23. Aku mengatur jadwal shift menyortir surat sesuai dengan kesibukan kuliah.
hal. 231 24.
..., jika dia juga bekerja part time, aku yakin kami dapat membiayai kuliah bersama-sama. hal. 231
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa yang digunaan pengarang dalam segi istilah menggunakan istilah dari bahasa Melayu
dan bahasa Inggris. Istilah-istulah ini dapat dimanfaatkan siswa untuk menyusun kalimat-kalimat lain yang serupa. Oleh karena itu, kesesuaian dari aspek
kebahasaan dalam novel ini sangat tepat digunakan sebagai bahan ajar sastra yang baik untuk SMA.
4.3.2 Psikologi
Aspek psikologi berkaitan dengan psikologi tokoh yang ada dalam novel dan berkaitan dengan kehidupan tokoh-tokohnya, serta peristiwa yang
menyertainya. Beberapa hal tersebut dapat mempengaruhi psikologi siswa dalam berpikir dan bertindak. Salah satu tokoh yang mampu menggerakkan psikologi
siswa adalah Ikal, representasi dari pengarang sendiri, Andrea Hirata. Ikal merupakan siswa SMA sebuah SMA negeri di Magai. Di kampung
Ikal, tidak ada SMA sehingga Ikal harus merantau untuk memuaskan dahaga akan ilmu pengetahuan. Jarak kurang lebih 30 km berpisah dari orang tua harus dijalani
Ikal untuk bersekolah. Karena di kampung kami tidak ada SMA, setelah tamat
SMP, aku, Arai, dan Jimbron merantau ke Magai untuk sekolah di SMA negeri. ... . hal. 55
Di tanah perantauan, Ikal tidak begitu saja menunggu uang kiriman dari orang tua, namun Ikal harus bekerja sendiri untuk membiayai sekolahnya.
Pekerjaan yang dipilih juga harus disesuaikan dengan waktu ia sekolah bukan hanya memikirkan berapa gaji yang diterima. Ikal memilih menjadi kuli ngambat
sebagai pekerjaan. Sekolah sambil bekerja telah menjadi keseharian Ikal. Namun, hal itu tidak menjadikan Ikal orang yang berkeluh-kesah. Malah, Ikal
membuktikan bahwa ia merupakan salah satu siswa yang pintar dengan mendudukkan ayahnya di garda depan saat pembagian rapor. Sebuah contoh yang
sangat baik untuk siswa SMA dalam pembelajaran di sekolah. Aku, Arai, dan Jimbron, memilih sebuah pekerjaan yang
sangat bergengsi sebagai tukang pikul ikan di dermaga. Profesi yang sangat elite ini disebut kuli ngambat. Kami dengan sengaja
memilih profesi itu karena memungkinkan untuk dikerjakan sambil sekolah. hal 57
... ... . Karena dalam undangan, tertulis aku dan Arai berada dalam
barisan bangku garda depan. Siswa yang tak buruk prestasinya di SMA negeri. ... . hal. 78
Tidak terus-menerus pada kehidupan Ikal yang sempurna sebagai siswa
SMA. Ikal juga pernah terperosok karena rangkingnya menurun drastis. Ikal pernah mendudukkan ayahnya di bangku nomor 75. Namun, setelah kejadian
yang tragis itu, Ikal berjanji pada ayahya saat kelulusan akhir. Ia berjanji akan mendudukkan kembali ayahnya di garda depan. Dan, itu berhasil Ikal lulus
dengan nilai yang sangat baik. Aku, Arai dan Jimbron telah menyelesaikan SMA. Hasil
ujianku amat baik sehingga berhasil mendudukkan kembali ayahku di deretan bangku garda depan. ... . hal. 201
Secara psikologis, cerita tentang tokoh Ikal sangat membantu siswa pada
jenjang SMA untuk dijadikan contoh. Siswa SMA pada saat sekarang tentu saja
hanya diberi tugas orang tuanya untuk bersekolah saja tanpa harus bekerja. Bisa menjadi pelecut agar siswa SMA juga menjadi seperti Ikal dengan menyamai
prestasinya. Dari uraian di atas tergambar bahwa psikologi tokoh Ikal dengan siswa SMA sangat terkait. Analisisnya berupa jenjang SMA yang ada pada tokoh
Ikal. Hal ini cukup menjadi aspek psikologi yang mendukung novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata menjadi bahan ajar yang baik bagi siswa pada
jenjang SMA.
4.3.3 Menumbuhkan Rasa Keingintahuan