Media Pembelajaran KAJIAN TEORI 1 Pembelajaran CTL

diperluas melalui konteks pembelajaran ,yang kemudian diperluas dengan sedidit kunci dari itu semua. Pada akhir pembelajaran guru minyisakan waktu sejenak untuk refleksi. 7. Penilaian otentik Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa. Gambaran perkembangan siswa harus diketahui oleh guru agar bisa memastikan benar tidaknya proses belajar siswa. Dengan demikian, penilaian autentik diarahkan pada proses mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data yang telah terkumpul ketika atau dalam proses pembelajaran siswa berlangsung, bukan semata-mata pada hasil pembelajaran. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran CTL di kelas merupakan pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa di dalam pembelajaran CTL akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam dimana siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya. Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme Constuctivism, bertanya questioning, inkuiri inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, refleksi reflection, penilaian sebenarnya authentic assessment.

2.1.2 Media Pembelajaran

2.1.2.1 Pengertian media Criticos dalam Daryanto 2010:40 mengemukakan bahwa media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Menurut Arsyad 2003:4 media adalah alat yang menyam-paikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. Sedangkan menurut Usman 2003:31 media pengajaran adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Kata media dalam “ media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi agar dapat memperjelas materi yang disampaikan. 2.1.2.2 Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Sardjiyo dkk 2009:6.10 media dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: media visual, media audio, dan media audiovisual. Sedangkan menurut Allen dalam Daryanto, 2010:18 terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Berikut ini akan dipaparkan beberapa media yang sering digunakan dalam pembelajaran, antara lain: 1 Media visual Menurut Arsyad 2003:89 media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Bentuk media visual dapat berupa gambar representasi gambar,lukisan, atau foto, diagram, peta, dan grafik. 2 Video dan film Menurut Daryanto 2010:88 video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Sedangkan Arsyad 2003:48 mengemukakan bahwa film dan video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suara yang sesuai. Film dan video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, dan menyingkat atau memperpanjang waktu. 3 Media audio Menurut Hernawan, dkk 2008:33 media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditifhanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri dari kaset suara, CD audio, dan program radio. 4 Televisi Menurut Arsyad 2003:50-51 televisi adalah sistem elektronik yang mengirim gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel. Siswa yang belajar mata pelajaran melalui program televisi dapat menguasai mata pelajaran tersebut sama seperti mereka yang mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada berbagai jenis media yang dapat digunakan dam pembelajaran, antara lain: media visual, auditif, televisi, film dan video. Masing-masing media memiliki kelebihan yang dapat menunjang proses belajar mengajar dan dapat menciptakan pembelajaran yang menarik bagi siswa. 2.1.2.3 Manfaat Media Pembelajaran Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien Solihatin, 2008:23. Menurut Usman 2003:32 manfaat media dalam pembelajaran yaitu menarik minat siswa dalam belajar serta mendorong anak untuk bertanya dan berdiskusi. Sudjana dan Rivai dalam Arsyad, 2003:25 mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses bejajar siswa sebagai berikut : a Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar b Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran c Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga d Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah untuk menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan, efektif, dan eisien sehingga dapat menarik minat siswa untuk belajar. Media juga akan membuat keterampilan mengajar guru lebih berfariasi, dapat memudahan siswa memahami pelajaran dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

2.1.3 CD pembelajaran

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGAWEN 5 DEMAK

0 7 184

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SDN WEDING 1 DEMAK

0 4 221

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

0 0 16

IMPLEMENTASI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS Implementasi Metode Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV Semester II SDN 2 Manyaran, Karangged

0 1 15

IMPLEMENTASI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS Implementasi Metode Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV Semester II SDN 2 Manyaran, Karangged

0 2 14

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan Memanfaatkan Media Televisi untuk Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV S

0 0 15

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 1 12

Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV SDN Gajahmungkur 03 Kota Semarang.

0 0 1

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN.

0 1 196