Penyusunan Skenario Pengendalian Pencemaran Perairan Danau

121

5.6. Penyusunan Skenario Pengendalian Pencemaran Perairan Danau

Skenario merupakan suatu alternatif rancangan kebijakan yang memungkinkan dapat dilakukan dalam kondisi nyata yang ada di lapangan. Skenario pengendalian pencemaran perairan danau dirancang berdasarkan pada hasil analisis prospektif. Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan tindakan strategis di masa depan dengan cara menentukan faktor- faktor kunci yang berperan penting terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Berdasarkan identifikasi dari expert pakar didapatkan 13 faktor kunci yang dianggap berpengaruh dalam pengendalian pencemaran di perairan Danau Maninjau di masa depan, yaitu: 1 jumlah KJA, 2 pertumbuhan penduduk, 3 persepsi masyarakat, 4 fasilitas pengolahan limbah, 5 dukungan pemerintah daerah, 6 pengolahan lahan di sekitar danau, 7 program pengelolaan danau, 8 sarana dan prasarana, 9 teknologi budidaya perikanan, 10 daya dukung danau, 11 pemetaan kawasan danau zonasi, 12 pendangkalan danau erosi, dan 13 kerjasama lintas sektoral. Hasil analisis secara matriks hubungan antara faktor kunci dari pakar terhadap pengaruh langsung dan tidak langsung antar faktor kunci tersebut dari sistem yang dikaji, secara rinci disajikan pada Lampiran 6. Selanjutnya hasil analisis silang antar faktor kunci tersebut dipresentasikan secara grafik dalam salib sumbu Kartesien Bourgeois, 2002; Hardjomidjojo, 2002. Berdasarkan grafik dalam salib sumbu tersebut, terpilih lebih sedikit faktor kunci penting yang berpengaruh dalam pengendalian pencemaran di perairan Danau Maninjau di masa yang akan datang, seperti diperlihatkan pada Gambar 50. 122 Gambaran Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Sistem yang Dikaji Jumlah KJA Dukungan Pemda Pengolahan lahan Pertumbuhan penduduk Persepsi masyarakat Program pengelolaan danau Sarana dan prasarana Fasilitas pengolahan limbah Teknologi budidaya perikanan Daya dukung danau Zonasi danau Erosi Kerjasama lintas sektoral 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2.00 Ketergantungan Pen g ar uh Gambar 50. Gambaran tingkat kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem pengendalian pencemaran perairan Danau Maninjau. Dari analisis prospektif Gambar 50 terlihat bahwa faktor penting dalam pengendalian pencemaran perairan danau terkelompokkan dalam 4 kuadran. Kuadran kiri atas kuadran I merupakan kelompok faktor yang memberikan pengaruh tinggi terhadap kinerja sistem dengan ketergantungan yang rendah terhadap keterkaitan antar faktor. Kuadran ini terdiri dari tiga faktor, yaitu: 1 jumlah KJA, 2 pertumbuhan penduduk, dan 3 persepsi masyarakat. Faktor- faktor ini akan digunakan sebagai input di dalam sistem yang dikaji. Kuadran kanan atas kuadran II merupakan kelompok faktor yang memberikan pengaruh tinggi terhadap kinerja sistem dan mempunyai ketergantungan antar faktor yang tinggi pula, sehingga digunakan sebagai stake penghubung di dalam sistem. Kuadran ini terdiri dari dua faktor yaitu: 1 pengolahan lahan dan 2 dukungan pemerintah daerah. Kuadran kanan bawah kuadran III memiliki pengaruh yang rendah terhadap kinerja sistem dan ketergantungan yang tinggi terhadap keterkaitan antar faktor, sehingga menjadi output di dalam sistem. Kuadran ini terdiri dari empat faktor, yaitu: 1 program pengelolaan danau, 2 fasilitas pengolahan limbah, 3 daya dukung danau, dan 4 zonasi danau. Kuadran kiri bawah kuadran IV mempunyai pengaruh rendah terhadap kinerja sistem dan ketergantungan juga rendah terhadap keterkaitan antar faktor. Kuadran ini terdiri dari empat faktor, yaitu: 1 teknologi budidaya perikanan, 2 sarana dan prasarana, 3 erosi, dan 4 kerjasama lintas sektoral. 123 Berdasarkan pada penilaian pengaruh langsung antar faktor sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 50, dari ke-13 faktor kunci tersebut didapatkan sebanyak dua faktor yang mempunyai pengaruh tinggi terhadap kinerja sistem dan ketergantungan antar faktor yang tinggi pula, yaitu: 1 pengolahan lahan dan 2 dukungan pemrintah daerah, serta tiga faktor yang mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap kinerja sistem walaupun ketergantungan antar faktor rendah, yaitu 1 jumlah KJA, 2 pertumbuhan penduduk, dan 3 persepsi masyarakat. Oleh sebab itu, kelima faktor tersebut perlu dikelola dengan baik dan dibuat state kondisi yang mungkin terjadi di masa depan sehubungan dengan pengendalian pencemaran perairan danau. Deskripsi dari masing-masing faktor kunci hasil analisis pengaruh langsung antar faktor adalah sebagai berikut: a KJA merupakan sistem pembudidayaan ikan dengan teknik keramba jaring apung yang diberi pakan buatan pellet. Pertambahan KJA akan meningkatkan jumlah sisa pakan limbah yang masuk ke perairan danau. Pertambahan KJA didasarkan pada pertambahan historis tiap tahunnya. b Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk terjadi akibat pertambahan melalui kelahiran dan urbanisasi serta pengurangan akibat kematian dan emigrasi. Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi jumlah limbah yang dihasilkan dari kegiatan domestik. Pertumbuhan tersebut didasarkan pada data historis tiap tahunnya. c Persepsi masyarakat Persepsi masyarakat adalah pandangan responden tentang kegiatan pengendalian pencemaran perairan danau. Cara mengetahuinya adalah melalui beberapa indikator pertanyaan yang menjelaskan pandangan responden terhadap 1 kegiatan pencegahan pencemaran danau, b kegiatan penanggulangan pencemaran danau dan 3 kegiatan dalam partisipasi pada pencegahan dan penanggulangan pencemaran danau. d Pengolahan lahan Pengolahan lahan di sekitar danau oleh masyarakat terutama dalam hal pertanian dan perkebunan dapat mempengaruhi beban limbah yang masuk ke perairan danau. 124 e Dukungan pemerintah daerah Pemerintah daerah yang dimaksud adalah instansi yang terkait dengan pemanfaatan perairan Danau Maninjau. Dukungan yang diberikan dapat berupa bantuan tentang teknologifasilitas pengolahan limbah cair, pelatihan dan penyuluhan pada masyarakat. Skenario pengendalian pencemaran perairan danau dibuat berdasarkan perkiraan responden mengenai kondisi faktor kunci di masa mendatang. Dari perkiraan responden mengenai kondisi faktor-faktor penting tersebut di masa mendatang, disusun skenario yang mungkin terjadi di daerah penelitian. Hasil perkiraan responden mengenai kondisi faktor-faktor di masa datang, selanjutnya dilakukan kombinasi yang mungkin terjadi antar kondisi faktor tersebut. Dari kombinasi antar kondisi faktor tersebut, didapatkan tiga skenario yang dinamai dengan skenario 1 optimistik, 2 moderat, dan 3 pesimistik. Secara ringkas penamaan dan susunan dari skenario tersebut disajikan pada Tabel 29 dan 30. Tabel 29. Keterkaitan antar faktor dan kondisi state untuk analisis prospektif No Faktor Kondisi state di masa datang 1 Jumlah KJA 1A 1B 1C Meningkat, sebagai akibat meningkatnya pendapatan sebagai hasil kegiatan KJA Tetap Menurun karena terjadinya penurunan kualitas air danau sehingga menurun- kan hasil KJA 2 Pertumbuhan penduduk 2A 2B 2C Tetap Meningkat Meningkat tinggi sebagai akibat urbanisasi 3 Persepsi masyarakat 3A 3B 3C Tetap Meningkat secara bertahap gradural sesuai kemampuan dan pengetahuan masyarakat Meningkat secara drastis karena adanya sosialisasi 4 Pengolahan lahan 4A 4B Kurang sesuai dengan kaidah konservasi, intensif pemakaian pupuk dan pestisida Sesuai dengan kaidah konservasi, efisiensi pemakaian pupuk dan pestisida 5 Dukungan pemerintah daerah 5A 5B 5C Kurang mendukung karena dianggap kurang berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Mendukung dengan membuat kebijakan pengendalian Sangat mendukung, memberikan penyuluhan dan sosialisasi 125 Tabel 30. Skenario dan kombinasi keadaan faktor No Skenario Kombinasi kondisi faktor 1 Pesimistik 1A, 2A, 2C, 3A, 4A, 5A 2 Moderat 1B, 2B, 3A, 5B, 3 Optimistik 1C, 3C, 4B, 5B Jumlah skenario yang dapat dirumuskan dalam rangka pengendalian pencemaran perairan di Danau Maninjau bisa lebih dari tiga, namun dari keadaan dari masing-masing faktor kunci, kemungkinan yang paling besar diperkirakan akan terjadi di masa yang akan datang adalah ketiga skenario tersebut.

1. Skenario Pesimistik

Skenario pesimistik dibangun berdasarkan state dan faktor kunci dengan kondisi; 1 jumlah KJA yang semakin meningkat setiap tahun dengan pertumbuhan 7,89; 2 pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi yaitu 1,15, hal ini juga akan meningkatkan jumlah penduduk yang membuang limbah ke perairan danau; 3 kurangnya sosialisasi dan penyuluhan oleh pemerintah sehingga pengetahuan masyarakat tentang pengendalian pencemaran perairan danau menurun menjadi 68; 4 pengolahan dan pemanfaatan lahan yang kurang sesuai dengan kaedah konservasi dan semakin tingginya pemakain pupuk kimia dan insektisida pada lahan pertanian di sekitar perairan danau. Hal ini akan meningkatkan beban limbah pertanian residu pupuk dan pestisida yang masuk ke perairan danau; dan 5 pemerintah daerah kurang mendukung, karena mengganggap masalah pencemaran perairan danau kurang berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar perairan danau. Penerapan konsep skenario pesimistik ini akan memberikan implikasi berupa: 1 beban limbah dari pakan akan meningkat; 2 jumlah penduduk yang membuang limbah ke perairan danau semakin meningkat; 3 kepedulian masyarakat terhadap pencemaran perairan danau semakin berkurang; 4 pemerintah daerah kurang memberi perhatian terhadap pengendalian pencemaran; dan 5 beban limbah berupa residu pupuk dan pestisida semakin meningkat. Hasil simulasi model pada skenario pesimistik diperlihatkan pada Gambar 51. 126 Tahun Ton Lmbah_Pakan 1 Limbah_Cair_Penduduk 2 Lmbah_Cair_Ternak 3 Limb_Cair_Hotel 4 Beban_Lmb 5 Baku_Mutu 6 2.006 2.010 2.014 2.020 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000 55.000 60.000 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 5 1 5 Gambar 51. Prediksi beban limbah pada skenario pesimistik sampai tahun 2020.

2. Skenario Moderat

Skenario moderat mengandung pengertian bahwa keadaan masa depan yang mungkin terjadi diperhitungkan dengan penuh pertimbangan sesuai dengan keadaan dan kemampuan sumberdaya yang dimiliki saat ini. Skenario ini dibangun berdasarkan state dari faktor kunci dengan kondisi sebagai berikut; 1 jumlah KJA di perairan danau tidak mengalami peningkatan tetap yaitu 8955 unit; 2 pertumbuhan penduduk tetap pada tingkat 1,15; 3 persepsi masyarakat meningkat secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan masyarakat; 4 pengolahan dan pemanfaatan lahan disekitar perairan danau kurang sesuai dengan kaedah konservasi, pemakain pupuk dan pestisida sangat intensif sehingga residu pupuk dan pestisida masuk ke perairan danau cukup tinggi; dan 5 pemerintah daerah memberikan dukungan terhadap pengendalian pencemaran perairan danau dengan memberikan informasi dan menyediakan fasilitas penampungan limbah atau sampah sementara. Penerapan skenario moderat ini akan memberikan implikasi berupa: 1 pertumbuhan jumlah KJA tetap pada tingkat petumbuhan 7,89 per tahun; 2 beban pencemaran juga meningkat akibat pertumbuhan penduduk; 3 persepsi masyarakat meningkat 68 secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan pengetahuannya. Hasil simulasi model pada skenario moderat diperlihatkan pada Gambar 52. 127 Tahun Ton Limbah_Pakan 1 Limbah_Cair_Penduduk 2 Limbah_Cair_Ternak 3 Limb_Cair_Hotel 4 Beban_Limbah 5 Baku_Mutu 6 2.006 2.010 2.014 2.020 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 5 Gambar 52. Prediksi beban limbah pada skenario moderat sampai tahun 2020.

3. Skenario Optimistik

Skenario optimistik dibangun berdasarkan keadaan state dan faktor kunci dengan kondisi; 1 laju pertumbuhan jumlah KJA yang semakin menurun setiap tahunnya mencapai 2 serta dengan pemberian pakan yang efektif konversi pakan 0,1; 2 pertumbuhan penduduk meningkat menjadi 1,25; 3 persepsi masyarakat meningkat akibat adanya sosialisasi dan penyuluhan oleh pemerintah. Persepsi masyarakat terhadap pengendalian pencemaran perairan meningkat mencapai 85; sehingga jumlah penduduk yang membuang limbah ke perairan danau tinggal 15; 4 pengolahan dan pemanfaatan lahan sudah sesuai dengan kaedah konservasi dan efektifitas pemakain pupuk kimia serta insektisida pada lahan pertanian di sekitar perairan danau. Hal ini dapat mengurangi beban limbah pertanian residu pupuk dan pestisida yang masuk ke perairan danau; dan 5 pemerintah daerah mendukung dengan memberikan penyuluhan, sosialisasi dan penyediaan fasilitas tentang pengendalian pencemaran perairan danau. Penerapan konsep skenario optimistik ini akan memberikan implikasi berupa: 1 beban limbah dari KJA akan menurun; 2 jumlah penduduk yang membuang limbah ke perairan danau semakin berkurang; 3 pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap pencemaran perairan danau semakin meningkat; 4 dukungan atau perhatian pemerintah daerah terhadap pengendalian pencemaran semakin tinggi; dan 5 beban limbah berupa residu pupuk dan pestisida yang masuk ke perairan danau semakin berkurang. Hasil simulasi model pada skenario optimistik diperlihatkan pada Gambar 53. 128 Tahun Ton Limbah_Pakan 1 Limbah_Cair_Penduduk 2 Limbah_Cair_Ternak 3 Limb_Cair_Hotel 4 Beban_Limbah 5 Baku_Mutu 6 2.006 2.008 2.010 2.012 2.014 2.016 2.018 2.020 500 1.000 1.500 2.000 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 Gambar 53. Prediksi beban limbah pada skenario optimistik sampai tahun 2020.

5.7. Analisis Perbandingan Penerapan antar Skenario