Kekerabatan Bahasa Tingkat Kekerabatan Bahasa 1 Hakikat Tingkat Kekerabatan

8

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal –hal lain Alwi, dkk 2005 :558

2.1.1 Kekerabatan Bahasa

Kridalaksana 2008:116 dalam Kamus Linguistik mengatakan kekerabatan adalah hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari sumber bahasa induk yang sama yang disebut bahasa purba. Kekerabatan dalam istilah linguistik diartikan sebagai hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari sumber yang sama KBBI, 2008:23. Bahasa berkerabat adalah bahasa yang memiliki hubungan antara bahasa yang satu dengan yang lain. Hubungan ini bisa jadi merupakan asal dari induk yang sama sehingga terdapat kemiripan atau karena adanya ciri-ciri umum yang sama. Dalam hal bahasa, kemiripan ini terlihat dari segi fonologi, morfologi, dan sintaksis.

2.1.2 Tingkat Kekerabatan Bahasa 1 Hakikat Tingkat Kekerabatan

Tingkat kekerabatan menunjukkan adanya persamaan yang jelas antara kata -kata dari berbagai bahasadialek yang berbeda-beda melalui pengelompokan sesuai kategori tingkat kekerabatan, karena pada hakekatnya bahasa-bahasa itu Universitas Sumatera Utara 9 berhubungan satu dengan yang lain. Tingkat kekerabatan merupakan ukuran kedekatan antara satu bahasa dan bahasa yang lainnya. Tabel I Tingkat Kekerabatan Tingkatan Bahasa Waktu pisah dalam abad Prosentase kata kerabat Bahasa Language – 5 100 – 81 KeluargaFamily 5 – 25 81 – 36 Rumpun Stock 25 – 50 36 – 12 Mikrofilium 50 -75 12 – 4 Mesofilium 75 – 100 4 – 1 Makrofilium 100 – ke atas 1 – kurang dari 1 Sumber :Keraf 1991 : 135 2 Jenis Kekerabatan Keraf 1990:128 mengemukakan empat jenis kekerabatan bahasa. Sepasang bahasa akan dikatakan berkerabat apabila memenuhi salah satu indikator kekerabatan tersebut. Empat jenis kekerabatan yang dikemukakan oleh Keraf adalah sebagai berikut: a Identik Pasangan kata yang identik adalah pasangan kata yang semua fonemnya sama betul, misalnya: Gloss Batak Toba Batak Simalungun saya au au ini on on siapa ise ise berapa sadia sadia Universitas Sumatera Utara 10 b Korespondensi Fonemis Bila perubahan fonemis antara kedua bahasa itu terjadi secara timbal-balik dan teratur, serta tinggi frekuensinya, maka bentuk yang berimbang antara kedua bahasa tersebut dianggap berkerabat. Gloss Batak Toba Batak Simalungun sini dison ijon sedikit saotik otik kapan andigan attigan c Kemiripan secara fonetis Bila tidak dapat dibuktikan bahwa sebuah pasangan kata dalam kedua bahasa itu mengandung korespondensi fonemis tetapi pasangan kata itu ternyata mengandung kemiripan secara fonetis dalam posisi artikulatoris yang sama maka pasangan itu dapat dianggap sebagai kata kerabat. Misalnya dalam bahasa Sikka dan Lio. Gloss Sikka Lio gigi niu ni’i kaki wai ha’i d Satu fonem berbeda Bila dalam satu pasangan kata terdapat perbedaan satu fonem, tetapi dapat dijelaskan bahwa perbedaan itu terjadi karena pengaruh lingkungan yang dimasukinya. Sedangkan dalam bahasa lain pengaruh lingkungan itu tidak Universitas Sumatera Utara 11 mengubah fonemnya, maka pasangan itu dapat ditetapkan sebagai kata kerabat asal segmennya cukup panjang. Gloss Batak Toba Batak Simalungun anjing biang baiang

2.1.3 Pendekatan Leksikostatistik