Menurut Mahmudin 2009 penilaian ketrampilan proses dapat dilakukan selama proses pembelajaran penilaian proses dengan menggunakan
indikator dan kata operasional yang telah disusun. Penilaian dalam pembelajaran yang menggunakan keterampilan proses dapat dilakukan secara tes dan nontes.
Penilaian secara tes dapat dilakukan melalui ujian tertulis dan lembar kerja. Sedangkan nontes dapat dilakukan melalui observasi dan tes perbuatan. Namun
demikian, secara spesifik penilaian sangat ditentukan oleh tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan serta kreativitas dan kemampuan guru.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang telah dipelajari oleh pembelajar Darsono et all 2001. Oleh karena itu jika pebelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep,
maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Benyamin S Bloom dalam Anni et all, 2006 mengusulkan bahwa hasil
belajar dinilai dari tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual.
b. Ranah Afektif Taksonomi pembelajaran afektif dikembangkan oleh Kratwhol dan kawan-
kawan, tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai.
c. Ranah Psikomotorik Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan
fisik seperti keterampilan motorik dan saraf Elisabeth Simpson dalam Anni et all 2006.
Anni 2006 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dikelompokkan sebagai berikut:
1 Faktor internal Faktor internal berasal dari dalam individu yang belajar yaitu meliputi faktor
fisik atau jasmani dan faktor mental psikologis. Faktor fisik misalnya keadaan
badan lemah, sakit dan sebagainya, sedangkan faktor mental psikologis meliputi kecerdasan atau integritas, minat, konsentrasi, ingatan, dorongan, rasa
ingin tahu, dan sebagainya. 2 Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar, meliputi faktor alam fisik, lingkungan, sarana fisik dan non fisik, serta strategi
belajar yang dipilih pengajar untuk menunjang proses belajar mengajar. Tugas guru adalah mengolah kondisi eksternal agar tercipta suasana kondusif untuk
belajar, sehingga kondisi eksternal dapat diatur dan dikontrol.
5. Materi Transformasi Energi Tumbuhan
Dalam silabus SMPMTs, materi ini terdapat pada standar kompetensi 2 yaitu memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan, sedangkan kompetensi dasar
transformasi energ pada tumbuhan ini diambil dari kompetensi dasar 2.2 Mendiskripsikan perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau.
Materi yang akan diajarkan meliputi materi fotosintesis dan respirasi. Materi ini diajarkan di SMPMTs kelas VIII pada semester ganjilgenap tergantung
kebijakan masing-masing sekolah. Di SMP 3 Welahan Jepara, mata pelajaran IPA biologi dan fisika diajarkan di semester ganjil dan di semester genap. Materi
biologi yang diajarkan di semester ganjil adalah materi yang terdapat di dalam standar kompetensi 1 yaitu memahami sistem dalam kehidupan manusia,
sedangkan materi yang diajarkan di semester genap adalah materi yang terdapat di dalam standar kompetensi 2 yaitu memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
Materi transformasi energi tumbuhan yang meliputi fotosintesis dan respirasi termasuk di dalam materi yang terdapat di standar kompetensi 2, sehingga materi
tersebut diajarkan di semester genap. Pelaksanaan penelitian materi fotosintesis dan repirasi akan diajarkan selama 8 jam pelajaran atau 4 kali pertemuan.
Dalam pembelajaran perlu diciptakan suasana belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa benar-benar memahami materi
biologi khususnya materi transformasi energi pada tumbuhan. Pada pembelajaran materi trnasformasi energi pada tumbuhan, beberapa masalah dapat diajukan dan
pemecahannya dilakukan dengan penyelidikan melalui beberapa kegiatan percobaaneksperimen ataupun dengan mencari pemecahan dari pustaka dan
internet. Problem Based Intruction PBI merupakan suatu model pembelajaran dengan pendekatan siswa pada masalah autentik. Masalah autentik dapat diartikan
sebagai suatu masalah yang sering ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pelaksanaan PBI yang menekankan pada pemberian masalah autentik dan
penyelidikan ilmiah diharapkan pemahaman materi transformasi energi pada tumbuhan, keterampilan proses dan hasil belajar siswa akan tercapai.
B. Hipotesis