari materi bandul matematis.

Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, di Rangkasbitung dan di Yogyakarta pada bulan Maret-Mei 2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Peningkatan hasil belajar dilihat dari analisis tes hasil belajar sedangkan keterampilan siswa dilihat dari analisis LKS, angket dan dokumentasi peneliti.

Hasil menunjukan: 1) Pengembangan media video dengan materi bandul matematis dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP dan SMA. Hal ini terlihat dari persentase peningkatan nilai pretest-posttest mereka. Peningkatan siswa SMP sebesar 30% dan siswa SMA sebesar 7%. 2) Hasil analisis Kuisioner menunjukan bahwa efektivitas media video untuk siswa SMP sebesar 73% dan siswa SMA sebesar 71%. 3) Pengembangan media video dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam pengukuran khususnya pada materi bandul matematis.


(10)

viii ABSTRACT

Emerentiana Astuti. 2015. The Effectiveness of the Use of Video in Learning the Mathematical Pendulum in Junior High School and Senior High School Students.Physic Education Study Programme, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research produce mathematical pendulum video and aims to: 1) know whether this development mathematic pendulum’s video can increase the result of student learning.2 ) to examine the effectiveness of video based on poll .3) know whether the video can improve the skills of students in studying mathematical pendulum matter’s .

This research was conducted in Rangkasbitung and Yogyakarta on March-May 2015. This research was a developmental research. The data collected from the research was analyzed by using the quantitative and qualitative research. The improvement of exam result was seen from analysis of learning evaluation test result and skills were seen from the analysis of LKS, questionnaire and research documentation.

The result of this research shows: 1) Thedevelopment of videos with mathematic pendulum as the main topic can increase the exam result of high school student. It can be shown from the pretest-postest percentage wich was achives by them. Junior high school is 30% and senior high school is 71%. 2) the result of the questionnaire analysis show that videos is effective to help students understanding the main topic. 73% for junior high school and 71% for senior high school. 3) the development of videos can develop students skill in simple measurement especially in mathematic pendulum’s topic.


(11)

ix

KATA PENGANTAR

Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama menulis skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah berkontribusi besar dalam proses pengerjaan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim M,Ed.,Ph.D., selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan sumbangan pemikiran dan arahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini membimbing penulis dalam perkuliahan.

3. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.

4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing, mendidik, membagikan ilmu, pengalaman hidup kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

5. Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu memperlancar studi penulis, atas keramahan dan kesabarannya selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.

6. Lutgardis Festidita Astiti, Desi Sasmita Nugraha, Sudek, Abel Amadeus Tios, Damar Parikesit, Jonathan Alvin, Laurentius Erlo Prasetyo, Alexander Gonsaga, Arwola, Sidqi, yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan membantu dalam kelancaran penelitian.


(12)

x

7. Mama tercinta untuk doa, dukungan material, nasehat dan kasih sayang. 8. Remon, Alex dan Nino yang selalu memberikan doa, mendukung dan

menghiburku dalam keadaan jenuh sekalipun.

9. Teman kelompok penelitian, Christina yang bersama – sama saling menyemangati, membantu serta berbagi ilmu.

10.Sahabat-sahabatku, Tinuk, Festi dan Desi yang telah memberikan semangat dan menjadi pendengar yang baik saat penulis berkeluh kesah. 11.Teman – teman Pendidikan Fisika angkatan 2010 Universitas Sanata

Dharma yang telah berjuang dalam kebersamaan guna menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satuyang telah membantudalam proses pembuatan skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, dan untuk itu saran serta kritik yang membangun senantiasa diharapkan.Semoga tulisan yang sederhana ini bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Yogyakarta, 22 Juni 2015

Penulis


(13)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah……… 3

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Batasan Masalah ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaran ... 6

A.2 Media audiovisual ... 6

A.3 Karakteristik media video…………. ... 7

A.4 Merancang media video……….. 10

B. Hasil Belajar ... 12

C. Keterampilan ... 13


(14)

xii BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

C. Populasi dan sampel Penelitian ... 21

D. Perumusan Variabel... 22

E. Instrumen Penelitian ... 25

F. Validitas Instrumen ... 34

G. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 38

A.1 Pembuatan Video ... 38

A.2 Data uji coba dan revisi produk ... 42

A.3 Pengambilan data dan evaluasi ... 44

B. Data, Analisis data dan Pembahasan ... 47

B.1 Peningkatan hasil belajar ... 47

B.2 Efektivitas Video dilihat dari angket siswa ... 58

B.3 Keterampilan siswa ... 63

C. Keterbatasan Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN – LAMPIRAN


(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Subyek penelitian ... 21

Tabel 3.2 Kisi – Kisi angket ... 25

Tabel 3.3 Kisi – Kisi Soal Pretest ... 27

Tabel 3.4 Kisi – Kisi Soal Posttest ... 31

Tabel 3.5 Skor kuisioner ... 36

Tabel 3.6 Kisi-kisi LKS……….... 37

Tabel 4.1 Hasil angket uji coba ... 42

Tabel 4.2 Skor Pretest siswa SMP ... 47

Tabel 4.3 Skor Pretest siswa SMA ... 48

Tabel 4.4 Skor Posttest siswa SMP ... 48

Tabel 4.5 Skor Posttest siswa SMA ... 49

Tabel 4.6 Analisis butir soal siswa SMP ... 49

Tabel 4.7 Analisis butir soal siswa SMA ... 53

Tabel 4.8 Persentase kenaikan nilai siswa SMP... 56

Tabel 4.9 Persentase kenaikan nilai siswa SMA ... 56

Tabel 4.10 Hasil angket siswa SMP ... 58

Tabel 4.11 Hasil angket siswa SMA ... 58

Tabel 4.12 Pengerjaan LKS siswa SMP ... 63

Tabel 4.13 Pengerjaan LKS siswa SMA ... 69

Tabel 4.14 Pengulangan video siswa SMP ... 64

Tabel 4.15 Pengulangan video siswa SMA ... 65


(16)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Pretest ... 74

Lampiran 2 Soal Posttest ... 75

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ... 76

Lampiran 4 Angket ... 81

Lampiran 5 Contoh Pretest siswa SMP ... 83

Lampiran 6 Contoh Pretest siswa SMA ... 84

Lampiran 7 Contoh Posttest siswa SMP ... 85

Lampiran 8 Contoh Posttest siswa SMA ... 86

Lampiran 9 LKS siswa SMP ... 87

Lampiran 10 LKS siswa SMA ... 91

Lampiran 11 Contoh angket siswa SMP ... 95

Lampiran 12 Contoh angket siswa SMA ... 97

Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian ... 98


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada pembelajaran di sekolah guru mengajarkan materi sesuai dengan perencanaan kalender akademik, agar porsi materi satu semester dapat diajarkan kepada siswa. Namun, terkadang dalam prosesnya, tidak semua siswa bisa langsung menyerap pembelajaran dengan baik. Terdapat ketidaksempurnaan pemahaman siswa dengan materi yang diajarkan (miskonsepsi). Siswa butuh waktu yang lebih untuk mendalami materi, sedangkan waktu yang disediakan di sekolah kurang cukup.

Sehingga siswa dituntut melakukan pembelajaran mandiri untuk lebih memahami materi yang diajarkan di sekolah. Tentu pembelajaran mandiri yang dilakukan siswa harus di fasilitasi oleh perangkat pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami. Media pembelajaran menjadi salah satu perangkat pembelajaran yang cocok di era modern ini. Namun, media pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa untuk mempelajari fisika secara mandiri masih sedikit dikembangkan. Jika hanya berpedoman dengan buku teks dan LKS, tentu pembelajaran fisika akan sulit dipahami siswa secara mandiri. Siswa membutuhkan visualisasi untuk lebih mudah memahami fisika.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh Sitti Ghaliyah dalam artikel yang ditulis Gia Ghaliyah (2015), 112 responden siswa-siswi SMA di Jakarta, dapat diketahui bahwa sebanyak 87,50% siswa mengalami kesulitan dalam


(18)

2

memahami konsep dan materi fisika. Hampir semua siswa (85,71%) mengalami kesulitan dalam memahami materi fisika dalam pembelajaran di kelas. Kesulitan tersebut timbul karena peserta didik (80,35%) tidak mempunyai bahan belajar mandiri, sehingga mereka (83,03%) tidak mempelajari materi fisika yang akan dipelajarinya di kelas. Maka dari itu, siswa perlu melakukan kegiatan belajar mandiri di luar pembelajaran kelas yang ditunjang dengan bahan pembelajaran yang berkualitas untuk pembelajaran mandiri.

Dari analisis dan latar belakang yang sudah disebutkan, maka peneliti tertarik untuk mengembangkan video yang dapat meningkatkan hasil belajar serta keterampilan siswa. Peneliti memilih video karena memiliki keunggulan dari segi visual dan audio.Video dapat dijadikan pilihan ketika siswa ingin belajar secara mandiri maupun berkelompok, karena dapat dilakukan dimana saja, tanpa guru/ pendamping sekalipun. Dengan video ini juga siswa bisa dengan bebas menentukan waktu dia untuk memahami materi. Dengan video siswa terbantu dengan visualisasi dari video tersebut.

Di samping itu, pengembangan media ini tidak membutuhkan banyak biaya. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Pokok Bahasan Bandul Matematis pada Siswa SMP dan SMA”


(19)

3 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi beberapa masalah berikut ini:

1. Efektivitas pengembangan videodilihat dari peningkatan hasil belajar. 2. Efektivitaspengembangan video berdasarkan angket.

3. Efektivitas pengembangan video dilihat dari peningkatan keterampilan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pengembangan video dengan materi bandul matematis dapat meningkatan hasil belajar siswa?

2. Apakah media video efektif menurut pendapat siswa?

3. Apakah media video dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mempelajari materi bandul matematis?

D. Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah untuk:

1. Mengetahui apakah pengembangan video dengan materi bandul matematis dapat meningkatan hasil belajar siswa.

2. Mengetahui efektivitas video berdasarkan angket pendapat.

3. Mengetahui apakah video dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mempelajari materi bandul matematis


(20)

4 E. Batasan Masalah

Batasan masalah pada skripsi ini adalah:

1. Penelitian ini dilakukan pada 5 orang siswa SMP kelas VIII dan 5 orang siswa SMA kelas X. pemilihan siswa dilakukan secara acak, tidak pada satu sekolah dan tidak pada kota. Siswa berasal dari dua kota, Rangkasbitung dan Yogyakarta.

2. Obyek penelitian ini adalah melihat sejauh mana pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar serta keterampilan siswa dalam pokok bahasan bandul matematis

3. Pokok bahasan yang dipilih adalah pokok bahasan bandul matematis.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru mata pelajaran fisika, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan metode mengajar yang inovatif, menyenangkan, dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan sehingga tingkat penguasaan siswa yang selama ini ada dapat diperbaiki dan diharapkan prestasi belajar fisika siswa dapat meningkat.

2. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan angin segar dalam pembelajaran fisika serta membantu siswa lebih menyukai pelajaran fisika, dan dengan mengkonstruksikan pemahaman pelajaran


(21)

5

fisika bagi dirinya sendiri juga diharapkan siswa mengingatnya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan metode ceramah.

3. Bagi peneliti, menambah wawasan dan bekal ilmu pengajaran tentang pembelajaran fisika dengan menggunakan media video untuk para siswa disaat peneliti sudah terjun langsung dalam dunia pendidikan.


(22)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin medius yang berarti ‘tengah’, ‘pengantara’ atau ‘pengantar’, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media adalah alat atau media komunikasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2011:460). Sedangkan Amir hamzah (1981) dalam bukunya, mengatakan kalau seseorang melihat sesuatu yang diperlukannya, dia akan tertarik dan hal itu menjadi dorongan baginya untuk mengetahui lebih banyak. Media pembelajaran dapat memberikan motivasi untuk pembelajaran.

1. Media Berbasis Audiovisual

Menurut Amir Hamzah (1981), yang termasuk golongan alat audiovisual yang sebenarnya adalah alat yang dapat menghasilkan suara dan rupa dalam satu unit. Kalau slide yang ditambah dengan suara itu bukan alat audiovisual lengkap, sebab suara dan rupa terpisah sumbernya. Media berbasis audiovisual merupakan salah satu dari beberapa media yang ada untuk membantu guru dalam proses pembelajaran. Media berbasis audiovisual ialah film dan video.


(23)

7 2. Karakteristik Video

Mengajar dengan menggunakan video memang bukan hal yang baru.Tapi mengapa video? Ada beberapa alasan yaitu, banyak keuntungan yang akan guru peroleh apabila mengajar dengan video, seperti mendapatkan perhatian lebih dari siswa, membantu siswa untuk berimajinasi, membantu perkembangan kreativitas siswa, membuat pelajaran menjadi menyenangkan, mengurangi kegelisahan serta ketegangan yang dimunculkan oleh topik yang rumit dll. Selain itu pembelajaran berbasis video mempunyai relasi dengan otak. Salah satunya adalah intelegensi utama dan emosional serta kerja otak kanan dan otak kiri.

Menurut Gardner dalam Berk, R.A (2009: 3) Intelegensi utama terdiri dari verbal/linguistik, visual/spasial dan musikal.Ketiga intelegensi ini adalah intelegensi utama yang dimiliki oleh setiap otak pada siswa. Untuk intelegensi linguistik diperoleh dari membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, debat, berdiskusi dan bermain permainan kata. Intelegensi spasial diperoleh dari melihat, berimajinasi, menggambar, mendekorasi, desain grafis dan asrsitektur.Sedangkan intelegensi musikal diperoleh dari menyanyi, bersenandung, mendengarkan musik, composing, performing dan mengenali nada. Dan dari video, sedikitnya satu dari spesifikasi intelegensi utama tersebut terpenuhi.


(24)

8

Kitapun bisa menggunakan video klip untuk berkomunikasi dengan pendengar pada level terdalam pemahaman mereka dengan cara menyentuh emosi mereka (Gardner dalam jurnal Berk, R.A (2009:3)).

Kerja otak kiri dan kanan dibedakan menjadi dua yaitu verbal dan non-verbal (Gazzaniga dalam jurnal Berk, R.A(2009: 3)). Pada bagian otak kiri dikuasai oleh logika dan analisa yang nantinya akan memproses informasi menjadi matematis, logis dan berbahasa. Berarti bisa dikatakan kerja bagian ini akan struktural, faktual, terkontrol, rasional, terorganisasi, terencanakan dan objektif (Miller dalam Berk, R.A(2009:3)). Kebalikan dari kerja otak kiri, otak kanan yang merupakan nonverbal, menciptakan spontanitas, emosi, ketidakteraturan, eksperimental, empati, subjektif, dan intuisi. Yang berfokus pada seni, warna dan musik (Jourdain dalam Berk, R.A(2009:3)).

Video dapat mensikronkan kinerja pada kerja otak kanan dan kiri. Sisi kiri akan memproses dialog, plot, ritme, dan lirik; sedangkan yang sisi kanan memproses gambaran cerita, relasinya, efek suara, melodi dan harmonisasi dari relasi.

Menurut Robert Ehrlich (2010) mengatakan bahwa video membantu pembelajaran terutama jika mereka membutuhkan simulasi demonstrasi tetapi tidak memungkinkan untuk diwujudkan atau durasi demonstrasi tidak mencukupi untuk jam pelajaran atau tidak memungkinkan secara finansial (membeli peralatan yang canggih).


(25)

9

Berikut adalah keuntungan video dalam pembelajaran (Azhar Arsyad, 1997)

a. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain. Video merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut.

b. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. Misal, langkah-langkah dan cara yang benar dalam berwudhu.

c. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Misalnya, film kesehatan yang menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau eltor dapat membuat siswa sadar terhadap pentingnya kebersihan makanan dan lingkungan.

d. Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Bahkan, video, seperti slogan yang sering didengar, dapat membawa dunia ke dalam kelas.

e. Video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat langsung seperti lahar gunung berapi atau perilaku binatang buas.


(26)

10

f. Video dapat ditunjukan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun perorangan.

g. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu mingu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya kembang mulai dari lahirnya kuncup bunga hingga kuncup itu mekar.

Menurut Amir Hamzah (1981) dalam bukunya mengatakan ada beberapa kekurangan media audio-visual yaitu;

a. Jalan film terlalu cepat; tidak semua orang dapat mengikutinya dengan baik. Lebih-lebih kalau film dipertunjukkan kepada orang yang kurang pendidikannya. Mereka tidak dapat mencerna apa yang berlalu di hadapan mata mereka dalam tempo yang begitu cepat.

b. Membutuhkan pasokan listrik.

c. Apa yang sudah lewat tidak dapat diulang kalau ada bagian film yang harus mendapat perhatian kembali. Atau seluruh film harus diputar lagi.

3. Merancang video

Dalam proses pembuatan media video diperlukan rancangan agar tepat sesuai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, media video adalah media yang menggabungkan suara dan gambar bergerak, tentu akan memerlukan pekerjaan tambahan yang lebih. Arsyad dalam bukunya berjudul “media


(27)

11

pembelajaran” (2007: 94-95) mengatakan bahwa salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.

Naskah menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis kedalam apa yang ingin ditunjukan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan program yang dapat membangun rasa berkelanjutan sambung-menyambung dan kemudian menuntun kepada kesimpulan dan rangkuman. Kontinuitas program dapat dikembangkan melalui penggunaan cerita atau permasalahan yang memerlukan pemecahan.

Berikut adalah beberapa petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi. a. Tulis singkat, padat dan sederhana

b. Tulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama, dan mudah diingat.

c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal yang penting.


(28)

12

d. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau digambarkan.

e. Tulislah dalam kalimat aktif.

f. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. Diperkirakan setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang lebih satu 10 detik.

g. Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras. h. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya.

B. Hasil Belajar

Untuk mengetahui keberhasilan dari pemanfaatan media video terhadap siswa, maka kita harus mengukur dengan menggunakan variabel terukur. Salah satu nya adalah hasil belajar siswa. Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (2011:1101) hasil belajar adalah penguasaaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Oemar Hamalik (2002:45) berpendapat bahwa hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Hasil belajar mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.Aspek kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Dengan kata lain, aspek kognitif berhubungan dengan kerja mental otak. Aspek inilah yang dapat diukur dengan nilai dari hasil


(29)

13

belajar siswa.Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Aspek afektif mencakup waktak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.Beberapa pakar berpendapat bahwa sikap seseorang dapat berubah sesuai dengan kemampuan kognitifnya yang tinggi.Aspek afektif tidak dapat diukur seperti aspek kognitif karena dalam aspek afektif yang diukur adalah sikap siswa seperti menghargai, memperhatikan dan lain sebagainya.Aspek psikomotorik berhubungan dengan keterampilan atau kemampuan siswasetelah menerima pengalaman belajar tertentu.

C. Keterampilan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas.Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.

Keterampilan tersebut dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu, tanpa adanya latihan dan proses pengasahan akal, fikiran tersebut tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan yang khusus atau terampil karena keterampilan bukanlah bakat yang bisa saja didapat tanpa melalui proses belajar yang intensif dan merupakan kelebihan yang sudah diberikan semenjak lahir.Dari definisi itu didapat kesimpulan bahwa keterampilan adalah kesanggupan pemakai media untuk menanggapi secara betul stimulus video, melakukan percobaan secara benar dan baik.


(30)

14

D. Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul Matematis

Gerak Harmonis Sederhana pada bandul matematis

gaya-gaya yang bekerja

gaya berat

gaya pemulih

gaya tegang tali periode

frekuensi

simpangan

amplitudo


(31)

15

Ayunan dan pendulum pada jam tua, merupakan contoh dalam kehidupan sehari-hari dari bandul matematis. Bandul akan memenuhi persamaan gerak harmonik sederhana jika disimpangkan atau berayun dengan sudut simpangan kurang dari 10° (�

8 � � � ).Bandul matematis secara sederhana terdiri atas benda bermassa m

yang diikatkan pada tali sepanjang L seperti pada gambar 2.1. Selain massa dan panjang tali, bandul matematis yang bergerak juga memiliki periode, frekuensi, amplitudo, simpangan dan sudut simpangan.

Gambar2.1. Bandul matematis

Periode merupakan waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan satu kali ayunan berturut-turut. Yang dimaksud bandul melakukan satu ayunan penuh, ketika bandul disimpangkan dari titik A, maka bandul akan bergerak melalui titik setimbang (B) kemudian ke titik C, kemudian bandul kembali bergerak ke titik setimbang (B) kemudian kembali ke titik A.


(32)

16

Gambar 2.2. Ilustrasi bandul

Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya.Sedangkan amplitudo merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh (atau simpangan maksimum) bandul ke titik setimbang.Sudut yang dibentuk saat bandul diberi simpangan adalah sudut simpangan.


(33)

17

Menurut Tipler (1998:440-441) Gerak bandul merupakan gerak harmonik sederhana hanya jika amplitudo geraknya kecil. Gambar 2.4 memperlihatkan bandul sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang L dan beban bermassa m. Gaya yang bekerja pada beban adalah beratnya mg dan tegangan T pada tali. Bila tali membuat sudut θ terhadap vertikal, berat memiliki komponen-komponen mg cos θ sepanjang tali dan mg sin θ tegak lurus tali dalam arah berkurangnya θ. Misalkan x sebagai panjang busur diukur dari dasar lingkaran. Panjang busur dihubungkan ke sudut θ oleh

= ��

Komponen tangensial percepatan benda adalah d2x/dt2. Komponen tangensial hukum kedua newton adalah

∑ ��= − sin � = �

2

��2 ……(1)

atau

�2

��2 = − sin � = − sin

� ……(2)

Jika x jauh lebih kecil daripada x/L, sudut θ = x/L adalah kecil, dan kita dapat mendekati sin θ dengan sudut θ. Dengan menggunakan sin (x/L) = x/L dalam Persamaan (2) kita akan memperoleh :


(34)

18

Gambar 2.4 Gaya-gaya yang bekerja pada bandul

�2� ��2 = −

� …..(3)

Kita dapat melihat bahwa untuk sudut kecil sehingga sin θ= θ berlaku percepatan berbanding lurus dengan simpanan. Gerak bandul dengan demikian mendekati gerak harmonik sederhana untuk simpangan kecil. Persamaan (3) dapat ditulis

�2


(35)

19 dengan

� =� …….(5)

Penyelesaian persamaan 4 adalah x = x0 cos (ωt + δ), dengan x0 adalah simpangan

maksimum diukur sepanjang busur lingkaran. Periode gerak harmonik tersebut adalah

� = � = �� √�

Sedangkan frekuensi merupakan banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan dalam waktu satu detik.Satuan frekuensi adalah Hz.

= � Maka, frekuensi menjadi

= �√ Dengan : T = periode ayunan (s)

L= panjang tali ayunan (m)


(36)

20 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan video pembelajaran tentang materi bandul matematis dan mengetahui kelayakan produk, sehingga peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau dikenal juga dengan istilah Research And Development (R&D). Menurut Jaedun, dalam makalahnya ( 2010) mengatakan Riset pengembangan atau Research and Development (R&D) bertujuan untuk mengembangkan, menguji kemanfaatan dan efektivitas produk (model) yang dikembangkan, baik produk teknologi, material, organisasi, metode, alat-alat dan sebaginya. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:407), metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Adapun kemudian metode ini dikolaborasikan dengan metode eksperimen pada tahap tertentu, karena diperlukan pengujian mengenai peningkatan pemahaman siswa yang menggunakan media video.

Dapat ditarik kesimpulan tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk yang dapat meningkatkan mutu, efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang hasil akhirnya bukanlah untuk menguji teori, menghasilkan suatu teori baru ataupun mengubah teori yang sudah ada.


(37)

21

Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk lingkungan tempat peneliti melakukan penelitian begitu juga dengan kelompok yang menjadi subyek penelitian sehingga kesimpulan atas hasil yang diperoleh dari penelitian tidak dapat digeneralisasikan untuk sekolah dan kelompok lain diluar kasus yang diteliti.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu di rumah peneliti yang terletak di Rangkasbitung dan di Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan maret-mei 2015.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Untuk mengetahui efektifitas produk, peneliti mengambil populasi dalam penelitian ini 5 orang siswa SMP dan 5 orang siswa SMA, dengan subyek penelitian ini adalah siswa SMP dan SMA. Pemilihan anak berdasarkan kedekatan lingkungan rumah dengan peneliti dan kedekatan relasi dengan peneliti. Peneliti tidak mengetahui prestasi kesepuluh anak ini saat disekolah apakah menonjol atau tidak.

Tabel 3.1 Subyek Penelitian

Tahapan Populasi subyek

Jumlah sampel

Karakteristik Sampel

Proses, Orientasi, dan Hasil Uji coba

Awal, Uji Coba

3 orang Tenaga ahli, mahasiswa:

(Expert Judgement), kuisioner, LKS, draft


(38)

22

Tahapan Populasi subyek

Jumlah sampel

Karakteristik Sampel

Proses, Orientasi, dan Hasil Uji coba

perancangan, media dan bidang studi

awal produk; kesesuaian substansi, metodologi, ketepatan

media. Utama,

kelompok

10 orang (4kelompok)

Pemakaian produk: siswa, variasi jenjang SMP dan SMA

Kesesuaian produk dengan pemakai.

D. Perumusan Variabel

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memanfaatkan media video. Pada proses pertama, terdapat 5 orang siswa SMP yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 2 orang siswa dan kelompok kedua terdiri dari 3 orang siswa. Pengelompokan berdasarkan waktu senggang mereka untuk melakukan penelitian. Setelah itu mereka mengerjakan pretest selama 30 menit, kemudian treatment diberikan setelah mengerjakan pretest. Treatment berupa pengamatan video yang dibuat oleh peneliti. Selama pengamatan video, kedua kelompok ini diberikan LKS serta kebebasan untuk berapa kali memutar video hingga ia mengerti akan materi yang disampaikan video. Selain itu anak bisa


(39)

23

berdiskusi serta bertukar pikiran dengan temannya. Setelah melakukan treatment dan pengisisan LKS, terdapat jeda selama 10-20 menit. Posttest diberikan setelah jeda disusul dengan pengisian angket. Proses kedua dengan hari yang berbeda, keenam anak itu dipanggil kembali untuk mengerjakan posttest dan angket. Pengerjaan posttest dan angket sifatnya pribadi.

Proses kedua sama seperti proses pertama, namun yang melaksanakan adalah 5 siswa SMA. Proses pertama dan kedua dilaksanakan pada tanggal dan waktu yang berbeda. Rentang jamnya bervariasi, dimulai dari jam pulang sekolah sekitar jam 15.00 hingga 20.00 WIB.

Berikut adalah langkah peneliti dalam penelitian ini: A. Tahap Perencanaan

 Studi literatur mengenai media video

 Analisis materi yang diambil untuk pembuatan produk  Konsultasi materi dengan ahli (Pak Sarkim dan Bu Sri)

Pembuatan instrument penelitian (pretest, LKS, posttest, kuisioner dan media pembelajaran)

Sebelum tes diadakan, terlebih dahlu dilakukan judgement instrument penelitian, kemudian instrumen diuji cobakan dan dianalisis

B. Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan pretest.

 Mengimplementasikan produk kepada subyek penelitian.  Melaksanakan posttest.


(40)

24  Melaksanakan kuisioner.


(41)

25 E. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket

Angket diberikan kepada anak setelah menyelesaikan posttest. Tujuan pemberian angket adalah memperoleh informasi dari sudut pandang anak mengenai kesesuaian materi dengan jenjang mereka serta penilaian aspek media dan aspek instruksional yang ada pada video.

Tabel 3.2 Kisi-kisi angket

No Indikator No Pertanyaan

Aspek Media

1. Keterbacaan teks pada video 6

2. Penggunaan suara musik sebagai backsound

7

3. Kejelasan suara narasi pada video 7,8 Aspek instruksional

1. Penggunaan bahasa yang dipakai pada video

8

2. pemahaman siswa akan materi dalam video 1,4 3. Pemahaman siwa akan pembelajaran 2,3,5,9,10


(42)

26

No Indikator No Pertanyaan

dengan video

4. Minat siswa terhadap fisika 4,10,11

5. Frekuensi pengulangan kembali video dalam memahami materi

12

2. Tes

Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah melihat video. Tes dilakukan dua kali, pertama sebelum diberikan produk berupa video (pretest) dan kedua dilaksanakan diakhir pemberian produk (posttest).

3. Observasi dan dokumentasi.

Digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pemberian produk yang dapat meningkatkan serta pendapat mereka mengenai produk itu sendiri. Pengumpulan data dibantu dengan merekam semua kegiatan mereka selama kerja kelompok.

4. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Digunakan sebagai panduan anak selama proses menonton video karena berisi langkah-langkah percobaan, dan soal-soal yang harus dikerjakan oleh anak.


(43)

27

Tabel 3.3 kisi-kisi soal pretest

Materi Indikator Jenis

soal

Soal Nomor

Soal

Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian

Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul Matematis Siswa dapat menyebutkankarakteristik pada bandul matematis

Uraian Jelaskan apa yang dimaksud dengan frekuensi!

1 frekuensi merupakan banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik.

1. Banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul 2. Dalam waktu 1

detik Skor:

o 2 komponen

benar, skor : 3

o 1 komponen

benar, skor : 2

o Tidak ada

komponen yang benar/ semua komponen salah, skor : 1

Skor maksimal : 3 Uraian Jelaskan apa yang

dimaksud dengan periode!

2 Periode merupakan waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan satu kali ayunan penuh.

1. Waktu yang dibutuhkan bandul 2. Untuk melakukan satu kali ayunan penuh Skor :


(44)

28

Materi Indikator Jenis

soal

Soal Nomor

Soal

Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian

o 2 komponen

benar, skor : 3

o 1 komponen,

skor : 2

o Tidak ada

komponen yang benar/ semua komponen salah, skor : 1

Skor maksimal : 3 Uraian Jelaskan apa yang

dimaksud dengan simpangan dan amplitudo!

3 Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya.

Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang.

1. Menyebutkan jarak antara kedudukan bandul saat itu dengan titik setimbangnya. 2. Menyebutkan

jarak antara titik maksimum yang dapat ditempuh bandul dengan titik setimbangnya Skor : o 2komponen

benar, skor : 5

o 1 komponen


(45)

29

Materi Indikator Jenis

soal

Soal Nomor

Soal

Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian

o Tidak ada

komponen yang benar/semua komponen salah, skor : 1

Skor maksimal : 5 Siswa dapat menjelaskan

penyebab bandul bergerak harmonis sederhana

Uraian Jelaskan mengapa bandul terus berayun setelah kita tarik!

4 Setiap benda memiliki gaya berat. Ketika bandul saya tarik, maka gaya berat memiliki 2 komponen. Salah satu komponen yang bernilai mg sinθ merupakan gaya pemulih yang menyebabkan bandul bergerak ke titik

setimbang. Di titik setimbang, bandul memiliki energi kinetik maksimum, dan kecepatan inilah yang menyebabkan bandul terus bergerak ke arah berlawanan. Dalam perjalanannya, energi kinetik berubah menjadi energi potensial. Dan gaya pemulih

1. Salah satu komponen gaya berat (mg sinθ) yang berfungsi sebagai gaya pemulih yang membawa bandul terus ke titik setimbangnya. 2. Di titik

setimbang ada energi kinetik maksimum, yang menyebabkan bandul terus bergerak ke kiri/ kekanan. Skor :

o 2 komponen

benar, skor : 4

o 1 komponen


(46)

30

Materi Indikator Jenis

soal

Soal Nomor

Soal

Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian

menyebabkan ia kembali ke titik setimbang.

o Tidak ada

komponen yang benar/ semua komponen salah, skor : 0

Skor maksimal : 4 Siswa dapat menjelaskan

peristiwa gerak harmonik sederhana pada bandul matematis pada kehidupan sehari-hari

uraian Sebutkan contoh bandul sederhana pada kehidupan sehari-hari.

5 1. Ayunan waktu kecil 2. Mainan pendulum 3. Pendulum pada jam tua 4. Bandul penghancur

Skor :

o 4 komponen

benar, skor : 5

o 3 komponen

benar, skor : 4

o 2 komponen

benar, skor : 3

o 1 komponen

benar, skor :2

o Tidak ada

komponen yang benar/ semua komponen salah, skor :1


(47)

31

Tabel 3.4 kisi-kisi soal posttest

Materi Indikator Jenis

soal

Soal Nomor

soal

Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian

Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul Matematis Siswa dapat menyebutkankarakt eristik gerak harmonik sederhana pada bandul matematis

Uraian 1. Jelaskan definisi dari:

 Periode;  Frekuensi;  Simpangan;  Amplitudo.

1 Periode merupakan waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan satu kali ayunan penuh.

frekuensi merupakan banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik.

Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya.

Amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang.

Skor:

o 4komponen benar,

skor : 5

o 3 komponen

benar, skor : 4

o 2 komponen

benar, skor : 3

o 1 komponen

benar, skor : 2

o Tidak ada

komponen yang benar/ semua komponen salah, skor : 1


(48)

32

Materi Indikator Jenis

soal

Soal Nomor

soal

Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian

Siswa dapat menjelaskan penyebab bandul bergerak harmonis sederhana

Uraian Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada bandul beserta arahnya!

2 1. Gaya berat +

benar arahnya 2. Mg sin θ + benar

arahnya

3. Mg cos θ + benar arahnya

4. Gaya tegang tali + benar arahnya Skor :

o Tidak ada

komponen yang benar/ semua komponen salah, skor : 1

o Hanya kata-kata

tidak disertai gambar, skor : 2

o Komponen nomor

1 benar, skor : 4

o Komponen nomor

2 benar, skor : 6

o Komponen nomor

3 benar, skor : 8

o Komponen nomor

4 benar, skor : 10 Skor maksimal : 10


(49)

33

Materi Indikator Jenis

soal

Soal Nomor

soal

Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian

Siswa dapat menjelaskan penyebab bandul bergerak harmonis sederhana

uraian Jelaskan mengapa bandul terus berayun setelah kita tarik!

3 Setiap benda memiliki gaya berat. Ketika bandul saya tarik, maka gaya berat memiliki 2 komponen. Salah satu komponen yang bernilai mg sinθ merupakan gaya pemulih yang menyebabkan bandul bergerak ke titik setimbang. Di titik setimbang, bandul memiliki energi

kinetikmaksimum, dan kecepatan inilah yang menyebabkan bandul terus bergerak ke arah

berlawanan. Dalam

perjalanannya, energi kinetik berubah menjadi energi potensial. Dan gaya pemulih menyebabkan ia kembali ke titik setimbang.

1. Salah satu komponen gaya berat (mg sinθ) yang berfungsi sebagai gaya pemulih yang membawa bandul terus ke titik setimbangnya. 2. Di titik setimbang

ada energi kinetik maksimum, yang menyebabkan bandul terus bergerak ke kiri/ kekanan. Skor :

o 2 komponen

benar, skor : 4

o 1 komponen

benar, skor : 2

o Tidak ada

komponen yang benar/ semua komponen salah, skor : 1


(50)

34 F. Validasi Instrumen

1. Uji Validasi Produk

Uji validasi produk dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilakukan penilaian oleh dosen pembimbing. Kemudian tahap kedua dilakukan uji coba terhadap mahasiswa. Uji validasi produk dimaksudkan untuk memperoleh masukan, dan penilaian kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti.

2. Uji validasi instrumen

Uji validasi instrumen dilakukan oleh dosen pembimbing.

G. Teknik Analisis Data 1. Hasil Belajar siswa

Untuk mengetahui efektivitas video terhadap hasil belajar dilakukan pretest dan posttest Tes hasil belajar siswa dilakukan dengan melihat jawaban siswa dalam mengerjakan hasil tes evaluasi belajar. Hasil tes evaluasi belajar dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui nilai akhir siswa dan ketercapaian dari setiap item soal maupun indikator. Nilai akhir siswa diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

� � = � �ℎ � ℎ �


(51)

35

Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan nilai pretest dan posttest. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui lebih jauh efektivitas media video dapat membantu siswa dalam memahami materi gerak harmonik sederhana pada bandul matematis. Pembelajaran menggunakan media video ini dikatakan dapat membantu siswa dalam memahami materi gerak harmonik sederhana pada bandul matematis jika 75% tujuan pembelajaran dapat dicapai. 2. Efektivitas media video dilihat dari angket siswa

Selain pemahaman siswa serta keterampilan, efektivitas media video dapat dilihat dari kuisioner. Maka dilakukan pengambilan data dengan menggunakan kuisioner. Setiap pertanyaan kuisioner disediakan lima alternatif jawaban. Alternatif jawaban tersebut mengunakan skala sikap likert. Skala sikap Likert : pendapat responden berupa persetujuan, yaitu SS yang berarti sangat setuju,S yang berarti setuju, R yang berarti Ragu-ragu TS yang berarti tidak setuju, STS yang berarti sangat tidak setuju. Cara pemberian skor pada koisioner ini bergerak dari nilai 1-5. Rekap yang diberikan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner ini dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:


(52)

36

Tabel 3.5 skor kuisioner

Alternatif Jawaban Skor

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Ragu-ragu 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Untuk menghitung rata-rata efektivitas media video pertama-tama harus ditentukan skor kriterium/ ideal untuk sistem kerja tersebut. Skor ideal = skor jawaban tertinggi x butir instrumen x jumlah responden. Selanjutnya skor ideal untuk setiap butir instrumen = skor tertinggi x jumlah responden.

3. Keterampilan

Untuk mengetahui keterampilan siswa selama menggunakan media video dilakukan dengan dua cara, yaitu menilai jawaban LKS yang telah dikerjakan siswa dan menganalisis dokumentasi peneliti selama penelitian berupa video.


(53)

37

Tabel 3.6 kisi-kisi LKS

No Materi Kompetensi dasar Indikator Jenis soal Soal Nomor Soal

1.

Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul Matematis

Merencanakan dan melaksanakan percobaan Gerak

Harmonis pada bandul beserta parameternya.

Siswa dapat menyebutkanbesaran-besaran terkait gerak harmonik sederhana pada bandul matematis

Uraian Lampiran LKS : Aktivitas I 1

2. Siswa dapat menunjukan besaran-besaran terkait gerak harmonik pada bandul matematis melalui percobaan sederhana.

Percobaan Lampiran LKS : Aktivitas II 2

3. Siswa dapat menunjukan gaya-gaya yang bekerja pada bandul matematis

Uraian Lampiran LKS : Aktivitas III 3

4. Siswa dapat menjelaskan peristiwa gerak harmonik sederhana pada bandul matematis pada kehidupan sehari-hari


(54)

38 BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu pembuatan video, uji coba, revisi, dan pengambilan data.

1. Pembuatan video

Pada awal November 2014 dipilihlah pokok bahasan bandul matematis, setelah itu peneliti mulai memahami tahapan-tahapan yang harus dicapai. Minggu III bulan November 2014, sebelum melakukan take video, peneliti memahami dulu materi yang akan dijadikan video. Dengan bantuan dosen pembimbing, akhirnya peneliti memahami materi lebih mendalam. Kemudian minggu II bulan Desember 2014 setelah memahami materi, peneliti mulai membuat skenario untuk dijadikan panduan saat membuat video.

Minggu III bulan Januari 2015 peneliti mulai melakukan ‘take’ video yang nantinya akan digabungkan dengan gambar, rekaman, lagu dan power point dengan bantuan software. Take dilakukan di lab fisika Universitas Sanata Dharma. Dengan bantuan software AVS video editor. Dan menggambar bandul matematis beserta gaya dan arahnya menggunakan CorelDRAW Graphics Suite X4. Semua gambar dan power point yang ada pada video dibuat sendiri, namun ada dua video mengambil dari youtube. Setelah selesai membuat video, masih ada


(55)

39

revisi dari dosen pembimbing hingga pada minggu II Maret 2015 peneliti telah menyelesaikan produk. Berikut merupakan screenshoot dari video final

BAGIAN PEMBUKA

Gambar 4.1 gambar dari judul pembuka

BAGIAN ISI

Gambar 4.2 Cara mengukur panjang tali; dari atas hingga pusat massa benda


(56)

40

Gambar 4.4 Penjelasan mengenai cara menghitung satu ayunan penuh.

Gambar 4.5 Penjelasan mengenai periode dan frekuensi.


(57)

41

BAGIAN PENUTUP


(58)

42

2. Data uji coba dan revisi produk.

Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah produk yang sedang dikembangkan layak untuk diujicobakan kepada siswa. Uji coba produk dilakukan terhadap 3 mahasiswa dengan angkatan dan jurusan yang berbeda-beda. Satu mahasiswi berasal dari jurusan pendidikan biologi angkatan 2012, satu mahasiswi berasal dari jurusan Teknik Informatika angkatan 2010 dan yang terakhir satu mahasiswa dari jurusan manajemen angkatan 2014 yang sewaktu SMA mengambil jurusan IPA. Tahap uji coba ini dilakukan untuk lebih memperluas peneliti dalam mengetahui kelemahan apa saja yang masih ada pada produk yang dikembangkan untuk tahapan pengambilan data.

a) hasil angket

Tabel 4.1 Hasil angket uji coba Prodi

Mhs

Skor untuk Butir no: Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

P.Bio 5 4 2 3 3 5 5 3 4 4 3 41

Man 4 4 3 3 2 4 3 5 5 3 5 41

TI 5 4 2 4 3 3 4 3 4 5 3 40

Jumlah 14 12 7 10 8 12 12 11 13 12 11 122

Dari hasil angket yang dikerjakan oleh para mahasiswa dilihat bahwa efektivitas media video yang dibuat oleh peneliti sudah baik.


(59)

43

Untuk menghitung rata-rata efektivitas media video pertama-tama harus ditentukan skor kriterium/ ideal untuk sistem kerja tersebut. Skor ideal = 5 x 11 x 3 = 165 (5= skor jawaban tertinggi, 11= 11 butir instrumen; 3 = 3 jumlah responden). Selanjutnya skor ideal untuk setiap butir instrumen = 5 x 3 = 15 (5 skor tertinggi; 3 jumlah responden)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh jumlah data = 122. Dengan demikian efektivitas media video secara keseluruhan = 122 : 165 = 0,73 atau 73% dari kriteria yang diharapkan.

b) Revisi Produk

Selain mengerjakan angket, mahasiswa memberikan komentar dan saran mengenai produk media video yang dikembangkan oleh peneliti yaitu:

“secara keseluruhan videonya sudah baik dan bisa dipahami. Maksudnya, kita mahasiswa sudah paham dengan isi yang ingin disampaikan di video”

Berikut komentar dan saran dari para mahasiswa:

1) Suara narator masih terlalu kecil. Harus dibesarkan volume nya kalau ingin mendengarkan.

2) Ada tulisan yang kurang bisa terbaca karena warna yang dipakai terlalu terang atau terlalu gelap dari background.


(60)

44

3) Pergantian slide yang terdapat penjelasan terlalu cepat. Kalau siswa mau mencatat harus terburu-buru. Diperlambat lagi. 4) Pelafalan dalam setiap kalimat diperjelas, jangan buru-buru. 5) Video seharusnya berkualitas HD agar jika diperbesar tidak

pecah dan mudah untuk dilihat.

Berikut adalah revisi yang dilakukan berdasarkan masukan/ saran dari mahasiswa:

1) Melakukan perekaman ulang dengan menggunakan software AVS video editor untuk mengganti suara narator yang kurang jelas lafal dan memperlambat tempo dalam berbicara.

2) Memperpanjang jeda antar slide yang berisikan penjelasan serta menyesuaikan dengan kecepatan narator agar siswa tidak kesulitan jika ingin memahami atau mencatat.

3) Mengganti jenis dan warna huruf yang mudah untuk dibaca serta tidak terlalu berlebihan.

3. Pengambilan data dan evaluasi.

Setelah melakukan uji coba dan revisi peneliti memulai proses pengambilan data. Pengambilan data dilakukan 3 tahap.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Maret s/d 2 Mei 2015.

Pengambilan data dilakukan terhadap 5 siswa SMP. Penelitian dilakukan di rumah peneliti di Rangkasbitung. Kelima siswa SMP ini merupakan tetangga dari peneliti, sehingga peneliti tidak mengetahui prestasi siswa


(61)

45

di sekolah. Pada hari sabtu, 11 april 2015, 3 orang siswa SMP melakukan uji coba di rumah peneliti. Rentang waktu penelitian dari jam 17.00- 19.30 WIB. Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian pretest, menyimak video kemudian mempraktikan lalu menulis di LKS setelah itu baru post-test. Pada hari kedua, yaitu hari selasa, 14 april 2015, dua siswa SMP lain melakukan uji coba di rumah peneliti. Rincian kegiatan sama dengan penelitian pada hari pertama. Pemberian pretest, menyimak video kemudian melakukan praktikum sederhana seperti yang ada pada LKS kemudian posttest. Rentang waktu penelitian mulai pukul 15.00-17.30 WIB. Pemisahan waktu dikarenakan ketersediaan waktu luang kelima siswa SMP ini tidaklah sama, sehingga peneliti memberikan opsi 2 hari tersebut. Kelima siswa SMP ini berbeda sekolah namun berada pada jenjang yang sama yaitu kelas VIII SMP. Kemudian uji coba terhadap siswa SMA dilakukan di dua kota berbeda, yaitu Rangkasbitung dan Yogyakarta. penelitian pertama pada tanggal 25 April dilakukan di Rangkasbitung, terhadap 2 siswa SMA. Rentang waktu pengerjaan 18.30-20.00 WIB. Dan pada tanggal 2 Mei 2015 penelitian dilakukan terhadap 3 siswa SMA di Yogyakarta. Rentang waktu pukul 15.00-16.30 WIB. Meskipun berbeda kota namun kelima siswa SMA ini berada pada jenjang yang sma yaitu kelas X SMA.

Berikut ini jadwal dari 3 tahap yang dilakukan selama penelitian: Uji coba awal : Senin, 30 Maret 2015


(62)

46

Uji coba terhadap siswa SMP : Sabtu, 11 April 2015 dan Selasa 14 April 2015


(63)

47 B. Data, Analisis Data dan Pembahasan

Untuk mengetahui efektifitas dari video kita perlu melihat dari 2 aspek yaitu aspek kognitif dan keterampilan. Aspek kognitif dilihat dari peningkatan hasil pretest dan posttest siswa. Sedangkan aspek keterampilan dilihat dari peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan praktikum sederhana.

1. Peningkatan Hasil Belajar.

Untuk mengetahui apakah ada peningkatan pada siswa maka peneliti menghitung nilai akhir pada pretest dan posttest.

Pretest

a. Siswa SMP

Tabel 4.2 Skor pretest siswa SMP

Siswa Skor Untuk butir no: Skor siswa

Nilai akhir 1 2 3 4 5

A 1 2 0 2 2 7 35 B 1 2 1 2 0 6 30 C 2 3 1 1 1 8 40 D 2 3 2 1 2 10 50 E 1 1 1 2 2 7 35

Jumlah 7 11 5 8 7 38 190


(64)

48 b. Siswa SMA

Tabel 4.3 Skor pretest siswa SMA

Siswa Skor Untuk butir no: Total Skor Nilai akhir 1 2 3 4 5

A 3 3 5 2 3 16 80 B 3 2 2 3 3 13 65 C 2 3 2 3 4 14 70 D 2 3 3 2 3 13 65 E 2 3 3 1 2 11 55

Jumlah 12 14 15 11 15 67 335

Rata-rata 2.4 2.8 3 2.2 3 13.4 67

1. Postest

a. Siswa SMP

Tabel 4.4 Skor posttest siswa SMP

Siswa Skor Untuk butir no:

Total Skor Nilai akhir 1 2 3

A 4 6 2 12 60 B 5 8 1 14 70 C 4 8 2 14 70 D 4 10 2 16 80 E 5 6 1 12 60

Jumlah 22 38 8 68 340


(65)

49 b. Siswa SMA

Tabel 4.5 Skor posttest siswa SMA

Siswa Skor Untuk butir no:

Total Skor Nilai akhir 1 2 3

A 5 10 2 17 85 B 4 6 3 13 65 C 4 10 2 16 80 D 5 8 1 14 70 E 4 8 2 14 70

Jumlah 22 42 10 74 370

Rata-rata 4.4 8.4 2 14.8 74

2. Analisis butir soal

Tabel 4.6 Analisis butir soal siswa SMP

Soal Jawaban yang

diharapkan Jawaban Pretest Jawaban Postest Peningkatan Pretest: 1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan frekuensi! Posttest : 1.b jelaskan definisi dari frekuensi! frekuensi merupakan banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik. Siswa A: frekuensi adalah sebuah gelombang suara. Siswa A: banyaknya putaran/getaran yang dilakukan bandul dalam 1 detik

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti.

Siswa B: getaran gelombang

Siswa B : banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Siswa C: banyaknya putaran dalam beberapa waktu.

Siswa C: berapa banyak ayunan dalam satu detik.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti

Siswa D : bayaknya getaran yang dilakukan dalam banyak waktu. Siswa D: banyaknya bandul berayun dalam satu detik

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti


(66)

50

Soal Jawaban yang

diharapkan Jawaban Pretest Jawaban Postest Peningkatan

Siswa E: suatu gelombang yang berjalan berkala untuk melakukan suatu suara Siswa E: banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti

Pretest: 2.Jelaskan apa yang dimaksud dengan periode! Posttest: 1.a jelaskan definisi dari periode! Periode merupakan waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan satu kali ayunan penuh.

Siswa A: lama waktu terjadinya getaran.

Siswa A: banyak waktu yang dibutuhkan untuk satu ayunan penuh.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti Siswa B:waktu yang dibutuhkan untuk gelombang

Siswa B : waktu yang diperlukan bandul untuk melakukan satu ayunan.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti Siswa C: banyaknya waktu yang diperlukan untuk melakukan satu putaran Siswa C: banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu ayunan penuh

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti

Siswa D : waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran.

Siswa D: waktu yang diperlukan bandul untuk melakukan satu ayunan penuh

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti

Siswa E: sebuah masa perputaran yang akan kembali ketempat semula.

Siswa E: waktu yang diperlukan untuk melakukan putaran.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti Pretest: 3.Jelaskan apa yang dimaksud dengan simpangan dan amplitudo! Posttest: 1.c Jelaskan definisi dri simpangan! 1.d Jelaskan definisi dari Amplitudo! Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang. Siswa A: (tidak menjawab) Siswa A: Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti


(67)

51

Soal Jawaban yang

diharapkan Jawaban Pretest Jawaban Postest Peningkatan ditempuh bandul ke titik setimbang. Siswa B: Amplitudo merupakan jarak dari suatu gelombang, sedangkan simpangan merupakan gaya tarikan dari massa

Siswa B : Simpangan merupakan jarak antara

kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti Siswa C: simpangan adalah suatu sudut belokan yang tidak dapat dilihat sedangkan amplitudo... Siswa C: Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti

Siswa D : gerakan berulang-ulang atau bolak-balik. Siswa D: Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti


(68)

52

Soal Jawaban yang

diharapkan

Jawaban Pretest

Jawaban Postest

Peningkatan

merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik

setimbang. Siswa E: gerak

bolak-balik dari suatu benda.

Siswa E: Simpangan merupakan jarak antara

kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik

setimbang.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti


(69)

53

Tabel 4.7 Analisis butir soal siswa SMA

Soal Jawaban yang

diharapkan Jawaban Pretest Jawaban Postest Peningkatan Pretest: 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan frekuensi! Posttest : 1.b jelaskan definisi dari frekuensi! frekuensi merupakan banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik.

Siswa A: banyak getaran dalam 1 detik

Siswa A: banyaknya putaran/getaran yang dilakukan bandul dalam 1 detik

Dari yang mengerti menjadi mengerti.

Siswa B : banyaknya putaran/getaran dalam 1 detik

Siswa B : banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik.

Dari yang agak mengerti menjadi mengerti. Siswa C: banyaknya putaran yang dilakukan dalam beberapa waktu

Siswa C: berapa banyak ayunan dalam satu detik.

Dari yang sedikit mengerti menjadi mengerti

Siswa D: banyaknya lembah dan bukit dalam satu waktu

Siswa D: banyaknya bandul berayun dalam satu detik

Dari yang sedikit mengerti menjadi mengerti Siswa E: banyaknya putaran dalam beberapa waktu. Siswa E: banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik.

Dari yang sedikit mengerti menjadi mengerti

Pretest: 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan periode! Posttest: 1.a jelaskan definisi dari periode! Periode merupakan waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan satu kali ayunan penuh.

Siswa A: banyak waktu yang dibutuhkan untuk satu getaran.

Siswa A: banyak waktu yang dibutuhkan untuk satu ayunan penuh. Dari yang mengerti menjadi mengerti

Siswa B : waktu yag diperlukan sebuah gelombang untuk menciptakan frekuensi

Siswa B : waktu yang diperlukan bandul untuk melakukan satu ayunan. Dari yang mengerti menjadi mengerti Siswa C: banyaknya waktu yang dibutuhkan Siswa C: banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

Dari yang agak mengerti menjadi mengerti


(70)

54

Soal Jawaban yang

diharapkan Jawaban Pretest Jawaban Postest Peningkatan untuk melakukan putaran. satu ayunan penuh Siswa D: waktu

yang diperlukan untuk melakukan putaran

Siswa D: waktu yang diperlukan bandul untuk melakukan satu ayunan penuh

Dari yang agak mengerti menjadi mengerti

Siswa E: waktu yang diperlukan untuk melakukan putaran.

Siswa E: waktu yang diperlukan untuk melakukan putaran. Dari yang mengerti menjadi mengerti Pretest: 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan simpangan dan amplitudo! Posttest: 1.c Jelaskan definisi dari simpangan! 1.d Jelaskan definisi dari Amplitudo! Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang.

Siswa A: simpangan adalah posisi benda selain di posisi awal saat benda tersebu bergetar. Amplitudo adalah simpangan terbesar/ terjauh pada sebuah getaran. Siswa A: Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang. Dari yang mengerti menjadi mengerti

Siswa B : waktu yag diperlukan sebuah gelombang untuk menciptakan frekuensi

Siswa B : Simpangan merupakan jarak antara

kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti Siswa C: aplitudo adalah jumlah Siswa C: Simpangan merupakan jarak Dari yang mengerti menjadi


(71)

55

Soal Jawaban yang

diharapkan Jawaban Pretest Jawaban Postest Peningkatan simpangan yang dapat dilakukan oleh gelombang. Simpangan adalah jarak dai titik diam atau titik setimbang bandul ke titik terjauh

antara

kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang. mengerti

Siswa D: waktu yang diperlukan untuk melakukan putaran Siswa D: Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang.

Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti Siswa E: simpangan jarak terjauh yang dapat dicapai oleh benda Amplitudo banyaknya simpangan yang dapat dicapai benda. Siswa E: Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang. Dari yang mengerti menjadi mengerti


(72)

56 3. Analisis

Dari data diatas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi bandul matematis dengan menggunakan media video.

Tabel 4.8 Presentase kenaikan nilai siswa SMP

Siswa Nilai Persentase

Kenaikan (%) Skor Pretest Skor Posttest

A 35 60 25

B 30 70 40

C 40 70 30

D 50 80 50

F 35 60 25

Nilai rata-rata 38 68 30

Tabel 4.9 Presentase kenaikan nilai siswa SMA

Siswa Nilai Persentase

Kenaikan (%) Skor Pretest Skor Posttest

A 80 85 5

B 65 65 0

C 70 80 10

D 65 70 5

E 55 70 15


(73)

57

Secara keseluruhan baik siswa SMP maupun siswa SMA terbantu dengan belajar menggunakan media video khususnya materi bandul matematis. Ini dapat dilihat bahwa mereka mengalami perkembangan kognitif mereka sehingga mereka mampu menyelesaikan soal yang diberikan dengan baik. Peningkatan yang terjadi berdampak pada hasil posttest yang diperoleh para siswa, sehingga terjadi peningkatan. Walaupun pada siswa SMA terdapat satu orang siswa yang hasil pretest dan posttestnya sama, namun untuk keseluruhan siswa SMA mengalami kenaikan hasil test. Jika dilihat dari analisis butir soal, juga terdapat peningkatan dari kedua pihak, baik SMP maupun SMA. Namun pada SMA terdapat beberapa siswa yang sudah mengerti konsep awal dari pertanyaan, sehingga jawaban pretest dan posttest hampir sama. Sedangkan pada siswa SMP peningkatan terjadi pada setiap siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi bandul matematis.


(74)

58

2. Efektivitas Video dilihat dari angket siswa. a) Angket.

Tabel 4.10 Hasil angket siswa SMP

No. Siswa

Skor untuk Butir no: Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 40

2. 5 4 3 5 2 4 4 5 5 5 5 47

3. 5 4 2 4 3 2 2 3 3 4 3 35

4. 4 4 4 3 3 4 5 5 3 4 5 44

5. 2 3 3 3 2 5 3 4 4 4 4 37

Jumlah 20 19 15 19 13 19 17 21 19 21 20 203

Tabel 4.11 Hasil angket siswa SMA

No. Siswa

Skor untuk Butir no: Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 36

2. 4 5 3 3 3 4 3 4 4 3 3 39

3. 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 38

4. 5 5 4 3 2 5 4 4 3 3 4 42

5. 4 4 2 4 2 5 5 4 4 3 4 41

Jumlah 19 20 15 17 13 21 18 20 19 16 18 196

Untuk menghitung rata-rata efektivitas media video pertama-tama harus ditentukan skor kriterium/ ideal untuk sistem kerja tersebut. Skor ideal = 5 x 11 x 5 = 275 (5= skor jawaban tertinggi, 11= 11 butir instrumen; 5 = 5 jumlah responden). Selanjutnya skor ideal


(75)

59

untuk setiap butir instrumen = 5 x 5 = 25 (5 skor tertinggi; 5 jumlah responden)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh jumlah data siswa SMP = 203 dan siswa SMA= 196. Dengan demikian efektivitas media video secara keseluruhan untuk siswa SMP = 203 : 275 = 0,73 atau 73 % dari kriteria yang diharapkan. Dan efektivitas media video secara keseluruhan untuk siswa SMA = 196 : 275 = 0,71 atau 71% dari kriteria yang diharapkan. Berikut merupakan penjabaran dari kesebelas butir pada angket

Analisis skor angket tiap butirnya

1) Keyakinan siswa SMP bahwa media video dapat membantu dalam belajar fisika = 20 : 25 = 0,8 atau 80% dari kriteria yang diharapkan. Sedangkan siswa SMA = 19 : 25 = 0,76 atau 76% dari kriteria yang diharapkan.

2) Inti dari pertanyaan hampir sama, yaitu keyakinan dalam diri siswa bahwa video dapat membantu dalam memahami materi bandul matematis. Siswa SMP mendapatkan persentase sebesar = 19 : 25 = 0,76 atau 76% dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA sebesar = 20 : 25 = 0,8 atau 80% dari kriteria yang diharapkan. Berikut adalah diagram perbandingan untuk poin kedua dari angket


(76)

60

3) Meskipun dengan video siswa belum bisa memahami materi. Pada siswa SMP diperoleh hasil sebesar 15 : 25 = 0,6 atau 60% dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA sebesar 15 : 25 = 0,6 atau 60% dari kriteria yang diharapkan.

4) Butir nomor 4 menegaskan kembali bahwa belajar menggunakan video ternyata menarik. Pada siswa SMP didapat 19 : 25 = 0,76 atau 76% dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA sebesar 17 : 25 = 0,68 atau 68% dari kriteria yang diharapkan.

5) Butir nomor 5 membandingkan antara belajar dengan media video atau ditemani atau dijelaskan oleh guru atau tutor mendapat persenan, siswa SMP 13 : 25 = 0,52 atau sekitar 52% dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA persenan 13 : 25 = 0,52 atau sekitar 52% dari kriteria yang diharapkan. 6) Butir nomor 6 merajuk pada video dimana responden

memberikan jawaban apakah tulisan dalam video dapat jelas terbaca, siswa SMP mendapatkan 19 : 25 = 0,76 atau 76% dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA 21 : 25 = 0,84 atau 84% dari kriteria yang diharapkan

7) Butir nomor 7 merajuk pada suara pada video apakah sudah jelas terdengar, siswa SMP sebesar 17 : 25 = 0,68 atau 68% dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA persentasenya 18:25 = 0,72 atau 72% dari kriteria yang diharapkan.


(77)

61

8) Butir nomor 8 merajuk pada bahasa yang dipakai mudah dimengerti oleh responden atau tidak persentase siswa SMP menjawab 21 : 25 = 0,84 atau 84% dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA perrsentasenya 20 : 25 = 0,8 atau 80% dari kriteria yang diharapkan.

9) Butir nomor 9 menjelaskan bahwa video menarik bagi responden atau tidak dan ternyata siswa SMP menjawab 19 : 25 = 0,76 atau 76% dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA persentasenya 19 : 25 = 0,76 atau 76% dari kriteria yang diharapkan.

10)Butir nomor 10 menilai minat reponden dalam belajar fisika membuat responden senang, siswa SMP menjawab sebanyak 21 : 25 = 0,84 atau 84% dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA persentasenya sebesar 16 : 25 = 0,64 atau 64% dari kriteria yang diharapkan.

11)Butir nomor 11 melihat apakah dengan media video membantu reponden untuk menyukai pelajaran fisika 20 : 25 = 0,8 atau 80% dari siswa SMP menjawab terbantu. Pada siswa SMA persentasenya sebesar 18 : 25 = 0,72 atau 72% dari kriteria yang diharapkan.Berikut adalah diagram dari persentase angket.


(1)

(2)

99 Lampiran 14

Skenario Video

Skrip video “bandul matematis”

PENDAHULUAN

*muncul gambar yg bertuliskan “GHS pada bandul matematis”* #musik pembuka

Video : * disuatu tempat *

Narator : [Halo berjumpa dengan saya tia. Kali ini kita akan mempelajari salah satu contoh dari gerak harmonik sederhana, yaitu bandul matematis.]

Narator : [Pada saat kalian kecil pasti pernah bermain ayunan di taman bermain kan?]

*muncul video anak kecil bermain ayunan*

Narator : [atau di rumah kalian terdapat jam yang memiliki bandul?] *muncul gambar jam yang memiliki bandul*

Narator: [ayunan yang bergerak bolak-balik serta bandul pada jam merupakan beberapa contoh dari bandul matematis yang akan kita bahas pada hari ini]

Narator: [temen-temen tau ngga kenapa bandul terus bergerak bolak-balik tanpa diberi dorongan? Pertama-tama kita selidiki dulu ya besaranapa saja yang bekerja pada bandul.]

Narator: [Bandul matematis secara sederhana terdiri atas benda bermassa m yang diikatkan pada tali sepanjang l seperti pada video. Selain massa dan panjang tali, terdapat pula periode, frekuensi, amplitudo dan simpangan. Mari kita bahas satu persatu]


(3)

100 *muncul video bandul bergerak bolak-balik*

Narator : [kali ini saya akan menunjukan cara mengukur panjang tali. Alat ukur yang saya pakai adalah meteran dan busur.]

*muncul gambar meteran dan busur*

Narator: [cara mengukur panjang tali dimulai dari ujung tali penyangga hingga pusat masa benda.]

*video mengukur panjang tali*

Narator : [ saya akan menggunakan busur untuk mengukur sudut simpangan. Dalam video saya akan menyimpangkan sudut simpangan sebesar 10˚ setelah itu saya akan melepaskan bandulnya]

*video mengukur sudut simpangan*

Narator: [ Selain itu, bandul yang bergerak memiliki periode. Periode merupakan waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan satu kali ayunan berturut-turut. Sebagai contoh pada video, saya akan menyimpangkan bandul dari titik A, maka bandul akan bergerak melalui titik setimbang (B) kemudian ke titik C, kemudian bandul kembali bergerak ke titik setimbang (B) kemudian kembali ke titik A. nah itu yang dimaksud bandul melakukan satu kali ayunan penuh.]

*video penjelasan mengenai periode*

Narator : [Sedangkan frekuensi merupakan banyaknya putaran penuh yang dapat dilakukan dalam waktu satu detik. Untuk lebih memahami definisi dari periode dan frekuensi maka saya akan melakukan satu praktikum dengan tujuan untuk mengukur periode dan frekuensi dari bandul matematis. Dengan bandul dan stopwatch sebagai pengukur waktu, saya akan mengukur waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan 10kali ayunan penuh.]


(4)

101

Narator : [Setelah membahas periode dan frekuensi, maka kita akan membahas apa itu simpangan dan amplitudo. Perhatikan video ini baik-baik ya.Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya.Sedangkan amplitudo merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh (atau simpangan maksimum) bandul ke titik setimbang.Sudut yang dibentuk saat bandul diberi simpangan adalah sudut simpangan. Cara mengukurnya dapat dilihat pada video berikut]

*menampilkan video mengenai pengukuran amplitudo, simpangan dan sudut simpangan serta apa yang membedakan simpangan dan amplitudo*

Narator: [setelah kalian mengetahui besaran-besaran yang tedapat pada bandul, mari sekarang kita meneliti apa yang membuat bandul bergerak bolak-balik tanpa harus diberi dorongan?]

*sementara memunculkan gambar dan video, narator berbicara*

*gambar bandul pada titik tertinggi beserta keterangan mengenai gaya*

Narator : [Gaya berat merupakan gaya utama pada bandul matematis yang bergerak (� = ). Setiap benda tidak terkecuali bandul memiliki gaya berat. Arah gaya berat selalu tegak lurus terhadap permukaan bumi, dimanapun dan seperti apapun posisi benda. Gaya berat memiliki 2 komponen, yaitu komponen yang searah dengan simpangan beban dan komponen yang tegak lurus terhadap tali. Komponen yang searah dengan simpangan beban juga merupakan gaya pemulih dari bandul. Gaya pemulih ini yang menyebabkan bandul bergerak bolak-balik.

Secara matematis dapat ditulis:

� = sin �

Komponen gaya berat yang kedua adalah, yang sejajar dengan tali, secara matematis:


(5)

102

Akibat dari gaya ini maka terjadi gaya tegangan tali sehingga gaya dalam arah ini bernilai nol. Gaya tegangan tali inilah yang menyebabkan bandul tetap bergerak sepanjang lintasan. Sifat saling meniadakan antara gaya tegang dengan komponen gaya berat mg cos θ hanya berlaku apabila bandul berada pada titik simpangan maksimum.

Ketika bandul saya ganggu/tarik, maka ia akan bergerak bolak-balik disekitar titik setimbangnya. Apa yang menyebabkan ini terjadi?

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa setiap benda memiliki gaya berat. Ketika bandul saya ganggu/tarik, maka gaya berat memiliki 2 komponen. Salah satu komponennya yang bernilai mg sin θ merupakan gaya pemulih yang menyebabkan bandul bergerak ke titik setimbangnya. Di titik setimbang bandul memilik energi kinetic maksimum, dan dengan kecepatan inilah bandul terus bergerak ke arah berlawanan dari arah asalnya.Dalam perjalanannya, perlahan energi kinetic yang dimiliki bandul berubah menjadi energi potensial, sehingga pada titik tertinggi yang bisa dicapai oleh bandul, energi kinetic bernilai nol, sedangkan energi potensial bernilai maksimum. Dan gaya pemulih kembali menyebabkan bandul kembali ke titik setimbangnya. Begitu seterusnya.

Pada kenyataannya ketika bandul kita simpangkan kemudian kita biarkan maka bandul tidak terus menerus bergerak bolak-balik. Lama-lama ia akan teredam dan berhenti. Ini dikarenakan gesekan antara permukaan bandul dengan udara disekitar kita membuat energi pada bandul semakin berkurang.]

PENUTUP *disuatu tempat*

Narator : [ nah seperti itu penjelasan mengenai gerak harmonik sederhana yang dilakukan oleh bandul matematis. Semoga video ini dapat membantu kalian dalam memahami lebih dalam mengenai gerak harmonik sederhana yang dilakukan oleh


(6)

103

bandul matematis. Terimakasih sudah menyaksikan, dan sampai berjumpa di kesempatan lain. Dah]

*slide show ucapan terimakasih* #musik penutup