2 1
s
: varians kelompok eksperimen.
2 2
s
: varians kelompok kontrol.
1
n : banyaknya sampel kelompok eksperimen.
2
n : banyaknya sampel kelompok kontrol. Kriteria pengujian adalah H
diterima jika t t
1 -
dengan peluang
1
dengan dk = n
1
+ n
2
– 2 dan H ditolak jika t mempunyai
keaktivan – keaktivan lain.
3.6.3. Analisis Data Akhir
Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah dikemukakan. Data yang digunakan dalam analisis tahap akhir yaitu data hasil
tes akhir post test. Pada analisis tahap akhir dilakukan uji normalitas, uji perbedaan dua rata-rata, dan uji ketuntasaan hasil belajar.
1 Uji Normalitas Langkah-langkah pengujian uji normalitas sama dengan langkah-
langkah uji normalitas pada analisis data awal. 2 Uji Kesamaan Dua Varians
Langkah-langkah uji kesamaan dua varians sama dengan langkah- langkah uji kesamaan dua varians pada analisis data awal.
3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Analisis data dengan uji-t digunakan untuk menguji hipotesis.
H :
2 1
H
1
: �
1
�
2
Keterangan :
1
= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen.
2
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. Maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus :
2 1
2 1
1 1
n n
s x
x t
dimana
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
n n
s n
s n
s
Sudjana, 2005: 239 Keterangan :
1
x : mean sampel kelompok eksperimen.
2
x : mean sampel kelompok kontrol. s : simpangan baku.
2 1
s
: varians kelompok eksperimen.
2 2
s
: varians kelompok kontrol.
1
n
: banyaknya sampel kelompok eksperimen.
2
n : banyaknya sampel kelompok kontrol. Kriteria pengujian adalah H
diterima jika t t
1 -
dengan peluang
1
dengan dk = n
1
+ n
2
– 2 dan H ditolak jika t mempunyai
keaktivan – keaktivan lain.
87
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran inquiry berbantuan media film pendek dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari presentase aktivitas belajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Di kelas experimen, aktivitas belajar siswa cenderung mangalami
peningkatan yang cukup signifikan. Pada pembelajaran pertama sebesar 60 dan pembelajaran kedua sebesar 78. Sedangkan pada kelas kontrol,
pertemuan pertama sebesar 42 dan pertemuan kedua sebesar 56. 2. Model pembelajaran inquiry berbantuan media film pendek lebih efektif
daripada model pembelajaran konvensional tipe ceramah berbantuan media klipping gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat
dari nilai rata-rata hasil post test penelitian antara kelas kontrol dan eksperimen. Di kelas kontrol nilai rata-rata hasil post testsebesar 7,73
sedangkan di kelas eksperimen nilai rata-rata hasil post test sebesar 8,32.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Guru mata pelajaran geografi di sekolah perlu diberi pelatihan mengenai penerapan model pembelajaran inquiry berbantuan media film pendek supaya